Suara khas sound horeg yang memekak telinga semakin ke sini malah membuat orang risih, tapi apakah fenomena ini seburuk itu, adakah secuil sisi positif dari peristiwa ini?
FROYONION.COM – Beberapa tahun belakangan di Jawa Timur lagi populer banget mengenai fenomena sound horison elektronik reggae atau biasa dikenal dengan sebutan ‘sound horeg’.
Setiap ada perayaan besar seperti hari besar di Indonesia, sound horeg pasti mewarnai sudut kota dengan suara sound system khasnya.
Sound system yang super duper kencang ini telah memikat hati banyak kalangan, terutama di kalangan anak muda yang memiliki selera musik yang lebih modern.
Sound horeg yang berkualitas tinggi memang terkenal dengan suara yang menggelegar namun tetap memiliki suara jernih.
Dengan daya jangkau yang luar biasa, suara sound horeg bisa terdengar hingga radius 7 kilometer.
Efek visual juga menjadi faktor penting dalam pengalaman sound horeg, dengan penggunaan lighting yang canggih dan DJ Lady yang memeriahkan suasana.
Tentu saja, popularitas sound horeg di Jawa Timur tidak datang tanpa pro dan kontra.
BACA JUGA: LEBIH MENGENAL IGMO: BAND ROCK MILIK WARGA LOKAL KEDIRI
Pada kenyataannya tak semua orang menyukai suara yang begitu keras. Beberapa menganggapnya sebagai polusi suara yang mengganggu ketenangan, terutama bagi bayi dan lansia. Keluhan ini wajar dan perlu diperhatikan.
Meskipun demikian, perlu diakui bahwa sebagian besar masyarakat di beberapa daerah di Jawa Timur tampaknya lebih mendukung daripada menentang fenomena sound horeg.
Terbukti dari antusiasme pengunjung yang selalu memadati acara-acara yang menghadirkan sound horeg.
Semakin ke sini, banyak warga yang merasa keberadaan sound horeg ini tidak ada faedahnya dan malah membuat kesehatan mereka tidak baik. Sound horeg biasanya memang menimbulkan bunyi hingga memekakkan telinga
Tak hanya merusak telinga, check sound dan battle sound juga membuat rumah, jembatan, dan berbagai fasilitas umum lainnya rusak atau sengaja dirusakkan.
Tak sekadar membuat rusak rumah dan fasilitas, banyak ibu-ibu yang terganggu karena bayinya tak bisa tidur nyenyak lantaran kegiatan sound horeg ini dilakukan hingga larut malam.
Mereka bahkan merasa terganggu karena kegiatan ini terkadang tidak tahu waktu. Sound horeg ini diketahui bisa berbunyi hingga 24 jam non-stop, dengan suara menggelegar siapa yang bisa tidur jika terus begitu?
Selain itu, sound horeg biasanya juga dibarengi dengan kegiatan bernama ‘amoral’, adalah penari wanita yang tugasnya berjoget dengan cukup vulgar.
Hal ini tentu saja tidak etis, sebab kegiatan ini tidak hanya disuguhkan untuk orang dewasa, karnaval biasanya juga banyak anak di bawah umur yang melihat tontonan ini.
Inilah yang kemudian menjadi menarik untuk dibahas, fenomena ini adalah bukti adanya pergeseran budaya. Mulai dari pergeseran jenis musik yang digunakan hingga suguhan tontonan.
Di masa lalu, karnaval biasanya diisi dengan tari daerah atau musik tradisional sebagai penampil inti.
Namun, kini, sound horeg telah mengambil peran sentral dalam karnaval-karnaval tersebut.
Peserta karnaval tidak lagi menjadi penampil utama, melainkan lebih seperti penonton yang mengikuti alunan musik yang disajikan oleh sound horeg dengan penuh semangat.
Sementara itu, ada satu kasus yang cukup mencuri perhatian beberapa waktu lalu, yaitu aksi para warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang bersatu untuk membongkar sebuah jembatan guna memberikan jalan bagi sebuah truk Fuso yang memuat sound system horeg melebihi kapasitas luas jalan.
Saat karnaval dan parade cek sound dalam rangka merayakan HUT ke-78 Indonesia, Desa Kasri, Bululawang, Kabupaten Malang pada Sabtu, tanggal 2 September 2023 beberapa warga rela membongkar palang beton jembatan menggunakan palu besar hanya untuk memberikan akses kepada truk yang membawa sound system horeg agar bisa melewati jembatan
Tentu saja ini bukanlah hal yang bagus karena merusak fasilitas umum yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. tindakan ini tetaplah melanggar hukum dan berpotensi merugikan masyarakat luas.
Dalam perayaan karnaval dan parade, kita seharusnya mengedepankan semangat perayaan yang positif dan berkontribusi pada kebahagiaan bersama.
Namun, tindakan yang merusak fasilitas umum seharusnya tidak menjadi bagian dari perayaan tersebut.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu juga sound horeg juga sampai memakan korban.
Seorang kakek yang merupakan penduduk dari Jabung, Kabupaten Malang, dan yang identitasnya tidak kita kenal, disebutkan meninggal dunia setelah tidak sanggup menanggung kebisingan yang tak tertahankan dari parade sound system yang berlangsung sepanjang hari.
Kakek tersebut, yang sudah lanjut usia, diperkirakan tidak sanggup menghadapi tingkat kebisingan yang sangat tinggi selama acara tersebut.
Maka dari itu, untuk menangani masalah tersebut pada Rabu, 6 September 2023, Polres Malang telah mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan larangan terhadap kegiatan Check Sound dan Battle Sound di wilayah hukum Kabupaten Malang.
Iptu Ahmad Taufik, Kasi Humas Polres Malang melarang keras sound horeg di Malang.
“Berdasarkan instruksi dari pimpinan kami, seluruh kegiatan Sound Sound-an dan Battle Sound yang berlangsung di Kabupaten Malang kami larang. Kami tidak akan memberikan izin untuk kegiatan cek sound system dengan kekuatan besar atau tingkat desibel tinggi, dimulai dari sore ini, tanggal 6 September 2023,” papar Taufik.
“Kami melarang segala bentuk cek sound dan Battle Sound dan tidak akan memberikan izin untuk kegiatan ini, dan larangan ini akan berlaku tanpa batas waktu yang ditentukan,” tambahnya.
Nah, tapi menurut kamu gimana nih, apakah kamu merasa terganggu juga dengan adanya sound horeg atau kamu senang-senang saja dengan keberadaan sound horeg ini dan malah menikmatinya?
Karena meski banyak yang diresahkan, ternyata sound horeg ini juga nyatanya memang memiliki pengaruh dalam meningkatkan perekonomian masyarakat juga.
Ketika sebuah acara menggunakan sound horeg sebagai hiburan, pengunjung dari berbagai daerah, bahkan luar Jawa Timur, seringkali berbondong-bondong datang.
Ini berarti akan membuka peluang bisnis tukang parkir pun melonjak. Pendapatan seorang tukang parkir bisa mencapai angka yang mengesankan, dengan total pendapatan mencapai hingga Rp10 juta dalam sehari.
Selain itu, ketika kerumunan berkumpul di sekitar acara sound horeg, pedagang lokal juga ikut meramaikan suasana.
Jajanan khas daerah dan penjual mainan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Peluang bisnis dan pendapatan para pedagang lokal semakin meningkat selama acara berlangsung.
Kemudian, di era digital seperti ini nyatanya sound horeg juga membuka pintu bagi konten kreator yang cerdas dalam memanfaatkan momen.
Dengan hanya berbekal gawai di genggaman tangan, mereka dapat menciptakan konten menarik seputar acara sound horeg.
Konten tersebut dapat menarik perhatian banyak penonton, yang pada akhirnya dapat menghasilkan pendapatan melalui iklan (AdSense) di platform seperti YouTube. Munculnya fenomena ‘pemburu sound horeg’ menjadi bukti konkret dari pemanfaatannya. (*/)