Banyak anak muda yang merasa bangga kalo mereka udah berhasil mempertahankan hubungan selama bertahun-tahun. Padahal makin lama pacaran, makin banyak juga cobaannya. Malah di tahun-tahun tertentu, keinginan buat putus malah makin besar lho!
FROYONION.COM - Jatuh cinta emang berjuta-juta rasanya. Rasa penasaran waktu masih naksir sama doi, seneng waktu bisa jalan bareng, sedih waktu doi sakit, cemburu waktu doi deket sama orang lain, termasuk patah hati waktu ternyata lo harus putus sama doi.
Ngomongin soal putus, ternyata ada masa-masa tertentu saat pasangan pada putus. Biasanya waktu mereka pacaran selama 1-2 tahun, ada juga yang pacaran 7 tahun terus putus, atau ada juga yang udah bareng-bareng selama 10 tahun atau lebih dan ternyata nggak jodoh.
Hmm, kira-kira kenapa ya?
Dilansir dari Bustle, pasangan yang putus di awal-awal pacaran biasanya karena mereka menghadapi kenyataan kalo pasangannya nggak sesuai sama ekspektasi mereka.
Maksud awal-awal pacaran itu bisa jadi 1 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 1 tahun, sampai biasanya maksimal 2 tahun, yang jelas masa-masa mereka belum terlalu lama terikat satu sama lain.
Waktu masa PDKT, biasanya orang mau ngasih 200% usaha mereka untuk mendapatkan orang yang mereka cintai. Mungkin lo sendiri pernah ngerasain dianterin pulang, ditraktir makan, diajak jalan-jalan, atau lainnya waktu masih PDKT.
Tapi setelah udah jadi pacar, pelan-pelan usaha mereka seakan berkurang. Dia yang tadinya kelihatan effort banget untuk bikin lo seneng, sekarang udah nggak se-effort itu lagi. Lo pun merasa kesal, sedih, dan kecewa akan perubahan diri pasangan lo. Lo berekspektasi bahwa apa yang lo dapatkan waktu PDKT, akan lo dapatkan juga waktu pacaran.
Ketika ekspektasi itu nggak tercapai, kekecewaan yang lo rasa akan berlipat kali ganda.
BACA JUGA: KATA ANAK-ANAK FROYONION SOAL PUTUS ‘BAIK-BAIK’, EMANGNYA LOGIS?
Bosan. Biasanya karena itu.
Hubungan yang tadinya terasa seru, sekarang terasa hambar. Nge-date yang tadinya bikin lo malu-malu kucing, sekarang udah kayak rutinitas.
Sangat masuk akal untuk merasa bosan sama pasangan apalagi kalo udah bareng-bareng selama bertahun-tahun. Biasanya rasa penasaran berkurang karena kalian udah kenal satu sama lain. Terus, apakah ini hal yang buruk?
Enggak juga, karena bosan dalam hubungan beda tipis sama nyaman.
Dilansir dari Happily Committed, kecenderungan untuk putus atau bahkan cerai setelah 7 tahun sama pasangan disebut 7 Year Itch. Walaupun namanya begitu, bisa aja perasaan ini muncul waktu menginjak umur 5 atau 6 tahun.
Solusi buat lo yang lagi menjalani 7 Year Itch adalah dengan membuat hubungan lo terasa menarik lagi. Coba ubah kebiasaan-kebiasaan lo sama pasangan yang terasa monoton. Bisa dengan mencoba hal baru bersama, pergi ke tempat baru, atau ngobrol kayak waktu masih awal-awal pacaran.
BACA JUGA: BIKIN HUBUNGAN JADI MAKIN ERAT DENGAN KENALAN SAMA LOVE LANGUAGE
Nah, ide obrolannya juga bisa diambil dari konten Blind Date Froyonion, Civs.
Selain mencoba hal baru, lo juga bisa menunjukkan ketertarikan sama hobi-hobi pasangan lo. Kalo biasanya lo ngomel tiap pasangan lo nongkrong sama temen-temennya, coba deh sekali-kali lo ikutan dia nongkrong. Cara ini juga bisa membangkitkan kembali rasa penasaran sama pasangan lo, kayak waktu PDKT dulu.
Kalo udah dicoba semua tapi tetep merasa bosan; atau parahnya; malah jadi sering berantem, gimana dong?
Berarti ada yang perlu direnungkan sama lo dan pasangan. Solusi serupa juga bisa diterapkan buat lo yang cenderung mau putus setelah 10 tahun atau lebih bersama.
Kalo udah 10 tahun atau lebih pacaran tapi nggak diajak ke jenjang yang lebih serius, lo wajib minta kejelasan ke pasangan lo.
Sepuluh tahun itu waktu yang cukup panjang. Lo udah lewati berbagai roller coasters sama dia. Tapi kalo dia nggak kunjung nunjukin keseriusan sama lo, wajib lo pertanyakan sih.
Untuk kasus ini, mungkin putus bisa jadi keputusan yang sangat berat, tapi bisa juga jadi keputusan yang buat lo lega.
Coba tanya ke diri lo sendiri, apakah hubungan ini pantas untuk dipertahankan? Apakah lo bahagia sama dia?
Ngomongin soal kebahagiaan, renungkan juga apakah kebahagiaan lo bergantung sama dia? Kalo iya, cepet-cepet tanamkan prinsip kalo kebahagiaan lo ya tanggung jawab diri lo sendiri.
Lo nggak perlu bergantung ke orang lain untuk bisa bahagia. Lo yang memutuskan sendiri apakah lo akan bahagia atau enggak.
Coba renungin satu-satu, terus cari tahu apakah putus solusi yang tepat atau enggak. (*/)
BACA JUGA: TIPS AMBIL KEPUTUSAN NGGAK PAKE NYESEL