Udah ngerasa oke banget jawab pertanyaan-pertanyaan lain dari recruiter. Eh, giliran ditanya kelemahan terbesar saat interviu, jadi gelagepan. Gini triknya buat jawab dengan cerdas, Civs.
FROYONION.COM - Satu pertanyaan yang bikin terbata-bata dan bahkan tercekat pas interviu kerja adalah: “Apakah kelemahan terbesar Anda?”
Pastinya kalo lo dah pernah menjalani wawancara kerja, pertanyaan ini pernah terdengar dan lo jawab asal aja.
Enggak kayak pertanyaan lain yang bisa dijawab sesuai fakta dan pengalaman kerja kita sebelumnya, pertanyaan ini sangat menjebak kita sebagai pelamar kerja. “Ya kali mau umbar kelemahan sendiri di depan orang apalagi bakal perusahaan tempat kerja sendiri?” gitu mungkin gumam kita.
Nah, gimana nih kita mesti menjawabnya?
Namun, sebelum itu kita kupas bentar alasan kenapa para pewawancara melontarkan pertanyaan yang begitu tricky semacam ini ke pelamar kerja.
Menurut penjelasan dalam theladders.com, pertanyaan ‘jebakan’ ini digunakan recruiters buat mengetahui banyak informasi mengenai diri pelamar. Bagaimana pelamar menjawab dan menjelaskannya juga bakal menunjukkan cara berpikirnya.
Alih-alih ketakutan saat dihadapkan dengan pertanyaan ini, lo justru mesti memandang ini sebagai sebuah kesempatan untuk membahas keterampilan dan kompetensi yang sudah dikuasai, membagikan keterampilan-keterampilan yang non-esensial yang sedang ditingkatkan, dan mengubah sifat negatif menjadi lebih positif dengan tanggapan yang terencana secara cerdas.
Berikut beberapa poin penting yang bakal bisa jadi bekal lo buat jawab pertanyaan sakral ini. .
1. Jujur aja
Seorang recruiter profesional bernama Meike Tomlinson membagikan kiatnya buat ngejawab pertanyaan ini, yaitu dengan bersikap jujur dulu.
“Dalam sebagian besar wawancara kerja, Anda akan ditanya kelemahan terbesar Anda. Jangan khawatir soal ini. Kita semua punya kelemahan, tapi bukan berarti itu sebuah sifat negatif,” tulis Tomlinson via akun LinkedIn miliknya.
Triknya adalah cukup pilih salah satu kelemahan lo. Lalu jelaskan bagaimana kelemahan tadi memengaruhi lo selama ini secara positif. Buat lebih meyakinkan dengan menjelaskan bagaimana lo mengelola kelemahan ini agar bisa menjadi lebih baik ke depannya.
BACA JUGA: TIPS MENGGUNAKAN LINKEDIN BIAR LO CEPAT MENDAPATKAN PEKERJAAN
2. Buat daftar kelemahan
Ambil kertas dan tulisin sejumlah kelemahan yang lo punya secara jujur. Dari banyak kelemahan ini, lo bisa saring lagi dan pilih mana yang kira-kira layak dipilih buat nanti jadi jawaban saat interviu kerjaan.
Lo juga bisa tulis penjelasan mengenai kelemahan yang lo pilih ini. Lo bisa baca lagi beberapa kali dan edit. Namun, enggak perlu sampai bener-bener dihapal verbatim alias kata perkata ya.
Cukup diserap poin-poin utamanya dan lo jabarin sendiri lagi nanti pas wawancara. Kelemahan menghapal ialah lo jadi terlalu cepet ngomongnya dan begitu lupa satu kata atau kalimat, bisa kacau balau semuanya. Nge-blank, istilahnya.
3. Hindari kelemahan yang fundamental
Sebaiknya lo enggak ngawur atau random jawabnya, Civs. Sesuaikan dengan deskripsi pekerjaan yang sedang lo lamar dan selaraskan jawaban lo dengan itu.
Di sini hindari kelemahan yang menjadi sebuah prasyarat penting buat posisi yang lagi lo mau lamar. Misalnya, lo mau ngelamar posisi graphic designer, tapi bilang enggak bisa pake program-program penting kayak Photoshop.
Namun, di sisi lain juga jangan sampe lo jawab seolah lo pribadi yang sempurna dan enggak ada cacat sedikitpun. Itu bakal jadi bumerang juga buat lo nantinya.
BACA JUGA: TIPS MENGELOLA KEUANGAN BUAT ANAK MUDA SUPAYA MELEK FINANSIAL
4. Bersikap positif
Dalam membahas kelemahan ini, gunakan cara pandang yang positif. Katakanlah lo mau menjelaskan kelemahan berupa sifat yang suka menunda-nunda pekerjaan (procrastination). Lo bisa jelasin kalo saat last minutes, sering ada ide-ide kreatif yang terlintas.
Namun, karena lo sadar hal ini enggak begitu bagus kalo diterus-terusin, lo juga mulai buat to-do list dan reminder di hape dan agenda supaya lo nyicil kerjaan setiap hari. Enggak selalu ngerjain mepet-mepet karena risikonya kerjaan enggak kelar juga tinggi. Bisa aja ada kendala yang tiba-tiba muncul dan enggak teratasi, lo bakal ketinggalan deadline.
Hindari persepsi dan cara pandang yang negatif saat membahas kelemahan lo ini dengan bersikap ceria dan memastikan bahwa hal ini bukan batu sandungan bagi lo dalam mencapai keberhasilan dalam pekerjaan.
5. Jangan oversharing
Emang sih lo kudu beberin kelemahan, tapi jangan jadi overdosis juga sharing-nya. Ini kadang terjadi kalo suasana udah mencair dan kita udah merasa deket dan nyaman ama si recruiter atau pewawancara setelah ngobrol panjang lebar.
Apalagi kalo si recruiter bisa bikin jokes yang menurut kita lucu, biasanya kita juga bakal lebih lumer jadinya pas jawab pertanyaan.
Tetep fokus, dan langsung to the point dalam menjawab pertanyaan. Cukup jelasin satu kelemahan lo aja. Jangan melebar ke mana-mana saat interviu, apalagi menjelaskan kelemahan-kelemahan lo lainnya. (*/)
BACA JUGA: TIPS MENGHASILKAN DUIT BUAT LO KAUM MAGERAN