Lifestyle

BIAYA HIDUP YANG TINGGI SEMAKIN MENGHANTUI GEN Z DAN MILENIAL

Dari tekanan finansial sampai pada potensi resesi ekonomi, bagaimana Gen Z dan milenial menyikapi fenomena tersebut?

title

FROYONION.COM - Membicarakan Gen Z dan milenial, kita tidak bisa melepaskan diri dari diskusi tentang tantangan besar yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka hidup di era yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian, dari tantangan ekonomi hingga perubahan iklim. 

Namun, dari berbagai tantangan tersebut, biaya hidup yang semakin tinggi menjadi isu yang sangat menonjol. Kekhawatiran ini jelas terlihat, bahkan bisa menjadi lebih besar dibandingkan isu lainnya seperti pengangguran dan perubahan iklim.

Sebuah data dari Deloitte's Gen Z and Millennial Survey menunjukkan bahwa setengah dari Gen Z dan milenial hidup dari gaji ke gaji, sebuah indikator jelas bahwa mereka merasa terjepit oleh tekanan finansial. Ditambah lagi dengan potensi resesi ekonomi, mereka merasa tertekan dan khawatir. 

Kekhawatiran ini tidak hanya berhubungan dengan diri mereka sendiri, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan dan pemerintah merespons perubahan iklim.

Potensi resesi ekonomi bisa berarti banyak hal untuk generasi muda ini. Dari penurunan peluang kerja, pengurangan gaji, hingga penundaan inisiatif ramah lingkungan di tempat kerja. 

Ini juga dapat mempengaruhi ambisi mereka untuk memperjuangkan kenaikan gaji, fleksibilitas kerja, atau bahkan mencari pekerjaan baru. Mereka merasa terjebak dalam lingkaran ekonomi yang membuat kehidupan mereka semakin sulit.

PERSOALAN FINANSIAL JADI PRIORITAS UTAMA

Milenial dan Gen Z
Milenial dan Gen Z hidup di tengah ketidakpastian, dari tantangan ekonomi hingga perubahan iklim. (Sumber: Rawpixel)

Meskipun berbagai isu menjadi perhatian Gen Z dan milenial, persoalan finansial tetap menjadi prioritas utama mereka. Fokus mereka adalah bagaimana menciptakan kestabilan finansial dalam kehidupan mereka. Namun, ada perbedaan dalam cara pandang antara Gen Z dan milenial terhadap masa depan mereka.

 Generasi Z tampaknya lebih optimis dengan 44% di antara mereka percaya bahwa situasi finansial mereka akan membaik dalam setahun ke depan. Sementara itu, hanya 35% milenial yang memiliki pandangan yang sama.

Untuk menanggulangi tekanan finansial ini, Gen Z dan milenial mencari solusi melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengambil pekerjaan sampingan. Tren ini tampaknya meningkat dibandingkan dengan tahun 2022, menunjukkan bahwa gig economy menjadi semakin populer. 

Pekerjaan sampingan ini memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang bisa digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka.

Selain itu, beberapa dari mereka juga memilih untuk menunda keputusan besar dalam hidup mereka. Membeli rumah atau memulai sebuah keluarga menjadi hal yang dianggap dapat ditunda demi fokus pada kestabilan finansial.

BACA JUGA: SEGINI NOMINAL GAJI YANG MILENIAL BUTUHKAN UNTUK BISA KPR RUMAH ‘MURAH’

ADOPSI GAYA HIDUP HEMAT DAN RAMAH LINGKUNGAN

Di tengah kekhawatiran finansial dan perubahan iklim, Gen Z dan milenial juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Mereka mengadopsi gaya hidup yang lebih hemat dan ramah lingkungan sebagai bagian dari upaya mereka untuk bertahan. 

Perilaku seperti membeli pakaian bekas dan mengurangi penggunaan mobil menjadi pilihan bagi mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli tentang kondisi finansial mereka, tetapi juga tentang kondisi lingkungan.

Konsep belanja pakaian bekas atau "thrifting" menjadi semakin populer di kalangan generasi ini. Selain lebih hemat, hal ini juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah. 

Selain itu, mereka juga lebih cenderung untuk menggunakan transportasi publik atau bersepeda daripada menggunakan mobil pribadi. Ini merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Meskipun mereka dihadapkan dengan tantangan yang besar, Gen Z dan milenial menunjukkan keberanian dan inovasinya dalam menghadapi tantangan ini. Mereka terus mencari solusi dan beradaptasi dengan situasi yang ada, hal ini menunjukkan semangat dan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik. Melalui berbagai strategi dan upaya yang mereka lakukan, kita bisa melihat tekad mereka dalam menghadapi tantangan dan menjalani kehidupan dengan cara yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhamad Hendra Prasetya

Budak startup nyambi freelance