Kita semua sudah tahu teorinya puasa bikin sehat karena detoksifikasi yaitu pengeluaran racun dari tubuh setelah 11 bulan makan kayak biasa, tapi tahu nggak ternyata rutinitas puasa juga ngefek ke hal lain?
FROYONION.COM - Secara teori, udah banyak yang tahu kalau puasa menyehatkan tubuh dari sisi detoksifikasi. Tubuh mengeluarkan racun-racun yang mengendap dalam tubuh selama 11 bulan. Selain itu, puasa juga meluruhkan cadangan lemak yang disimpan selama ini.
Ternyata, selain itu, perhatiin nggak kalau puasa secara nggak langsung juga bikin rutinitas tubuh ikut reset ke titik optimal. Kalau dilakukan dengan benar, puasa bisa meningkatkan kesehatan tubuh kita yang nggak kepikiran di 11 bulan sebelumnya.
Ngaku deh, siapa yang di hari-hari biasa asupan cairannya sering kurang? Karena kesibukan rutinitas kerja, belajar, sosialisasi, sering banget manusia lupa soal kecukupan kebutuhan air mineral sehari-hari. Kurang minum bisa dicek dari kondisi air seni. Kalau kuning, artinya masih kurang minum tuh. Udah pada tahu kan kalau kurang minum bisa berefek jangka panjang buat ginjal.
Nah, waktu puasa, saking khawatirnya kehausan dan dehidrasi, kebanyakan orang nih banyakin minumnya waktu sahur, buka puasa, dan setelah tarawih. Emang sih, jadi lebih sering buang air kecil, tapi kalo perhatiin warnanya, banyak minum di waktu puasa bikin air urin berwarna lebih jernih. That means you’re hydrated enough.
Kebutuhan air buat manusia utamanya buat mengantarkan nutrisi yang diperlukan ke organ-organ, dan mengantarkan “sampah” racun untuk dibuang lewat keringat dan urin. Kurang air bisa bikin lemes karena kurang energi, karena nutrisinya nggak nyampe secara maksimal, selain itu juga pembuangan racun juga nggak bisa berjalan lancar.
Banyak minum, jadi sering buang air kecil nih, sama aja dong tetep banyak yang keluar? Ternyata salah satu cara untuk mencegah dehidrasi adalah dengan gerak! Kok bisa? Bukannya kalo banyak gerak, jadi keringetan, dan makin dehidrasi?
Dikutip dari Melbourne Combined Natural Therapies, darah (yang lebih dari 90% adalah air) dipompa jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh vena yang mengantar darah kembali ke jantung, butuh tekanan yang cukup dari otot-otot di sekelilingnya, yang dihasil dari gerak aktif. Dengan kata lain, memastikan hidrasi dan gerak aktif sama pentingnya, karena membantu pembuluh vena mengantarkan darah kembali ke jantung.
Selain itu, gerak aktif membuang “air kotor” melalui keringat, yang akan digantikan lagi dengan “air bersih” yang baru masuk. Tubuh manusia nggak didesain untuk duduk diam dalam waktu lama. Sering denger kan tips untuk long-haul flights, untuk pemanasan ringan dan jalan-jalan di kabin pesawat untuk memperlancar aliran darah? Nah, tips ini juga bisa diterapin sehari-hari.
Yang satu ini udah sering dibaca ya. Puasa sering jadi kambing hitam orang makin gendut gara-gara makan terlalu malem, padahal mah itu karena makannya yang berlebihan. Apalagi kalau buka puasa pake teh manis, gorengan, dan tepung-tepungan. Gula darah langsung melonjak tinggi. Tambah asupan air minum bisa menetralisir efek gula dan lemak gorengan.
Perhatiin juga nggak, kalau euforia buka puasa di hari pertama sama hari kelima aja, udah beda banget? Buka puasa hari kelima udah nggak seantusias hari pertama. Apalagi hari kedua puluh. Lama-lama, biasa aja waktu buka puasa, nggak laper mata lagi beli banyak takjil. Nah, coba latihan deh ya, selain menahan hawa nafsu makan, tahan hawa nafsu mata juga biar nggak kalap beli takjil.
Latihan tahan hawa nafsu mata selama 30 hari ini juga berguna di akhir bulan puasa, waktu lebaran akhirnya datang. Di Indonesia, hari lebaran identik sama opor ayam, rendang, sambal goreng ati, juga kue kering kayak nastar. Kalo bisa tahan hawa nafsu mata waktu puasa, pasti bisa juga tahan hawa nafsu waktu lebaran deh. Kalo emang pengen cicipin semuanya, pastikan ambil porsinya sedikit saja jadi bisa sisain ruang kosong di lambung deh buat makanan lainnya.
Ini nih yang juga jarang diperhatiin perubahannya, selain air minum. Di hari-hari biasa, tidur bisa berantakan banget. Apalagi buat yang sering begadang. Entah lembur kerjaan kantor, ngebut ngerjain tugas, atau begadang skripisan. Tidur bisa jam 2 pagi, bangun jam 8 besoknya.
Waktu puasa, karena harus bangun sahur, ada kekhawatiran kalau nggak bangun nih terus kelaparan seharian karena nggak puasa. Efeknya, jadi siap-siap tidur lebih cepat supaya bisa bangun sahur deh! Tidur nggak terlalu larut malam jadinya. Selain itu, waktu buka puasa udah kenyang, dibakar waktu shalat tarawih, selesai tarawih sudah merasa lelah dan ngantuk. Pas banget buat tidur nyenyak.
Meskipun soal ini ada yang pro-kontra karena ada yang bilang, “Orang puasa mah nggak marah karena lemes nggak ada tenaga buat marah,” dan justru ada juga yang bilang, “Orang puasa malah marah-marah karena laper tuh,” tapi suka ngerasa nggak sih kalau waktu puasa emang waktu berjalan lebih lambat? Atau itu karena nunggu-nunggu adzan Maghrib ya hehehe.
ÅSelain itu, di kehidupan masyarakat juga kantor dan sekolah menyesuaikan jamnya jadi lebih pendek. Orang-orang punya lebih banyak waktu luang di rumah. Hasilnya, rutinitas nggak terasa sepadat hari-hari biasa. Efeknya perasaan jadi lebih santai karena nggak merasa diburu-buru pekerjaan atau tugas. Semuanya maklum kalau ini bulan puasa, jadi semua aktivitas dikasih celah untuk lebih slow.
Kira-kira itulah lima perubahan yang terjadi waktu bulan Ramadhan yang jarang diperhatiin orang lain. Semoga rutinitas yang lebih baik bisa tetap bertahan setelah lebaran ya! (*/)