Deskripsi produk bertujuan merangsang minat orang untuk membeli produk yang kita jual. Lalu, bagaimana sih menulis deskripsi produk yang benar? Simak beragam triknya dalam tulisan berikut.
FROYONION.COM - Saat ini, internet sudah begitu memasyarakat. Berdasarkan laporan We Are Social, dilansir dari situs Kompas, persentase pengguna internet saat pada bulan Januari 2023 mencapai 77% dari populasi masyarakat Indonesia. Tak tertutup kemungkinan persentase ini akan semakin bertambah seiring waktu. Bila persentase ini diubah dalam bentuk jumlah penggunanya, jumlahnya mencapai kisaran 202 juta.
Nah, situasi ini menyebabkan banyak pengusaha yang memanfaatkan internet untuk menjual beragam produk. Nah, di antara mereka, ada yang menggunakan beragam platform marketplace online seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, atau Shopee. Ada juga yang menggunakan beragam platform media sosial seperti Instagram dan Facebook.
Nah, bila kita termasuk pengusaha yang memanfaatkan internet untuk berjualan beragam produk, tentunya harus menulis deskripsi produk yang menarik. Tujuannya, agar orang membeli produk yang kita jual. Namun, kenyataannya, tak semua pebisnis bisa membuatnya. Teman-teman saya pun yang menggunakan marketplace online dan media sosial mengaku tak paham bagaimana membuatnya. Nah, untuk membuat deskripsi produk, sebenarnya ada beberapa trik menulisnya agar merangsang minat orang untuk membelinya. Berikut beberapa trik membuat deskripsi produk.
TRIK 1: MANFAATKAN AWAL DAN AKHIR TULISAN
Dalam buku berjudul Guide To Managerial Communication: Effective Bussines Writing and Speaking karya Mary Munter, dijelaskan bahwa informasi pada bagian awal dan akhir tulisan lebih mudah dicerna pembaca. Sedangkan informasi pada bagian tengah tulisan, cenderung sulit dicerna. Dengan kata lain, konsentrasi manusia dalam menyimak informasi dalam tulisan ibarat grafik parabola terbalik.
Dengan demikian, kedua bagian tulisan tersebut sebaiknya kita optimalkan sebaik-sebaiknya. Sedangkan pada bagian tengah tulisan, hindari menuliskan hal-hal penting. Sebabnya, seperti yang saya sudah utarakan, konsentrasi menyimak informasi dalam tulisan ibarat grafis parabola terbalik. Orang cenderung sulit mencerna informasi yang berada di bagian tengah tulisan.
Nah, pada paragraf-paragraf awal, tuliskan manfaat-manfaat produk. Dalam menuliskannya, urutkan dari manfaat yang paling penting hingga yang kurang penting. Hal ini bertujuan agar orang lebih mudah memahami apa saja manfaat produk yang kita jual. Sedangkan di bagian akhir tulisan, tuliskan kembali manfaat-manfaat yang paling penting saja.
Prakteknya, umpamakan kamu bekerja sebagai sales mobil. Kamu menggunakan Instagram sebagai salah satu media untuk menjual mobil. Sudah tentu, kamu harus menulis deskripsi produk. Manfaat paling penting yang seperti beragam keselamatan, fitur kenyamanan, dituliskan di paragraf-paragraf awal. Manfaat kurang penting seperti pemutar lagu berfitur wireless dituliskan setelahnya. Pada bagian akhir tulisan, tuliskan kembali manfaat-manfaat yang paling penting
Nah, kekeliruan umum saat menulis deskripsi produksi yaitu penjual hanya menuliskan spesifikasi produk selengkap-lengkapnya.Ini sesungguhnya keliru. Umpamakan, kamu menjual smartphone. Kamu tuliskan spesifikasi smartphone selengkap-lengkapnya. Seharusnya bukan demikian, melainkan menuliskan manfaat yang bisa dirasakan konsumen dari spesifikasi produk. Misalnya, kamu menjual beragam smartphone dengan fitur kamera berteknologi AI kekinian. Tuliskan manfaat yang bisa dirasakan konsumen dari teknologi AI yang disematkan pada kamera.
TRIK 2: TULIS INFO VALID DENGAN LENGKAP
Carilah, informasi-informasi valid seputar produk yang kita jual. Lalu, pilihlah yang sekiranya membuat produk kita menjadi lebih bernilai jual. Prakteknya, umpamakan kamu membuka restoran makanan Korea. Kamu mempekerjakan beberapa koki berpengalaman yang pernah bekerja di restoran makanan Korea. Nah, hal tersebut sebaiknya dituliskan juga dalam deskripsi produk secara lengkap. Mulai dari seluk beluk identitas mereka hingga rumah makan mana saja yang pernah menjadi tempat kerja mereka. Hal ini membuat orang semakin tertarik mengunjungi restoran Korea kamu.
Informasi pun bisa berupa angka-angka yang valid. Umpamakan, kamu berjualan mie instan berukuran jumbo. Mie instan ini mengandung 3000 kalori. Kamu bisa menuliskan kalimat berikut: “Untuk memenuhi asupan gizi harian, pria membutuhkan minimal 2500 kalori.” Nah, agar memudahkan orang mencerna informasi ini, ada baiknya juga angka-angka ini pun ditampilkan juga dalam tampilan desain infografis yang menarik.
TRIK 3: SIMPAN HARGA DI AKHIR
Sebagai penjual, kita pun harus memberitahukan harga produk. Nah, hindari meletakkan harga di bagian awal atau tengah tulisan. Sebabnya, orang biasanya akan malas menyimak bila sudah mengetahui harganya. Terlebih, bila harganya begitu mahal. Nah, sebaiknya letakkan harga di bagian akhir tulisan. Dengan kata lain, kita tuliskan harganya setelah memberitahukan manfaat-manfaat produk dan informasi-informasi valid seputar produk. Jangan sampai orang mengetahui harga produk yang kita jual, sebelum kita memberitahukan manfaat-manfaat dan informasi-informasi valid seputar produk.
TRIK 4: SISIPKAN DESKRIPSI DI GAMBAR
Deskripsi produk sebaiknya disisipkan pada gambar produk. Sebabnya, orang lebih tertarik dan lebih senang menyimak tulisan dengan latar belakang gambar, daripada menyimak tulisan yang hanya terdiri dari kata-kata saja. Kita bagi porsi deskripsi produk pada setiap gambar sesuai dengan banyaknya gambar. Agar tulisan lebih mudah dicerna, bisa juga menggunakan format bullet atau numbering untuk menuliskan setiap hal penting.
TRIK 5: PAKAI TAGLINE YANG CATCHY
Sebagian orang memandang bahwa tagline hanya cocok digunakan oleh perusahaan besar. Padahal, sebenarnya bisa juga digunakan di usaha kecil dan menengah. Adanya tagline ini bisa mempengaruhi orang untuk membeli produk yang kita jual. Terlebih, bila bernada catchy atau mudah ditangkap.
Praktiknya, umpamakan kamu membuka warung mie bakso. Target marketnya yaitu masyarakat dan anak-anak muda yang tinggal di Bandung. Kamu bisa menggunakan tagline “Ngeunah Pisan Euy”. Kata berbahasa Sunda ini artinya lezat sekali nih.
Itulah, beberapa trik membuat deskripsi produk. Dengan menerapkannya, orang menjadi lebih tertarik menyimak produk. Semakin besar rasa ketertarikan orang menyimak produk, maka akan semakin besar peluang orang membelinya. (*/)