Tips

TAK SELALU NEGATIF, INI ALASAN KENAPA PERLU CIRCLE PERTEMANAN DI KAMPUS!

Seperlunya saja cari teman di kampus, makin banyak teman itu makin banyak drama. Apa iya seperti itu?

title

FROYONION.COM Tersebarnya anggapan tentang seramnya pertemanan di dunia perkuliahan, membuat beberapa orang cenderung membatasi diri. Padahal sebenarnya, membangun banyak relasi yang dekat di kampus sangat penting untuk pengembangan diri. 

Meskipun, pada teori "Dunbar's Number", kompleksitas otak manusia menunjukkan keterbatasan dalam membangun kelompok sosial (Dunbar, 1993). Kenyataan tersebut tidak menjadi hambatan untuk membentuk sebuah circle pertemanan. Manusia masih bisa membangun kelompok sosial sekitar 150 orang menurut teori tersebut. 

Maka dari itu, membangun circle pertemanan di kampus tidak menjadi sebuah hal yang harus dihindari. Malah menjadi hal yang perlu dilakukan untuk memperbanyak dukungan dan keuntungan. Berikut beberapa alasan kenapa kalian perlu bangun circle pertemanan di kampus!

1. Meningkatkan perasaan aman dan percaya diri

Adanya rasa saling melindungi, saling ada, dan saling melengkapi dapat meningkatkan perasaan aman yang kuat. Terlebih lagi jika banyak teman yang mampu melakukan itu semua pada kalian. Jika kehadiran satu teman saja membuat aman, apalagi jika berjumlah sekitar lima sampai sepuluh teman. Bayangkan jika kalian memiliki masalah, ancaman, atau gangguan saat di kampus. Peran circle pertemanan yang saling membantu dapat memudahkan semua itu. Misalnya, jika motor kalian mogok atau kehabisan bensin saat ingin berangkat ke kampus, pasti jasa satu orang saja kurang maksimal.

Akan selalu ada peran yang saling melengkapi seperti contohnya menjemput kalian ke lokasi, mengabari dosen soal keterlambatan kalian, menelpon jasa bengkel keliling, memesankan ojek online, dan lain-lain. Pasti butuh peran banyak teman, bukan? Dari hal-hal itu, perasaan aman jelas akan terbentuk dan dapat meningkatkan kepercayaan diri di antara kalian. Kebersamaan yang kalian ciptakan akan membuat rasa takut, ragu, dan pesimis jadi lebih terkontrol dengan baik. Sebab, terdapat kata andalan yang digunakan “udah gapapa, kan ada kita, jangan merasa sendiri ya!”

2. Circle dapat menjadi wadah berbagi suka dan duka

Lika-liku dunia perkuliahan akan terasa berat jika dipendam sendirian. Itulah mengapa circle pertemanan sangat penting untuk menjadi wadah saling berbagi. Seperti contohnya berbagi keluh kesah soal dosen yang hobi menghilang, perasaan yang gado-gado saat menjalani pahit manis kisah cinta di kampus, kebingungan saat mengerjakan tugas, dan lain-lain.

Circle pertemanan di perkuliahan bisa diibaratkan sebagai sebuah ember yang siap menampung air mata sedih dan air mata bahagia saat di kampus. Semakin besar embernya, maka akan semakin banyak yang bisa tertampung. Namun, juga perlu diingat bahwa tidak cukup jika hanya besar. Ember tersebut juga perlu kuat, dirawat, dan terus terikat, supaya air di dalamnya tidak bocor ke mana-mana.

3. Banyaknya teman diskusi dan melakukan banyak hal yang beragam

Ketika kalian memiliki banyak teman dekat, maka akan lebih mudah untuk meluaskan topik diskusi dan melakukan banyak hal yang beragam. Misalnya, Si A gemar dan mahir tentang topik percintaan, bicara saja padanya. Si B yang ahli dalam memilih tempat makan yang enak, ajak saja dia jika butuh referensi. Si C memiliki ketertarikan di dunia bisnis, bisa juga mengajaknya membangun sebuah usaha. Si D terkenal dengan kemampuan bersosialisasi yang baik, kalian bisa minta untuk dikenalkan ke banyak koneksinya. Lalu, Si E, F, G, H dan seterusnya yang pasti memiliki kelebihan, sah-sah saja jika kalian ingin meminta bantuan.

Bukan maksud tidak tulus dalam berteman, tapi memang dalam pertemanan diperlukan simbiosis mutualisme. Kalian saling menerima apa adanya, saling melengkapi, saling membutuhkan, dan saling menguntungkan juga. Dengan begitu, pertemanan kalian akan lebih sehat dan seimbang. Circle seperti itulah yang kalian perlukan di dunia perkuliahan. Semua itu tadi perlu diperhatikan agar kalian bisa saling mendukung kesejahteraan pikiran, perasaan, dan masa depan masing-masing.

4. Tidak bingung jika diminta membuat kelompok sendiri untuk tugas

Alasan nomor empat ini bisa dibilang yang paling unik, tapi juga benar adanya. Apalagi ketika ada dosen yang menyuruh kalian untuk membentuk kelompok secara mandiri. Jika kalian memiliki circle pertemanan, kalian tidak perlu pusing untuk mencari siapa saja yang mau berkelompok. Cukup telepati, kedipkan mata, dan angkat alis sedikit ke teman-teman kalian. Itu semua sudah menjadi sinyal ajakan untuk sekelompok.

Di samping itu, tetap tergantung juga pada banyaknya anggota dalam suatu kelompok. Jika jumlah teman dalam satu circle sesuai dengan yang diminta akan sangat bagus. Namun, jika tidak, ya siap-siap saja memecah belah untuk sementara waktu. Hal tersebut tidak apa-apa juga, lagipula hanya kelompok tugas. Pun bila berpisah kalian akan mudah untuk bertukar informasi. Bisa saling menanyakan dan memastikan hal-hal yang dibingungkan oleh kelompok masing-masing. Semua itu pasti selalu ada hikmah dan kebaikannya, kok!

5. Hari-hari kalian akan lebih banyak warna

Beragamnya jenis kepribadian dalam satu circle pertemanan di kampus dapat membuat harimu lebih berwarna. Misal Si A terkenal dengan sikap humoris, Si B sangat anggun dan lembut, Si C dikenal dengan sikap nge-gas dan tegas, Si D sangat dewasa dan bijak, Si E si paling social butterfly, Si F si paling pintar, dan lain sebagainya. Serba serbi itu tentu akan menghiasi hari-hari bahagia dan sedih kalian.

Selain menghiasi, semua itu juga bisa membentuk perasaan saling menghargai satu sama lain. Ditambah lagi, perasaan saling menerima, saling mengandalkan, saling membanggakan, dan saling mendukung juga terus meningkat. Peran penting masing-masing itulah yang membuat circle pertemanan bertahan. Satu hari di kampus pun pasti akan terasa berbeda jika satu di antara kalian tidak masuk. Dari situlah keterikatan kalian sudah semakin kuat.

Semua alasan tadi dapat dimaksimalkan dengan pembentukan kualitas circle pertemanan yang baik. Seperti penelitian dari John Gottman dan Robert Levenson tentang faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hubungan pertemanan, yakni kepercayaan, dukungan emosional, komunikasi yang efektif, dan konflik yang sehat. Faktor-faktor itulah yang perlu diperhatikan jika ingin membangun circle pertemanan yang sehat di kampus. Sejauh ini, apa lima alasan di atas membuat kalian yakin untuk membangun circle pertemanan di kampus? 

Perlu diperhatikan bahwa semua itu tergantung kenyamanan diri sendiri ya! Jika kalian lebih nyaman untuk sendiri di kampus ya tidak apa-apa. Jika kalian lebih nyaman berteman dengan satu teman, ya silahkan. Alasan-alasan tadi cukup dijadikan sebuah acuan, bukan sebuah keharusan yang harus dipaksakan. Tohfriends come and go, tapi selagi punya kesempatan untuk bersama dengan lebih banyak teman, mengapa tidak dimanfaatkan? Intinya, apapun pilihan kalian, yang terpenting bahagia masih bisa kalian rasakan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Adira Putri Aliffa

Pencinta kata-kata manis, tapi bukan dari mulut buaya karena enggak paham sama bahasanya