FYP TikTok lagi rame ngebahas masalah anak magang yang katanya nggak boleh jelek. Walaupun “katanya” bercanda, tapi pernyataan ini jadi bikin orang-orang yang mau nyari kerja malah down dan insecure. Apa benar “good looking” masih menjadi standar untuk nyari kerja?
FROYONION.COM - Baru-baru ini, media sosial TikTok lagi dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan seorang bos yang lagi ditanyain sama karyawannya mengenai sifat-sifat anak intern yang paling nggak disukai oleh orang kantor. Si bos yang “katanya” bercanda, lantas menjawab dengan spontan kalo doi nggak suka sama anak intern yang jelek.
“Jelek. Udah magang, masih diajarin, jelek lagi. Ngapain? Nggak ada faedahnya, gitu. Apa kesenengannya buat kita yang ngajarin?”
Yang ditanyain sifat, eh malah bahas fisik. Sontak aja, jawaban si bos tadi menuai berbagai reaksi dari netizen, ada yang pro, ada juga yang kontra. Meskipun video aslinya udah di-takedown sama akun TikTok @angeliquewongso ini, tapi beberapa akun udah berhasil nge-stitch videonya.
Video tersebut juga sempet mampir di FYP gue dan udah nonton sampe habis juga. Jujur, gue cukup kaget, soalnya si bos ini ternyata salah satu konten kreator juga di TikTok yang konten-kontennya sering gue tonton untuk nambah ilmu buat ngembangin karier.
Dalam video itu juga nampilin beberapa opini karyawan lain yang ditanyain dengan pertanyaan yang sama dengan si bos tadi. Cuma menurut gue, yang paling red flag, ya, jawaban si bos. Opini yang lain masih standar lah, kayak cuma magang buat menuhin kredit dari kampus, suka ilang-ilangan, si paling merasa tau semuanya.
Gue awalnya juga mikir, oh yang ditanyain kan sifat-sifat anak intern yang paling nggak disukai, nih. Mungkin maksud si bos yang jelek itu sifatnya, bukan fisiknya. Tapi, yang bikin netizen dan gue jadi overthinking tuh keterangan di atas videonya yang bilang “si liat fisik,” jadi ya orang-orang notice-nya mengarah ke arah fisik.
Sadar videonya udah kesebar ke mana-mana, si bos akhirnya udah klarifikasi lewat live TikTok dan juga VT. Doi tetep kekeuh bilang kalo maksud video yang udah beredar tersebut cuma bercanda dan berjanji nggak akan mengulangi kesalahan yang sama kedepannya.
Tapi, berkat pernyataannya tersebut, banyak netizen jadi ngerasa down dan insecure, mengingat budaya di Indonesia yang masih menganggap kalo good looking masih menjadi tolak ukur dalam mencari pekerjaan.
Sebagai job seeker, kita terbiasa mencari pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang dituju. Nggak jarang juga kita temuin kalo salah satu syaratnya harus good looking. Otomatis yang tadinya kita udah semangat banget mau apply dan udah yakin persyaratan administrasi terpenuhi, serta kemampuan yang kita punya udah oke, justru malah pengen mundur. Kadang juga sampe putus asa nggak mau nyari kerja lagi.
Apa bener good looking menjadi standar dari perusahaan untuk hire karyawan? Apakah calon karyawan yang punya skill bagus tapi punya tampang yang pas-pasan nggak bakal dilirik?
Biasanya kita udah mulai ngerasa insecure kalo udah masuk ke tahap interview. Karena di tahap ini, kita diharuskan untuk berhadapan sama HRD. Tentunya first impression HRD terhadap kita berdasarkan penampilan. Dari situ mereka bisa ngeliat seperti apa pribadi kita sebenarnya, apakah sesuai sama yang dibutuhkan oleh perusahaan? Untuk itu kita dituntut untuk berpenampilan menarik untuk bisa memberikan kesan yang baik pula bagi HRD tersebut.
Dikutip dari quadrasinergi.wixsite.com, good looking tidaklah harus tampan atau cantik, good looking adalah hal yang bisa diupayakan, atau dalam artian berpenampilan menarik. Dalam hal tersebut, sebagai pencari kerja yang berusaha memenuhi persyaratan lowongan pekerjaan seharusnya dapat mengusahakannya, seperti mencari tutorial berdandan. Di internet, sudah banyak video tutorial berdandan dari yang mudah sampai dengan yang rumit. Setelah memilih dandanan seperti apa yang diinginkan, mulailah belajar untuk mempraktikkannya.
Yang nggak kalah penting, lo nggak harus punya kulit putih, nggak masalah kalo lo punya kulit yang gelap, asal lo terlihat rapi, bersih, dan wangi pastinya. Kalo lo termasuk orang yang gampang keringetan, jangan lupa selalu siapin tisu atau sapu tangan buat jaga-jaga biar muka lo nggak terlihat berkeringat lebih.
Menanggapi fenomena good looking tersebut, konten kreator TikTok, Vina Muliana buka suara nih, Civs. Doi memberi tips seputar good looking ini. Menurut Vina, good looking nggak harus cantik atau ganteng.
“Good looking tidak harus cantik atau ganteng. Tapi gimana kamu bisa berpenampilan sesuai situasi,” ucapnya dalam video TikTok.
Buat cowok, Vina nyaranin agar rambut, jambang, dan kumis sebaiknya dicukur lebih rapi. Sedangkan untuk pakaian bisa memakai kemeja dengan warna yang terlihat profesional seperti putih, biru muda/dongker, dan abu-abu.
Nah, buat cewek hindari penggunaan make up yang berlebih dan mencolok serta pakaian yang bisa ngebuat nggak nyaman. Usahakan tidak memakai baju yang terlalu ketat dan juga terlalu besar.
Balik lagi ke kasus si bos yang ngatain intern tadi yang katanya “udah jelek, masih diajarin lagi,” menurut gue berlebihan banget.
Kalo lo sebagai anak magang di sebuah perusahaan, menurut gue wajar kok banyak nanya ke atasan. Karena memang tujuan kita magang ya buat belajar, buat nambah ilmu sebagai bekal kita nanti pas mau ngelamar kerja.
Buat lo yang masih magang atau yang baru mau magang, dan juga buat lo karyawan baru, jangan malu buat nanya ya, Civs. Kan kalo lo udah expert, berarti lo punya value lebih dan perusahaan juga harusnya untung dong punya karyawan dengan skill yang oke.
Intinya good looking itu masih diperlukan Civs, tapi bukan dalam artian lo harus ganteng atau cantik banget kayak artis. Dalam dunia kerja profesional, tampang adalah bonus. Yang penting kita selalu mau belajar, punya attitude bagus, dan yang paling penting penampilan kita selalu rapi, bersih, dan wangi. So, nggak usah insecure, Civs! (*/)
BACA JUGA: SOSIOLOG: 'GOOD LOOKING' ITU BEBAN