Lifestyle

CARA YANG ‘BENAR’ NONTON FILM BIRU

Siapa sangka kalau ada cara sah dan bener untuk nonton film pemersatu bangsa ini tanpa VPN, modus incognito, dan ngumpet-ngumpet pake earphone.

title

FROYONION.COM Sebelum mulai, gue mau disclaimer dulu kalau judul yang kalian baca dan buat mata kalian terbelalak, hati berdegup kencang, dan jari-jari lo mengarahkan ke artikel ini, bukanlah judul clickbait. Jadi, selamat menikmati~

Sekitar sebulan lalu, Indonesia dihebohkan dengan Yuni Shara yang katanya nemenin anaknya nonton konten biru. Zuzur gue kaget campur bingung. Masa iya orang tua nemenin anak sendiri nonton film biru yang menggugah nafsu itu? Kalo beneran iya, emang tujuannya apa? Lalu, apakah si anak jadi bisa menikmati film itu dengan semestinya? 

Daripada gue mengawang-ngawang dan berburuk sangka ke mantan Raffi Ahmad itu, akhirnya gue cari-cari artikel yang ngebahas soal isu panas ini. Ternyata usut punya usut, pernyataan nemenin anak nonton porno ini disimpulkan dari perbincangannya dengan Venna Melinda di YouTube channel Venna Melinda Channel. 

Video ngobrol-ngobrol sama Puteri Indonesia 1994 ini ngebahas segala hal soal Yuni. Mulai dari cerita hidup, keluarga, cinta, sampai cara ngedidik anak. Sekitar menit ke 17 mereka mulai ngebahas soal cara mendidik anak remaja secara open minded, termasuk soal sex education. Sekarang sih kalo lo ke videonya lagi, bagian ini udah dihapus ya. Tampaknya sih demi kebaikan kedua belah pihak. =

Nah, karena berita viral ini gue jadi tertarik buat bahas soal nonton porno. Suatu topik yang deket sama kita semua, sering disembunyikan kayak aib, padahal bisa buat naikin dopamin (senyawa kimia yang berperan dalam ‘hormon bahagia’).

Perkembangan dari masa ke masa

Sebelum gue spill cara nonton film favorit kebanyakan orang ini dengan benar, gue merasa perlu menjelaskan perkembangannya dari zaman ke zaman. Supaya ntar abis baca ini otak lo nggak ngeres-ngeres amat lah, tapi masih ada ilmu yang didapet.

Kata pornografi sendiri pertama kali muncul pada Bahasa Prancis di awal abad ke-19 kemudian dalam bahasa Inggris di pertengahan abad yang sama. Kalau di KBBI, pornografi diartikan sebagai penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu berahi; bahan bacaan yang dengan sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu berahi dalam seks. 

Mengacu ke arti itu, bisa dibilang kalau yang namanya pornografi nggak melulu tentang video atau film. Dulu bentuknya masih berupa pahatan di batu, lalu berkembang ke lukisan, patung, bahkan puisi. 

Tapi di zaman dulu, gambar-gambar erotis yang menunjukkan lekukan perempuan dan aktivitas suami-istri ini bukan buat naikin nafsu, tapi digunakan dalam protes terhadap aturan politik dan keagamaan. Hmm, ternyata pornografi pernah berperan penting dalam demokrasi ya. 

Nah tahun 1524, Marcantonio Raimondi jadi orang pertama yang dipenjara karena mempublikasikan karya seninya yang menunjukkan erotisme. Lukisan renaissance yang menampilkan dua orang wanita yang berbaring tanpa busana ini jadi karya seni pertama yang membawa pornografi ke Eropa. 

Pietro Aretino juga menciptakan karya seni dalam bentuk sonet/puisi yang terangkum dalam karyanya yang berjudul Sonneti Lussuriosi yang secara harfiah berarti puisi-puisi tentang hawa nafsu. 

Kemudian penyajian porno yang tadinya sangat mengandalkan imajinasi para penikmatnya berubah pada tahun 1908 saat film porno pertama dirilis. Film ini berjudul “À l’Écu d’or ou la Bonne Auberge” (at the golden shield or the good inn, kalo diterjemahin dalam Indonesia jadi aneh bro). Film yang dirilis di Prancis ini bagaikan terobosan baru bagi industri perpornografian. 

Abis itu udah deh, terus berkembang jadi seperti apa yang kita nikmati hingga saat ini. Berbagai perusahaan yang memproduksi film porno berkualitas tinggi udah banyak banget. Yang jelas nama-nama tadi diikuti Hugh Hefner pendiri majalah Playboy, Keishi Kameyama yang jadi pelopor pornografi Jepang, Feras  Antoon penemu PornHub yang musik intronya catchy banget, dan tentunya segudang orang penyebar video panas yang direkam diem-diem. 

Berterima kasihlah pada mereka yang sudah berjasa jadi pemasok salah satu kepuasan lo. 

Benar atau salah? 

Sekarang kalau ditanya sebenernya bener apa kagak sih nonton porno? Mayoritas orang pasti jawab enggak. 

Kalau disandingkan dengan norma agama, apalagi di Indonesia dengan Pancasila serta rakyatnya yang masih menganut Ketuhanan yang Maha Esa, dan jutaan orang yang masih agamis sekali (bahkan ada secuil yang terlalu ekstrim, you know who lah), nonton porno nggak akan pernah dibenarkan. 

Konsep dosa adalah salah satu hal yang diajarkan dalam agama. Walau manusia cinta kebebasan, tapi kebebasan itu juga perlu pagar. Makanya dibuatlah apa-apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan manusia dan jika dilakukan dapat menjadi dosa. 

Kemudian konsep surga dan neraka juga jadi salah satu hal yang menghantui kita, makanya kita berupaya untuk hidup sebaik mungkin di dunia supaya masuk surga. Dan sialnya, nonton porno adalah salah satu bentuk dosa. 

Well, gue nggak mau jadi guru agama di sini jadi kalau mau debatin nonton porno termasuk berzinah atau enggak jangan di sini dan jangan sama gue. Sama guru agama lo aja. 

Intinya, untuk pornografi bisa berjalan beriringan dengan norma agama sulit bahkan hampir mustahil. 

Tapi gue yakin 99,999999% orang yang baca ini pernah nonton, atau setidaknya melihat, konten pornografi. 

Bisa lo sebutin medianya: video berdurasi 1-30 menit, film, buku, komik, bahkan banner iklan poker yang nampilin belahan dada wanita dan itu berhasil ningkatin hawa nafsu lo, juga termasuk pornografi. 

Masalahnya sekuat-kuatnya kita mencoba hidup suci dan pakai kacamata kuda supaya nggak nonton porno, di era teknologi dan globalisasi yang makin cepet ini bakalan sulit banget untuk tidak menyentuh porno sama sekali.

Bahkan sepintar-pintarnya para bapak dan ibu di Kemenkominfo ngeblokir situs-situs porno, masih ada VPN yang jadi andelan. Twitter juga masih mentrendingkan hashtag berbau porno bahkan nggak ngehapus video-video dewasa yang tersebar dengan sejuta konspirasinya. 

Belom lagi fenomena onlyfans yang jadi platform jual-beli video syur. Walaupun di Indonesia situs ini dilarang keras, masih ada yang bisa nemuin jalan tikus untuk mengakses ‘oase’ ini.

Banyak jalan menuju video porno. Sehingga keceplosan nonton jadi hal yang nggak asing lagi di era ini. 

Yang menjadikan itu benar atau salah mungkin tergantung beberapa faktor, walaupun blunder juga. Seperti umur misalnya, anak di bawah 17 tahun nggak boleh nonton film yang ada adegan ciuman atau adegan dewasa lainnya. Tapi kemudian kenapa anak di atas 17 tahun jadi istimewa karena bisa menikmati film-film itu? Maksud gue, nggak ada jaminan 100% kalau orang dewasa sudah bisa menanggapi adegan dewasa dengan sikap yang dewasa pula. Kalau jadi kecanduan sama saja jadi masalah. 

Efek pornografi juga selalu dianggap negatif. Seperti dilansir dari Very Well Mind, efek negatif dari nonton porno antara lain bisa menurunkan kepuasan saat berhubungan seks, dapat mendorong perlakuan agresif saat berhubungan, terlalu banyak berfantasi soal pasangan karena cenderung membandingkan dengan apa yang kita tonton, dan bisa berujung pada kekecewaan karena hubungan seks yang dialami jadi nggak se-hot yang dibayangkan. 

Penelitian yang dilakukan oleh Brigham Young University, Amerika Serikat, kasih alasan yang lebih saintifik tentang efek buruk nonton porno. Penelitian itu bilang kalau kecanduan nonton film biru bisa merusak prefrontal cortex (bagian otak bagian depan yang berperan besar dalam mengatur emosi dan perkembangan diri). Sehingga menurut penelitian, dibuktikan bahwa orang yang sering nonton porno mengalami kerusakan otak lebih parah.

Gue nggak mau nakut-nakutin tapi begitulah kata para ahli. Tapi tenang, itu semua kemungkinan. Belum tentu lo yang udah nonton jadi langsung mengalami semua efek buruk itu.

Menurut gue, benar atau salahnya nonton porno masih abu-abu. Gue nggak bilang kalau kita boleh nonton porno, tapi ternyata ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menonton porno dengan benar. 

Yang lo tunggu-tunggu…

Gue akan ngespill beberapa cara supaya lo bisa dengan legal nonton film favorit lo. 

Pertama, lo jadi warga negara asing. Pindah aja dari Indonesia kalau mau menikmati rasanya nonton porno tanpa dilarang-larang. Misalnya Denmark yang udah melegalisasi penayangan pornografi sejak 1 Juli 1969. Gara-gara aturan pemerintah ini, penjualan film porno di jalan jadi banyak banget dan para pebisnis pornografi jadi untung gede. 

Tapi pemerintah ternyata punya taktik dibalik semua itu. Pemerintah Denmark sengaja melegalkan pornografi agar ketertarikan penduduk terhadap pornografi menjadi berkurang. Dan ternyata berhasil! Masyarakat Denmark yang udah nggak canggung sama porno lama-lama udah terbiasa ngeliat manusia telanjang. Jadinya ya nggak seheboh kita-kita yang masih pake mode incognito kalau mau buka porno. 

Emang bener, apa yang dilarang malah makin dilakuin, yang dibolehin malah jadi ngebosenin. 

Kalau Denmark kejauhan, lo bisa pindah ke Jepang. Negeri sakura rumahnya Naruto, Doraemon, Tsubasa, dan karakter-karakter anime favorit lo ini juga ngebolehin orang-orang nonton porno kok. 

Buktinya kalau lo ke hotel yang ada di Jepang, mereka akan menyediakan TV dengan dua mode, yaitu mode normal dan mode dewasa dan nantinya bisa buat nonton Japan Adult Movies secara legal. 

Masyarakat dan pemerintah Jepang juga terlihat acuh-tak acuh dengan fenomena ini. Terlebih didorong oleh masalah kekurangan penduduk dengan usia produktif karena masyarakatnya yang lebih milih kerja dibanding kawin. Gara-gara ini kabarnya produksi dan penayangan JAV masih boleh dilakukan supaya ngedorong masyarakat buat ‘bercocok tanam’ supaya Jepang nggak dipenuhi nenek-nenek doang. 

Masih ada beberapa negara lagi yang bisa jadi destinasi rumah baru lo untuk menikmati porno. Tapi kalau males pindah, gue punya solusi lain. 

Solusi kedua adalah program bayi tabung. 

Lah, beneran ini. Dikira gue bohong ya?

Program yang biasanya dilalui pasangan suami istri yang sulit memiliki momongan ini juga menggunakan film porno sebagai media penting dalam terwujudnya kebahagiaan suatu keluarga. 

Prosedur program bayi tabung ini perlu menampung sel sperma yang nantinya bakal diketemuin sama sel telur si ibu. Nah, sel spermanya kan harus dikeluarin yak. Cara ngeluarinnya ya dengan apa lagi selain onani. Nah proses itu kan nggak afdol ya kalau nggak ditemenin tontonan-tontonan sedap, makanya nggak heran kalau di rumah sakit atau tempat resmi praktek bayi tabung bakal disediain TV yang menayangkan film porno. 

Sayangnya buat bisa menempuh cara ini lo bakal merogoh kocek minimal 50 jutaan, bro. Mahal tapi yang penting bener kan yaaa caranya. Nggak bohong kan gueeee, hehehe..

Benar atau salah? (2)

Dari tulisan ini sebenernya janji gue udah tertepati ya dengan ngespill cara nonton porno yang bener. 

Tapi gue pengen nyampein kalau benar atau salahnya nonton porno itu bakal balik lagi ke diri lo pribadi. 

Gini, kalau lo nonton doang dan abis nonton yaudah sensasi dan memorinya lo simpen buat diri lo sendiri, ya nggak masalah. 

Yang jadi masalah adalah kalau lo nonton porno kemudian lo jadi terobsesi dan kecanduan, terus jadinya lo menghalalkan segala cara buat memuaskan hawa nafsu lo. Itu yang salah. 

Masalah kecanduan sama sesuatu sebenernya kan nggak baik ya, mau itu porno, main game, sampai makan Masako kalau lo kecanduan juga salah. Kecanduan sama film porno punya kemungkinan yang lebih besar untuk memunculkan efek-efek negatif yang udah gue jelasin di atas tadi. 

Termasuk orang-orang yang nggak bisa ngendaliin nafsunya dan akhirnya ngelecehin, memperkosa, dan memaksakan orang lain buat menuhin hawa nafsunya, juga bisa dipicu sama kecanduan film porno. 

Lagi-lagi benar atau salah nonton porno masih abu-abu, karena semuanya balik lagi ke diri lo pribadi mau bereaksi gimana terhadap itu. Tapi yang jelas ternyata ada juga cara yang bener buat nonton porno. 

Jadi gimana, mau nyobain dengan cara yang bener atau nikmatin dengan cara konvensional aja? (*/Grace)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Bercita-cita menjadi seperti Najwa Shihab. Member of The Archipelago Singers.