
Ketika rasa sakit, sedih dan gak terima akibat putus cinta masih terasa, biasanya orang akan melakukan apa saja untuk mendistraksi perasaan gak nyaman yang muncul, salah satunya dengan stalking medsos mantan. Gak bahaya, ta?
FROYONION.COM - Putus cinta umumnya bikin orang takut akan kesendirian dan takut gak akan pernah bisa mencintai dengan sama lagi. Pada beberapa kasus yang putusnya gak baik-baik juga bikin seseorang gamon (gagal move on) dan merasa terobsesi untuk bisa terhubung dengan mantannya, salah satunya dengan masih stalking medsos si mantan.
Ketika rasa sakit, sedih dan gak terima akibat putus cinta masih terasa, biasanya kamu akan tergoda untuk melakukan apa saja untuk mendistraksi perasaan gak nyaman yang muncul. Kamu mungkin masih memantau media sosial mantan karena banyak faktor, mulai dari alasan penasaran sampai rasa kangen.
Tapi, stalking media sosial mantan sebenarnya tidak disarankan karena hanya memberikan kelegaan atau kepuasan sementara, tetapi pada akhirnya hal ini dapat memperpanjang proses healing dan malah menjadi pengingat yang menyakitkan. Kegiatan stalking mantan ini juga hanya akan membuat kamu kecanduan dan terlihat seperti seseorang yang desperate.
BACA JUGA: ENSIKLOPEDIA PARA MANTAN, TERMASUK YANG MANA MANTAN KALIAN?
Penelitian telah menunjukkan bahwa memantau aktivitas media sosial mantan pasangan dapat meningkatkan tekanan terkait putus cinta dan berpotensi memperpanjang masa-masa sulit untuk move on.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa partisipan yang masih berteman dengan mantan di media sosial dan/atau memantau akun mereka lebih mungkin mengalami peningkatan tekanan terkait perpisahan dan perasaan rindu terhadap mantan, dibandingkan dengan partisipan yang tidak berteman di media sosial dengan mantan.
Nah, kalau kamu mengalami kesulitan untuk berhenti stalking dan selalu merasa terganggu karena hal ini, mungkin ini alasannya:
Terobsesi dengan hubungan yang baru saja kandas, kemudian masih sering memeriksa media sosial mantan mungkin berfungsi sebagai pengalih perhatian dari emosi menyakitkan yang belum kamu ungkapkan. Fase ini adalah fase denial dimana kamu belum terima dan belum bisa memproses apa yang terjadi.
Ketika fokus kamu adalah memeriksa media sosial mantan, atau memikirkan apa yang kamu lihat saat terakhir kali kamu cek akun mereka, kamu gak memberi dirimu ruang untuk merasakan dan mengevaluasi perasaanmu sendiri. Padahal, ini langkah pertama untuk berdamai dengan hati dan kondisi yang bisa membantu proses penyembuhan diri.
Putus cinta seringkali memunculkan kesedihan yang bisa membingungkan. Orang yang tadinya menjadi bagian penting dalam hidup dan selalu ada setiap hari tiba-tiba saja tidak ada lagi di tempatnya.
Ini adalah saat ketika kamu membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Walaupun kamu tahu kalau kalian sudah tidak lagi bersama, kamu masih bisa cek media sosial mantan untuk tahu kegiatannya.
Awalnya mungkin terasa nyaman karena masih bisa terhubung dengannya secara online, tapi pada akhirnya hal ini bisa menimbulkan perasaan cemburu yang hanya akan berdampak negatif pada suasana hati, aktivitas sehari-hari dan membuat kamu makin susah move on.
Ketika putus karena hal tidak terduga atau tidak diinginkan, kamu mungkin merasa terguncang oleh rasa sakit dan kesedihan emosional saat mencoba memahami apa yang terjadi. Nah, kamu jadi punya banyak pertanyaan tapi gak cukup jawaban yang memuaskan. Akhirnya kamu stalking media sosial mantan untuk mencari petunjuk dan apakah dia sedang dekat dengan orang lain. Ini sih namanya nyari penyakit, ya.
Putus cinta bisa bikin kamu mempertanyakan segalanya. Jika perpisahan itu masih baru, wajar jika kamu membandingkan keadaan diri sendiri dengan mantan. Kamu ingin tahu kan, apakah mereka juga menderita dan sedih seperti apa yang kamu rasakan?
Sayangnya jawaban ini belum tentu bisa ditemukan di media sosial. Mereka mungkin memposting diri mereka sedang bersenang-senang tapi sebenarnya mereka merasa sedih dalam kehidupan nyata. Ingat, media sosial hanya menampilkan apa yang diinginkan oleh pemiliknya, jadi stalking mantan gak akan ngasih jawaban kecuali asumsi-asumsi yang belum tentu benar.
Alasan terakhir kenapa masih stalking medsos mantan adalah karena kamu memang masih punya perasaan dan ingin balikan. Namun, selesainya suatu hubungan biasanya memang karena suatu alasan, jadi daripada fokus pada hal yang sudah berakhir, lebih baik kamu stop dan mulai fokus membenahi hidupmu sendiri.
Cara paling ampuh untuk mengatasi kesedihan akibat putus cinta adalah dengan refleksi dan menerapkan self-love. Bagaimana caranya?
Lakukan refleksi diri, pikirkan dan tentukan apa yang kamu suka dan tidak suka. Luangkan waktu untuk mengenali emosi dan bagaimana cara mengatasinya. Gunakan masa-masa single ini untuk eksplorasi diri sehingga kamu bisa jadi pribadi yang jauh lebih berkualitas.
Baik cewek maupun cowok, jangan jadi desperate person. Berhenti merendahkan harga dirimu untuk orang gak layak, jangan buang-buang energi untuk sesuatu yang gak berguna. Harga diri inilah yang berperan untuk menentukan self worth dan bagaimana orang lain memperlakukanmu.
Kalau kamu sudah mengetahui kemampuan, kelebihan dan kekuranganmu sendiri, kamu akan tahu kalau kamu layak mendapatkan yang terbaik. Kamu gak akan berlarut-larut dalam kesedihan dan bisa menerima kalau putus itu adalah salah satu dari fase kehidupan, karena kedepannya kamu pasti akan dipertemukan dengan yang lebih baik.
Baik cewek atau cowok wajib melakukan perawatan diri, jangan hanya nunggu ketika putus baru mau berubah dan lebih peduli dengan perawatan tubuh. Kamu bisa mulai fokus untuk perawatan diri karena ini membantu tingkat kepercayaan diri dan memperbaiki mood. Olahraga, istirahat yang cukup, pergi jalan-jalan, nail art, facial dan makan makanan enak adalah salah satu bentuk self care.
Nah, semoga bisa membantu ya. Jangan sampai sudah susah payah praktekin tipsnya tapi baru di-chat “Hai” aja pertahanan langsung roboh. Semangat! (*/)