Sssst, ada yang tahu belum drama salad yang sekarang lagi viral di TikTok? Ternyata salah satu pihak diduga melanggar etika dalam berbisnis loh, kok bisa? Lalu apa sih itu etika bisnis dan kenapa hal itu penting, cus kita bahas.
FROYONION – Jika kamu ingin menjadi pengusaha yang sukses, tugasmu bukan hanya menciptakan produk baru serta penjualan yang lancar saja. Keahlian ini tidak cukup untuk mewujudkan kesuksesan bisnismu, ada satu hal yang sangat krusial yang perlu banget kamu perhatikan, yaitu adalah etika bisnis.
Etika bisnis merupakan landasan kunci yang mempengaruhi berbagai aspek dalam dunia bisnis, mulai dari cara berbisnis, hubungan dengan konsumen, hingga interaksi dengan masyarakat luas. Dengan mengedepankan etika, bisnis dapat beroperasi secara teratur dan menjaga agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar.
Dilansir dari Investopedia, etika bisnis mencakup regulasi atas hal-hal yang berpotensi kontroversial seperti manajemen perusahaan, transaksi antar orang dalam, korupsi, diskriminasi, tanggung jawab sosial perusahaan, dan hak kepemilikan. Secara sederhana, etika bisnis berfungsi sebagai panduan untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan hukum dan menghindari tindakan yang merugikan.
Kemudian menurut Muslich, etika bisnis merupakan suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma serta moralitas yang berlaku secara universal.
Lantas seberapa penting sih etika dalam berbisnis ini? Dan kenapa Kita harus repot-repot menggunakannya?
Pada kenyataanya salah satu argumen yang menunjukkan pentingnya etika bisnis adalah menjaga bisnis agar tetap beroperasi sesuai dengan hukum dan memastikan bahwa mereka tidak melakukan perilaku yang merugikan karyawan, pelanggan, dan konsumen.
Sementara itu, Bertens merumuskan Three Perspectives on Business Ethics atau 3 sudut pandang dalam etika bisnis dalam bukunya berjudul “A Comprehensive Analysis of Moral, Economic, and Legal Aspects in Business Practices”
2. Dalam perspektif ekonomi, bisnis yang baik adalah yang mampu mencapai keuntungan tanpa menyebabkan kerugian pada pihak lain.
3. Sudut pandang hukum menegaskan bahwa bisnis yang baik adalah yang beroperasi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku dan tidak terlibat dalam pelanggaran aturan.
Salah satu contoh kasus yang dianggap melanggar etika bisnis adalah drama salad yang sedang viral di TikTok antara Salad Neynis dan Salad Nyo. Singkatnya, owner Salad Neynis melakukan review mengenai salad kompetitornya, namun dalam review tersebut banyak netizen yang menganggap bahwa mereka keterlaluan mengomentari pesaing bisnisnya tersebut. Warganet berpendapat gaya review dari owner Neynis Food yang dianggap menghina dan cenderung menjatuhkan.
Tentu saja hal ini melanggar etika bisnis poin kedua, apalagi mereka dengan terang-terangan menyebut brand kompetitor mereka dan juga membandingkan produk pesaing dengan produk makanan mereka sendiri.
Hal ini tentu saja bukan hal yang bagus, sebab menyerang dan merendahkan pesaing bisnis secara terbuka melanggar etika bisnis dari sudut pandang ekonomi. Etika bisnis yang baik seharusnya mempertahankan persaingan yang sehat dan adil, di mana bisnis fokus pada meningkatkan kualitas produk dan layanan tanpa merugikan atau merendahkan pihak lain.
Dalam kasus Salad Neynis dan Salad Nyo, perlakuan yang merendahkan tersebut dapat merusak reputasi bisnis dan kepercayaan konsumen, serta mempengaruhi hubungan antara komunitas bisnis secara keseluruhan.
Etika bisnis yang baik membantu membangun kepercayaan antara bisnis dan pelanggan, karyawan, mitra bisnis, serta masyarakat luas. Kepercayaan ini merupakan aset berharga dalam bisnis karena dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, mendukung kerja sama yang produktif dengan mitra bisnis, dan menciptakan citra positif di mata masyarakat.
Selain itu, etika bisnis berperan penting dalam menjaga reputasi bisnis. Reputasi yang baik dapat menarik pelanggan baru, meyakinkan investor untuk berinvestasi, serta membuka peluang kerjasama dan kemitraan yang menguntungkan. Sebaliknya, reputasi yang rusak akibat perilaku yang tidak etis dapat merusak bisnis secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis untuk memahami dan menghormati etika bisnis dalam berinteraksi dengan pesaing dan masyarakat luas, guna menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.
Selain membangun kepercayaan dan juga menjaga reputasi bisnis, etika bisnis juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting.
Etika bisnis yang berorientasi pada tanggung jawab sosial dan lingkungan mendukung keberlanjutan bisnis. Dalam era ketatnya persaingan dan kesadaran akan isu-isu lingkungan, bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan cenderung lebih diminati oleh konsumen dan investor.
Etika bisnis membantu mempertahankan hubungan yang sehat dengan pesaing. Dengan tidak terlibat dalam praktek-praktek bisnis yang merugikan pesaing, bisnis dapat menjalankan persaingan yang sehat dan berintegritas, yang pada gilirannya membantu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Etika bisnis membantu bisnis untuk mematuhi aturan hukum yang berlaku. Dengan menjalankan bisnis sesuai dengan etika dan hukum, bisnis dapat menghindari risiko hukum dan potensi kerugian finansial akibat denda atau tuntutan hukum.
Etika bisnis juga berdampak pada motivasi karyawan. Karyawan akan merasa lebih termotivasi dan memiliki kebanggaan untuk bekerja di perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial.
Dengan begitu maka etika dalam berbisnis adalah kunci untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan, berhasil, dan berorientasi pada tanggung jawab sosial. Meskipun menerapkan etika bisnis mungkin memerlukan usaha dan konsistensi, manfaat jangka panjang yang diberikannya bagi bisnis dan masyarakat jauh lebih besar daripada repot-repot yang harus dilakukan.(*/)