Mulai dari calo tiket di Indonesia bertumbangan sampai hadirnya bintang tamu spesial, ini hal-hal yang mungkin saja terjadi saat 6 hari konser Coldplay di Singapura!
FROYONION.COM - Band rock legendaris asal Inggris, Coldplay mengumumkan akan menambah jadwal konser Music of the Spheres dari rangkaian tur dunia mereka di Singapore National Stadium. Dari yang awalnya empat hari menjadi lima, lalu sekarang enam!
Konser grup band yang digawangi Chris Martin ini akan dilaksanakan pada tanggal 23, 24, 26, 27, 30 dan 31 Januari 2024 mendatang. Penjualan tiket telah dibuka mulai 19 Juni lalu dan semua kategori dinyatakan sold out.
Hal ini menjadi tonggak sejarah baru bagi grup musik dengan lagu hits Yellow dan Fix You ini. Pasalnya, Coldplay tercatat sebagai musisi pertama yang menggelar konser hingga 6 hari di Singapura dan semua tiketnya terjual habis.
Enam hari konser tentu bukan waktu yang sedikit. Bisa jadi, hal-hal di bawah ini akan mungkin terjadi sebelum, saat dan setelah Coldplay merampungkan hajatan mereka di Singapura. Apa saja?
Sudah bukan rahasia kalau tiket konser Coldplay di GBK mendatang banyak ditimbun oleh calo. Para calo ini membeli dalam jumlah besar untuk dijual lagi dengan harga yang nggak masuk akal. Alhasil, banyak penggemar yang nggak kebagian dan nggak punya pilihan selain membeli dari mereka.
Tapi, dengan enam hari konser di Singapura plus harga yang lebih terjangkau, fans Coldplay di Indonesia kini punya pilihan untuk nonton saja di negara tetangga. Buat apa beli tiket yang sudah di-mark-up sampai puluhan juta kalau dengan uang yang sama bisa sekalian beli tiket pesawat ke Singapura?
Apalagi, sistem konser di Singapura terbilang lebih baik dan tertib. Praktis, calo dibikin ketar-ketir. Nggak menutup kemungkinan tiket yang sudah ditimbun calo nggak akan laku dan harganya dibanting hingga turun drastis pada hari H konser.
BACA JUGA: RESMI! COLDPLAY BAKAL MANGGUNG DI GBK 15 NOVEMBER
Nanggung juga ya konser cuma enam hari. Tambah satu hari lagi, genap seminggu. Biar lebih berasa kayak lagi hajatan, gitu!
Eits, jangan disepelekan dulu kemungkinan yang satu ini. Rangkaian tur konser Music of the Spheres pernah dilakukan hingga lebih dari enam kali di satu negara yang sama.
Konser di Meksiko digelar sebanyak 8 kali mulai tanggal 25 Maret hingga 7 April 2022 lalu bertempat di 3 stadion berbeda: Estadio BBVA, Estadio Akron dan Foro Sol. Konser di Estadio River Plate, Buenos Aires, Argentina dilaksanakan 10 kali mulai dari 25 Oktober hingga 8 November 2022.
Gilanya lagi, konser di Brazil bahkan tercatat digelar sebanyak 11 kali selama bulan Maret 2023. Melihat rekam jejak ini, sah-sah aja untuk berharap konser di Singapura masih akan menambah hari. Biar genap seminggu, siapa tahu di hari terakhir bisa bawa pulang nasi kotak.
Enam hari konser, sepertinya keempat anggota Coldplay nggak cukup hanya dengan menginap di hotel. Chris Martin, Guy Berryman, Phil Harvey dan Will Champion mungkin akan memutuskan untuk sekalian beli rumah atau properti lain selama berada di sana.
Kenapa nggak? Penghasilan dari enam hari konser pasti lebih dari cukup untuk membeli tanah dan bangunan di Singapura walau harganya gila-gilaan. Sebagai informasi, Singapura tercatat sebagai negara dengan harga properti termahal di dunia, mengalahkan Hong Kong dan Australia.
Dilansir dari laporan Home Attainability Index dari Urban Land Institute Asia Pacific Centre for Housing, rata-rata harga rumah pribadi di Singapura mencapai 1.2 juta dollar Amerika. Kalau dirupiahkan dengan kurs saat ini, harganya sekitar Rp17.9 miliar.
Bukan hanya harga rumah pribadi, biaya sewa bulanan juga terbilang tinggi di Singapura, yaitu rata-rata berada di angka Rp38 juta per bulan. Kesempatan ini bisa banget diambil keempat anggota Coldplay untuk beli rumah lalu disewakan. Pulang konser, jadi juragan kos-kosan. Keren!
BACA JUGA: TAK PERLU JUAL GINJAL! INI ESTIMASI BUDGET NONTON KONSER COLDPLAY
Apa itu British accent? Di hari keenam konser, bukan nggak mungkin logat vokalis Coldplay Chris Martin akan berubah jadi Singlish saking lamanya ia menggelar konser di Singapura.
Singlish atau Singaporean English adalah bahasa percakapan sehari-hari di Singapura yang menggabungkan bahasa Inggris dengan beberapa kosakata dari bahasa lain. Beberapa bahasa yang turut digunakan dalam Singlish di antaranya adalah bahasa Melayu, Tamil, Arab, Hokkian dan hingga bahasa slang Amerika dan Australia.
Singlish dianggap memiliki gengsi rendah dan pemerintah Singapura sendiri lebih mendukung warganya untuk lebih banyak menggunakan bahasa Inggris standar. Nah, bisa jadi Chris Martin sudah fasih menggunakan logat ini sepulangnya ia dari Singapura.
Di hari terakhir konser, suara Chris Martin mungkin sudah agak serak. Maklum, menyanyikan belasan lagu selama beberapa jam sambil jingkrak-jingkrak pasti cukup melelahkan, apalagi buat dirinya yang sudah berusia 46 tahun. Umur memang nggak bisa bohong!
Solusinya, panitia bisa mendatangkan guest star untuk bernyanyi bersama Chris di atas panggung. Bintang tamu yang cocok, siapa lagi kalau bukan Aldi Taher. Apalagi ia juga akan menggelar konser bertajuk Forplay: Tribute to Coldplay dengan tiket seharga Rp100 juta pada 10 Juli mendatang.
Konser Coldplay bersama Aldi Taher tentunya akan semakin berkah mengingat lagu-lagunya diawali dengan bacaan basmalah. Bismillah, look at the stars, look how they shine for you…
BACA JUGA:
BAGAIMANA ALDI TAHER MAMPU MEMANFAATKAN KELAKUAN KONYOLNYA SEBAGAI PERSONAL BRANDING?
Nah, itu dia beberapa hal yang besar kemungkinan akan terjadi bersamaan dengan digelarnya konser Coldplay selama enam hari di Singapura. Mana yang paling kalian tunggu? (*/)