Lifestyle

SPOTIFY WRAPPED RASA MBTI : JADI BAHAN PEMBICARAAN BARU KETIKA KEHABISAN TOPIK

Setiap akhir tahun pasti Spotify selalu punya kejutan yaitu Spotify Wrapped. Namun, tahun ini ada perbedaan di dalam fiturnya, memangnya apa sih?

title

FROYONION.COM - Bulan Desember menjadi bulan yang penuh dengan kejutan karena menjelang akhir Natal dan tahun baru. Banyak toko yang menjual barangnya dengan embel-embel 'Diskon Akhir Tahun'. Supermarket yang tersebar di seluruh dunia juga memajang pohon Natalnya di pintu masuk utama. Banyak aplikasi marketplace yang mengeluarkan voucher potongan 12.12. Tidak ketinggalan juga Spotify yang setiap akhir tahunnya selalu membuat Spotify Wrapped bagi penggunanya.

Fitur ini berisi catatan tentang lagu yang didengarkan para penggunanya selama setahun belakang, semacam arsip yang lo dengerin baik lagu maupun podcast. Jadi fitur ini hadir setiap awal bulan Desember dan bisa lo akses di layar utama aplikasi Spotify lo. Biasanya Spotify Wrapped ini berisi 5 top artis, lagu, genre, dan podcast yang biasa lo dengerin. Ada juga yang menunjukkan berapa lama lo dengerin lagu di Spotify selama setahun belakang, biasanya dalam bentuk menit. 

Namun, yang menjadikan perbedaan di tahun ini yaitu adanya listening personality, jadi fitur ini kayak MBTI gitu. Apakah lo suka explore artis baru atau lagu baru, apakah lo suka mendengarkan artis atau genre tertentu aja. Ini bakal kelihatan di listening personality ini.

Listening personality ini ada 16 macam kepribadian juga kayak MBTI. Spotify menentukan kepribadian ini berdasarkan 4 metrik yaitu :

  • Familiarity (F) vs. Exploration (E), yang artinya kalau familiarity itu lo dengerin salah satu musisi secara terus menerus, sedangkan exploration itu selalu mencari musisi baru.
  • Timelessness (T) vs. Newness (N), yang artinya kalau timelessness itu selalu menjelajahi semua musik yang pernah dibuat oleh suatu musisi, sedangkan newness lebih ke sering mendengarkan lagu yang baru dirilis oleh artis kesukaannya.
  • Loyalty (L) vs. Variety (V), yang artinya loyalty ini lebih ke dengerin salah satu track dan itu diulang secara terus-menerus, sedangkan variety ini seringnya dengerin beda track sebelum akhirnya mengulanginya.
  • Commonality (C) vs. Uniqueness (U), yang artinya kalau commonality itu pendengar yang suka mendengarkan lagu yang lagi viral, sedangkan uniqueness lebih ke mencari musisi yang kurang terkenal dan kemudian akan dijelajahi lebih jauh

Dari keempat matrik itu akan menghasilkan 16 kepribadian yang terdiri dari The Adventurer, The Early Adopter, The Deep Diver, The Devotee, The Replayer, The Connoisseur, The Maverick, The Fan Clubber, The Top Charter, The Enthusiast, The Time Traveler, The Musicologist, The Nomad, The Voyager, The Jukeboxer, dan The Specialist. 

Gue sendiri termasuk ke dalam tipe The Nomad (ENLU) yang artinya penjelajah sonik yang mendengarkan jauh dan luas, tapi begitu nemu artis atau lagu yang disukai pasti langsung kepincut. Kalau dipikir-pikir emang ada benarnya juga sih. Gue suka banget jelajah nyari musisi yang belum pernah gue denger sebelumnya. Misal gue suka artis A nih, gue akan buka discography-nya dan dengar semua karyanya. Kalau ada lagunya cocok sama selera gue, pasti langsung gue masukin ke daftar suka.

Gue juga lebih suka dengerin lagu yang baru dirilis oleh musisi yang udah gue follow. Kadang gue juga nyari artis lainnya di bagian bawah profil salah satu artis (di bagian fans also like). Nah, beberapa artis yang terkait bakal gue buka satu-satu tuh kalau ada waktu luang dan kalau lagi gabut. Nantinya kalau udah sebulan atau 3 bulan atau tergantung mood, gue akan bersihin daftar lagu yang gue suka tadi, terus nanti gue nyari lagu lainnya atau nyari artis yang beda lagi. 

Kembali ke listening personality, fitur ini bisa dibilang menjadi iconic di tahun ini. Beda dengan MBTI yang harus ngikutin tes dulu, listening personality ini sudah ditentukan oleh Spotify berdasarkan aktivitas lo di aplikasi ini. Ini menjadi hal baru yang belum pernah ada di Spotify selama ini.

Selain listening personality, ada juga dua perbedaan lagi di Spotify Wrapped tahun ini, yaitu lo bisa mengirimkan pesan terima kasih melalui Twitter ke salah satu musisi yang sering lo denger selama setahun belakang. Nantinya lo akan ditunjukin tuh lagu apa yang selalu menemani lo ketika senang, susah, sedih, pusing, dan lain sebagainya selama setahun ini. Lo juga bakal ditunjukin berapa lama waktu yang lo luangkan untuk mendengarkan lagu tersebut.

Fitur yang berbeda satunya lagi yaitu my audio day. Fitur ini menjelaskan tentang mood lagu yang sering lo denger setiap harinya serta dibedakan menjadi pagi, siang dan malam. Kalau pagi hari, gue sukanya dengerin yang mood-nya hype lit confident, siangnya energetic upbeat exciting, malamnya soothing healing gloomy. Setiap pengguna punya mood my audio day-nya sendiri, tergantung apa yang mereka dengar setiap harinya.

Namun tidak ada yang tau bagaimana Spotify bisa menentukan mood musik penggunanya di my audio day ini. Mungkin mood musik gue malam hari memang seperti apa yang dibilang, gue suka musik yang tenang untuk pengantar tidur. Gue juga setuju dengan yang siang hari, gue emang setahun belakang lagi suka musik hip hop. Nah, paginya ini yang gue agak bingung, dari pagi sampai sore gue selalu muterin musik yang sama yaitu hip hop dan rnb, tapi entah musik yang mana yang dikategorikan Spotify untuk masuk ke mode hype lit confident. 

Yah, secara keseluruhan Spotify Wrapped tahun ini memang lebih asyik sih karena ada listening personality-nya. Ini bisa jadi topik pembicaraan baru yang beda dari lain. Siapa tau lo lagi kehabisan topik pembicaraan, nah listening personality ini bisa menjadi penyelamat ketika krik-krik di tengah pembicaraan.

Hal ini juga bisa menjadi jembatan lo sama lawan bicara lo buat sharing playlist satu sama lain. Jadi bisa banget tuh kalau mau PDKT sama crush dan pengen tau lagu apa aja yang biasa di dengerin. Kan ada tuh tipe orang yang nyari kriteria pasangannya lewat playlist lagunya. Kalau misal cocok kan nantinya bakal ada topik pembicaraan lagi yaitu musisi yang dia suka, hehe. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Dynasti Savira

Investor Reksadana, pro player Blossom Blast Saga, pegiat hidup monoton, dan penikmat seni tapi bukan air. Motto hidup : Semua masalah pasti akan berlalu, iya berlalu lalang.