Selama hampir puluhan tahun kelompok sirkus ini telah menghibur penonton di seluruh dunia dengan campuran akrobat, badut, musik, dan tari. Ribuan orang berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukkan legendaris yang selalu membuat penonton terpana. Lalu apa sih yang membuat kelompok ini selalu kreatif di setiap pementasan?
Cirque du Soleil, sebuah kelompok sirkus ternama di dunia asal Kanada. Sejak penampilan awalnya di Quebec tahun 1984, Cirque du Soleil telah berevolusi menjadi salah satu pertunjukan langsung paling terkenal di dunia. Berbagai pertunjukan Cirque du Soleil telah berubah selama bertahun-tahun, namun elemen inti dari tontonan, penceritaan dan imajinasi tetap menjadi jantung dari raksasa sirkus ini.
Setiap kali Cirque mengembangkan pertunjukkan baru, direktur kreatif memulai dengan selembar kertas kosong. Arahan mereka jelas, ciptakan jenis keajaiban yang dikenal dan disukai penggemar Cirque. Lalu mencoba untuk melampaui harapan mereka dan kemudian melakukannya lagi, dan lagi.
Melansir Inc.com, mantan CEO Cirque du Soleil, Daniel Lamarre, bilang ada beberapa cara meningkatkan kreativitas dalam hidup yang bisa dipetik dari sebuah perusahaan hiburan dan produser teatrikal terbesar di dunia, Cirque du Soleil.
Pertama yaitu konsep ‘Creative Destruction’. Kalo kata guru besar di Harvard, Joseph Alois Schumpeter, kreativitas dan inovasi akan merubah struktur dari dalam, membuang model lama secara instan, dan secara instan pula menciptakan model baru. Misalnya seperti layanan video streaming menggantikan DVD. Atau, dalam kasus Cirque, pertunjukkan barunya, yang harus lebih spektakuler dan mengesankan dari pertunjukan sebelumnya.
Cirque telah menjalin kemitraan strategis dengan beberapa artis paling ikonik di dunia, dari The Beatles sampai Michael Jackson. Keren nggak sih? Terus gimana ya Cirque meyakinkan calon mitra bahwa mereka layak untuk kolaborasi jangka panjang?
Ternyata Cirque memiliki proses kemitraan strategis yang mapan, dan berhasil nih Civs. Kuncinya Cirque berpikiran terbuka dan rendah hati selama proses kolaborasi. Adanya rasa hormat yang mendasari kekayaan intelektual artis.
"Kami tidak memiliki sedikit pun arogansi selama negosiasi,” kata Lamarre.
Cirque juga menunjukkan bahwa kelompok ini akan bergerak maju. Jadi setiap langkah yang diambil selalu melibatkan mitra dalam proses kreatif. Hasilnya bahkan lebih dari yang mereka harapkan.
"Bagaimanapun, kami ingin menciptakan sesuatu yang akan membuat mereka bangga," ucapnya.
Nah setelah Cirque mendapat lampu hijau dan resmi berkolaborasi dengan mitra, Cirque dihadapkan pada tugas berat untuk menciptakan pandangan baru dari mahakarya yang ada. Kalau kalian penggemar The Beatles, masih ingat nggak lagu ‘Lucy in Sky with Diamonds’? Kolaborasi ini berhasil menciptakan teatrikal dan musik loh, buat yang mau lihat bisa klik di sini.
Apa saja yang dilakukan? Cirque pertama-tama melakukan brainstorming dan memahami betul bagaimana lagu itu dapat menghidupkan karakter tertentu.
Misalnya, mereka mungkin meminta Paul McCartney (personil The Beatles) untuk mendeskripsikan sosok Lucy dan bagaimana dia membayangkannya. Seperti apa rupa wanita ini? Apa ciri-ciri kepribadiannya? Dari mana dia datang dan ke mana dia menuju? Cirque kemudian mengumpulkan tim kreatif yang beragam untuk mengembangkan konsep-konsep ini dan kembali ke pertemuan berikutnya dengan interpretasi visual karakter.
Cara selanjutnya untuk meningkatkan kreativitas adalah selalu ingin tahu. Lamarre menceritakan sekelas sutradara James Cameron yang sudah berpengalaman dalam dunia perfilman, masih saja ingin mencari informasi dan pengen tahu banyak hal. Bahkan dengan segudang prestasi yang dimiliki rasanya masih belum cukup.
Lamarre bilang, James Cameron sempat datang mengunjungi Cirque dan ingin mengetahui segalanya dan berbicara dengan semua orang. Mulai dari teknisi, seniman sampai desainer set.
"Saya pikir itu akan menjadi pertemuan 20 menit, tapi itu berlangsung tiga jam," kata Lamarre.
Sama halnya dengan Elon Musk, pendiri CTO, CEO SpaceX, CEO dan arsitek produksi Tesla, yang datang untuk menyaksikan pertunjukkan. Elon bahkan menikmati pertunjukkan sirkus hingga jadi orang terakhir yang pergi.
"Dia datang untuk melihat pertunjukan kami dan saya mengundangnya untuk minum dan bertemu para pemain setelah pertunjukan. Dia adalah orang terakhir yang pergi, dua jam setelah pertunjukan berakhir. Dia tidak bisa berhenti bertanya. Dia ingin tahu segalanya,” ujarnya.
Cirque selalu dipenuhi dengan kreativitas. Untuk memunculkannya, harus dengan menantang diri sendiri. Kata Lamarre, ide datang dari mana saja dalam sebuah organisasi, dan ide terbaik akan menang, sesederhana itu.
"Saya tahu istilah 'keanekaragaman' sedang populer sekarang, tetapi kami tidak pernah menyebutkannya. Mereka sudah dimasukkan ke dalam DNA kami. Mereka telah melakukannya selama 37 tahun. Kami tidak bisa membayangkan cara lain,” tegas Lamarre.
Cirque selalu ingin menemukan bakat terbaik, mulai dari direktur kreatif, personil akrobat hingga desainer kostum. Kalo kata Lamarre, daripada menulis deskripsi pekerjaan dan memasangnya di portal job mending mengeluarkan bakat orang yang sudah ada, siapa tahu punya bakat terpendam.
Dalam pikiran Lamarre, casting jauh lebih unggul daripada perekrutan tradisional. "Saat Anda merekrut, Anda mencoba mengisi peran tertentu. Saat Anda memilih, Anda menemukan orang terbaik di dunia," jelas Lamarre.
Acara ini adalah bintang di Cirque. Bintang individu harus memahami dan menerima mantra ini. Jika tidak, mereka akan menghancurkan budaya tim, pertunjukan, atau bahkan seluruh organisasi. Setelah orang yang tepat dipilih, penting untuk memberi mereka banyak kesempatan untuk bersinar, tumbuh, dan berkembang.
"Ini adalah jalan dua arah. Kami memiliki peluang besar bagi seorang bintang yang sedang naik daun untuk memimpin seluruh produksi, tetapi mereka harus memberi tahu kami bahwa itu adalah hasrat mereka. Setiap kali kami mempromosikan seseorang dari dalam, itu memberikan contoh yang bagus untuk semua orang dalam organisasi. Mereka tahu langit adalah batasnya,” ujarnya.
Ada yang unik dalam kepemimpinan Cirque. Cirque biasa menunjuk seseorang untuk menjadi pengarah di pertunjukkan baru. Seperti halnya menugaskan direktur kreatif internal untuk memimpin produksi. Kata Lamarre, ini merupakan campuran kepemimpinan yang aneh tapi menghasilkan hasil yang spektakuler.
Lantas, Cirque menemukan direktur kreatif eksternal terbaik untuk pertunjukan baru dan memintanya bekerja berdampingan dengan profesional internal berpengalaman. Ini dilakukan untuk memastikan Cirque benar-benar menanamkan setiap pertunjukan dengan perspektif baru, gaya khas yang unik. Organisasi lain harus mencoba struktur kepemimpinan ini jika mereka ingin meningkatkan kreativitas.
Gimana Civs, setelah tahu cara memunculkan kreatif ala Cirque du Soleil, lo tertarik kan buat praktekin? (*/)