Marketing TikTok sukses Zaafer telah memicu tren baru untuk memakai jubah di kalangan pria, terutama selama Ramadan, dan telah mengubah stigma seputar pakaian tersebut.
FROYONION.COM – Belakangan ini jagad TikTok dihebohkan dengan konten Zaafer Indonesia yang menampilkan lifestyle dari pemuda muslim tampan yang menggunakan produk jubah Zaafer Indonesia.
Dengan menampilkan para pemuda tampan dan menggaet influencer muslim terkenal seperti Husain Basyaiban, Agam Fachrul, dan Syakir Daulay, Zaafer langsung bisa menyedot animo netizen untuk meramaikan setiap postingan yang diunggah di akun TikTok-nya.
Respon dari netizen begitu heboh utamanya dari kalangan kaum hawa yang begitu terkagum-kagum dengan model yang tampil pada setiap video Zaafer dan tak jarang netizen yang memuji strategi marketing Zaafer Indonesia yang begitu jenius dan tepat sehingga produknya langsung melejit dan sold out.
Dari kesuksesan marketing Zaafer inilah yang melahirkan tren baru bagi para TikTokers lain untuk berpenampilan layaknya model Zaafer yang dikemas dalam konten bertajuk “Tipeku Cowok Model Zaafer” sehingga tren memakai jubah menjadi semakin menjamur di kalangan masyarakat.
Segala jenis produk jubah selain Zaafer menjadi laris manis utamanya di e-commerce. Hal ini terjadi karena masyarakat ingin mengikuti tren memakai jubah.
Namun, dengan budget terbatas karena produk Zaafer dapat dikatakan kurang terjangkau bagi masyarakat kelas bawah sehingga membeli produk jubah lain di e-commerce menjadi alternatif terbaik.
Selain faktor tren TikTok, momentum yang sangat pas untuk meningkatkan penjualan jubah adalah pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Pada saat-saat ini, masyarakat ingin memakai jubah pada saat shalat tarawih maupun shalat Ied.
Tidak hanya itu, tren memakai jubah juga menjadi semakin populer karena adanya keinginan masyarakat untuk menampilkan identitas sebagai muslim yang taat.
Pakaian jubah juga memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam beribadah, sehingga menjadi pilihan yang tepat bagi banyak orang.
Jubah warna hitam menjadi varian terlaris karena selalu sold out setiap baru dirilis.
Hal ini disebabkan karena jubah warna hitam memberikan kesan gagah dan elegan bagi pria sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan varian ini.
Jika mencari produk jubah hitam di TikTok Shop, Shopee, maupun Tokopedia pasti selalu kehabisan.
Setiap kali penjual melakukan restock dan mempromosikannya via live TikTok, seketika dalam hitungan menit ludes terjual.
Varian jubah hitam menjadi sangat langka dan tak jarang penjual mematok harga diatas 150.000 rupiah untuk varian ini padahal biasanya berada di bawah harga tersebut.
Hal ini menjadi peluang besar bagi para penjual di e-commerce untuk meningkatkan penjualan jubah pria, khususnya varian jubah warna hitam.
Tren memakai jubah seperti yang ditampilkan oleh para pemuda tampan dalam konten TikTok Zaafer Indonesia telah mengubah stigma terhadap produk jubah yang sebelumnya kurang diminati oleh anak muda.
Seiring dengan popularitas Zaafer, semakin banyak pemuda yang mulai tertarik untuk mengenakan jubah sebagai pilihan busana sehari-hari.
Sebelumnya, jubah sering dianggap sebagai pakaian formal atau hanya dikenakan oleh orang-orang tertentu seperti ulama, santri atau orang-orang alim.
Namun, dengan adanya tren memakai jubah seperti yang ditampilkan oleh para pemuda Zaafer, jubah menjadi lebih terlihat fashionable dan cocok digunakan oleh semua kalangan pria.
Tren memakai jubah ini juga membuka pasar baru bagi produsen jubah yang sebelumnya kurang diminati oleh anak muda.
Produk-produk jubah dengan desain yang lebih modern dan trendy kini semakin banyak bermunculan di pasaran.
Produsen jubah juga mulai memperhatikan detail-detail kecil seperti pemilihan bahan yang nyaman dan adanya variasi warna dan model yang lebih beragam.
Tidak hanya itu, tren memakai jubah juga membawa dampak positif dalam masyarakat. Pemuda muslim yang mengenakan jubah menjadi semakin mudah dikenali dan diidentifikasi sebagai muslim yang taat.
Hal ini juga menjadi bentuk eksistensi identitas keislaman yang semakin terlihat di tengah-tengah masyarakat yang semakin heterogen.
Namun, perlu diingat bahwa tren memakai jubah tidak harus menjadi sebuah kewajiban. Setiap individu memiliki hak untuk memilih busana yang ia sukai dan nyaman digunakan.
Jika seseorang ingin mencoba menggunakan jubah, kini sudah semakin mudah untuk menemukan produk jubah yang cocok dengan gaya dan kebutuhan masing-masing.
Tren memakai jubah seperti yang ditampilkan oleh para pemuda Zaafer Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi anak muda muslim lainnya untuk lebih memperhatikan fashion dan gaya busana yang sesuai dengan ajaran agama.
Dengan pemilihan busana yang tepat, seseorang dapat mengekspresikan diri dengan baik dan tetap menghargai nilai-nilai agama yang diyakininya. (*/)