Media sosial X (dulu Twitter) mengkonfirmasi terkait adanya komunitas ‘Not Safe For Work’ (NSFW) di platform mereka. Apakah X akan menyaingi OnlyFans?
FROYONION.COM - Twitter (sekarang X), secara resmi menetapkan label Adult Content di pengaturannya guna menghindari konten komunitas mendapat filter otomatis. Adanya label ini akan membuat semua konten NSFW disaring dalam komunitas X secara default.
NSFW sendiri adalah singkatan dari Not Safe For Work. Istilah ini digunakan untuk konten berupa foto atau video yang dinilai kurang pantas atau cenderung tidak aman dilihat saat seseorang sedang bekerja. Biasanya, NSFW lebih banyak digunakan untuk konten seksual eksplisit.
BACA JUGA:
‘PENYELAM HANDAL’ HINGGA ‘APOTEK TUTUP’, INILAH 15 FRASA POPULER DI MEDIA SOSIAL
Konten NSFW memainkan peran penting dalam X dan telah menjadi tempat iklan utama bagi para pekerja seks sekaligus rumah bagi akun bot dan spam khusus konten dewasa. Di tahun 2022 saja, sekitar 13% postingan X menyertakan konten NSFW di dalamnya.
Konten dewasa seperti ini juga telah menunjukkan pertumbuhan tercepat di platform X, bahkan saat konten berita dan olahraga mengalami penurunan.
Mulai bermunculan pula bot spam yang kerap mempromosikan konten NSFW di tautan profil atau bio mereka dengan kata-kata andalan seperti “nudes in bio”, dan lain sebagainya.
Fitur Komunitas sendiri telah diperkenalkan X pada 2021. Melalui Komunitas, pengguna bisa memposting dalam subgrup kecil dan disortir berdasarkan minat.
Di Indonesia, misalnya, ada Komunitas Marah-marah berisi curhatan emosional pengguna yang kerap menggunakan kata-kata kasar.
Perubahan mengenai adanya Komunitas NSFW bahkan dibagikan ulang oleh Elon Musk melalui akun pribadinya. Ia turut mencuit bahwa akan ada banyak peningkatan di Komunitas X.
Fitur Komunitas ini memang telah dipromosikan oleh Musk selaku pemilik dan CEO Linda Yaccarino serta dianggap sebagai kunci dari rencana pertumbuhan X.
Produk Komunitas terbilang berkembang pesat, walau masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan supaya Komunitas bisa makin berkembang dan menarik.
BACA JUGA:
MAIN TWITTER SEKARANG BISA DIGAJI RATUSAN JUTA, BEGINI CARANYA
Lebih lanjut, Musk menyebut bahwa X melihat persentase pertumbuhan pesat pada Komunitas dan telah menambahkan beragam fitur baru. Salah satunya adalah kemampuan memasukkan feed akun X dalam feed Komunitas.
Sebagai contoh, Komunitas yang fokus pada video game akan bisa menyertakan akun X komentator atau pengulas video game populer. Walau demikian, rencana lebih jauh terkait Komunitas NSFW ini belum dibagikan secara lebih rinci.
Apabila X sukses membuat Komunitas sebagai produk yang sukses, maka bukan tidak mungkin ia akan jadi pesaing situs forum seperti Reddit. Bahkan, X juga akan bisa menjadi tuan rumah data pelatihan chatbot Grok yang dikelola xAI milik Musk.
Tapi, adanya Komunitas NSFW juga memunculkan kekhawatiran akan adanya pengguna di bawah umur yang turut mengaksesnya. Untuk ini, X dikabarkan akan turut melengkapi Komunitas barunya dengan beberapa tombol multifungsi.
Akan ada tombol Ban, Keep dan Hide di halaman postingan yang dilaporkan bersama dengan pesan rinci mengapa pengguna tidak memenuhi syarat untuk bergabung dalam Komunitas tertentu. Pelaku spam juga akan mendapat larangan sementara hingga permanen demi kenyamanan bersama.
Komunitas NSFW juga dilengkapi tools guna mengurutkan postingan berdasarkan postingan terbaru, trending dan paling banyak disukai.
Ada juga tab Media untuk Komunitas di Android dan masih banyak lagi, termasuk serangkaian perbaikan bug.
X hingga kini belum banyak mengambil inisiatif terkait populasi pekerja seks online yang cukup besar di platform-nya. Media sosial ini sendiri memang mengizinkan adanya konten dewasa, meski belum semasif OnlyFans yang memberikan penawaran berbayar.
Dr. Olivia Snow, peneliti di UCLA berujar bahwa X kini merupakan tempat iklan utama bagi para pekerja seks. Kebijakan platform yang lebih lunak akan konten dewasa sangatlah penting bagi para pekerja itu demi mengembangkan bisnis mereka.
Pembuat konten dewasa memang diizinkan memposting konten eksplisit di X, akan tetapi mereka tidak akan bisa memonetisasinya. Namun, melalui Komunitas tersendiri seperti NSFW, pembuat konten akan dapat menemukan cara guna menjangkau pemirsanya.
Ada kemungkinan bahwa ke depannya, akan ada fitur yang memungkinkan pembuat konten dalam memonetisasi video berbayar serta membebankan biaya untuk DM. Konsep ini sekilas mirip fitur pada OnlyFans. Strategi ini bisa saja diterapkan Musk guna mendapatkan kembali investasinya sebesar $44miliar saat membeli X dulu.
BACA JUGA:
MENGENAL LEBIH DEKAT ONLYFANS YANG TERNYATA NGGAK HANYA BERISI KONTEN 18+
Konten seks memang selalu menjual. Laporan keuangan OnlyFans membuktikannya. Pada tahun 2021 lalu, perusahaan ini membukukan perolehan laba sebelum pajak sebesar $433 juta.
OnlyFans menghasilkan keuntungan dari potongan sebesar 20% untuk tiap pembayaran dari para pelanggan ke kreator favorit mereka.
X sendiri menjadi satu-satunya situs media online yang mengizinkan pengguna memposting konten seksual eksplisit.
Bagi para pekerja seks online alias kreator konten NSFW, X telah menjadi alat pengiklan bagi akun OnlyFans mereka. Jadi, kenapa tidak sekalian menjadikan X sebagai OnlyFans kedua? (*/)