Tips

STRATEGI MENYIAPKAN DANA DARURAT DI TAHUN 2025 BUAT KALIAN KELAS MENENGAH

Dana darurat sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga. Strategi apa saja yang harus dilakukan para kelas menengah untuk menyiapkan dana darurat? Yuk, simak artikel berikut!

title

FROYONION.COM - Pada saat krisis ekonomi global dan ketidakpastian politik mengancam stabilitas finansial di berbagai negara, kelas menengah Indonesia semakin merasakan dampak negatifnya. 

Kebijakan pemerintah seperti kenaikan PPN sebesar 12%, kenaikan premi BPJS, serta ketatnya peluang kerja semakin menambah beban ekonomi yang harus ditanggung. 

Bahkan, beberapa faktor lain, seperti ancaman PHK, lonjakan harga kebutuhan pokok, dan biaya hidup yang terus meningkat, semakin memperburuk kondisi ini. 

Dalam menghadapi situasi yang semakin berat, memiliki dana darurat yang memadai menjadi hal yang sangat penting bagi kelas menengah.

BACA JUGA: WASPADAI PHK MASSAL, PEJUANG RUPIAH WAJIB PUNYA DANA DARURAT

Dana darurat adalah tabungan yang disiapkan khusus untuk menghadapi keadaan tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya pengobatan mendesak, atau kerusakan barang-barang penting. 

Memiliki dana darurat yang cukup akan mencegah kita terjebak dalam utang, terutama yang berasal dari sumber yang tidak sah seperti pinjaman online atau kartu kredit. 

Namun, berapa banyak dana darurat yang ideal untuk kelas menengah Indonesia? 

Simak artikel berikut untuk mengetahui besaran dana darurat yang perlu dipersiapkan serta pendekatan yang lebih sistematis dalam membangunnya.

MENGAPA DANA DARURAT SANGAT PENTING?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai jumlah yang tepat, penting untuk memahami mengapa dana darurat itu sangat vital. 

Menurut penelitian Bank Indonesia pada tahun 2022, sebanyak 60% keluarga di Indonesia mengalami kesulitan keuangan akibat ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini semakin diperburuk dengan angka inflasi yang terus meningkat. 

Sebagai contoh, pada awal 2023, inflasi tahunan Indonesia tercatat sebesar 5,51% yang memengaruhi daya beli masyarakat. 

Dengan situasi ekonomi yang terus bergejolak, memiliki dana darurat yang cukup akan memberikan perlindungan terhadap risiko tak terduga tanpa harus bergantung pada utang yang bisa menambah beban finansial.

Dana darurat juga dapat digunakan untuk melindungi keluarga dari pengeluaran besar yang mendesak, seperti biaya rumah sakit atau perbaikan rumah. 

Dalam beberapa kasus, tanpa dana darurat yang cukup, seseorang bisa terpaksa meminjam uang dengan bunga tinggi atau bahkan menjual aset berharga.

BERAPA JUMLAH DANA DARURAT YANG IDEAL?

Menurut berbagai pakar keuangan, dana darurat harus cukup untuk menutupi kebutuhan hidup dalam jangka waktu tertentu. Dalam menentukan jumlah dana darurat, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti status pekerjaan, gaya hidup, dan tanggungan keluarga. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk menentukan jumlah dana darurat yang tepat:

1. INDIVIDU LAJANG

Untuk seseorang yang belum menikah dan memiliki tanggungan keluarga, dana darurat sebaiknya mencakup 3-6 bulan pengeluaran. Namun, untuk lebih akurat, pengeluaran bulanan harus dihitung berdasarkan kategori kebutuhan utama, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Jika kita menggunakan stkalianr pengeluaran bulanan sebesar Rp1,5 juta (BPS, 2023), dana darurat yang ideal bagi individu lajang adalah antara Rp4,5 juta hingga Rp9 juta.

2. INDIVIDU DENGAN KELUARGA

Bagi kepala keluarga, jumlah dana darurat harus lebih besar, yakni sekitar 6-12 kali pengeluaran bulanan, mengingat adanya tanggungan istri, anak, atau orang tua. 

Sebagai contoh, jika pengeluaran keluarga per bulan mencapai Rp3 juta, maka dana darurat yang ideal adalah sekitar Rp18 juta hingga Rp36 juta.

Hal ini diperlukan untuk mencakup biaya pengobatan darurat, biaya pendidikan anak, atau kebutuhan tak terduga lainnya yang mungkin muncul.

Namun, penting untuk menyesuaikan jumlah dana darurat dengan faktor-faktor eksternal lainnya. Seperti yang ditunjukkan dalam studi oleh Pusat Pengelolaan Dana dan Risiko (PPDR), sebanyak 30% pekerja Indonesia merasa khawatir dengan ketidakpastian pekerjaan mereka. 

Oleh karena itu, mereka disarankan untuk memiliki dana darurat yang lebih besar jika mereka bekerja di sektor yang rawan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau jika kondisi kesehatan memerlukan perhatian lebih.

STRATEGI MEMBANGUN DANA DARURAT YANG EFEKTIF

Setelah mengetahui berapa jumlah dana darurat yang perlu disiapkan, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara membangunnya dengan efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut:

1. PRIORITASKAN TABUNGAN DANA DARURAT SEBELUM PENGELUARAN LAINNYA

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengalokasikan sebagian pendapatan untuk dana darurat sebelum pengeluaran lainnya. 

Sebaiknya, alokasikan 20% dari pendapatan bulanan untuk tabungan dana darurat. Dengan cara ini, kalian dapat mulai menabung tanpa merasa kesulitan.

Jika penghasilan bulanan kalian adalah Rp5 juta, maka dana darurat yang bisa disisihkan setiap bulan adalah sekitar Rp1 juta. Dengan cara ini, dana darurat kalian bisa tercapai lebih cepat.

2. PISAHKAN REKENING UNTUK DANA DARURAT

Agar lebih disiplin, buatlah rekening terpisah untuk dana darurat. 

Gunakan bank digital atau rekening tabungan yang jarang diakses untuk meminimalkan godaan menggunakannya dalam pengeluaran sehari-hari.

3. MANFAATKAN PRODUK KEUANGAN YANG AMAN 

Sebagai bagian dari strategi membangun dana darurat, kalian bisa menggunakan produk keuangan yang aman dan likuid, seperti deposito berjangka atau reksa dana pasar uang. 

Produk ini memberikan hasil yang lebih baik daripada menyimpan uang di bawah bantal atau rekening biasa, namun tetap dapat dicairkan dengan mudah saat dibutuhkan.

4. EVALUASI ULANG SECARA BERKALA 

Situasi hidup dan keuangan kalian mungkin berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi jumlah dana darurat secara berkala, terutama jika ada perubahan dalam pengeluaran atau pendapatan. Jika penghasilan kalian meningkat, pertimbangkan untuk menambah jumlah dana darurat.

Menyiapkan dana darurat bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting untuk memastikan ketahanan finansial di masa depan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi yang melkalian kelas menengah. 

Dengan menyesuaikan jumlah dana darurat sesuai dengan pengeluaran bulanan dan kebutuhan keluarga, serta menerapkan strategi yang tepat dalam mengelola dana darurat, kalian akan lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang tak terduga. 

Dengan disiplin dan konsistensi, membangun dana darurat yang memadai adalah langkah pertama yang cerdas untuk melindungi keuangan kalian dari guncangan ekonomi yang semakin sulit diprediksi. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.