Buat kamu yang merasa waktu 24 jam nggak cukup untuk belajar atau menyelesaikan tugas sekolah atau kantor, coba deh teknik Pomodoro supaya lebih produktif.
FROYONION.COM – Civs, pernah nggak sih kamu ngerasa waktu 24 jam nggak cukup untuk melakukan semua tugas yang dibebankan ke kamu? Jawaban kenapa kamu ngerasa kewalahan dengan tugas yang ada sebenarnya kamu sudah tahu di lubuk hati terdalam. Yap, betul karena kamu menunda mengerjakannya.
Karena menunda-nunda pekerjaan, akhirnya waktu yang ada terbuang percuma dan kamu jadi nggak produktif. Nah, supaya kamu bisa jadi lebih produktif, coba deh aplikasikan teknik Pomodoro dalam kehidupanmu. Teknik apa sih itu? Simak penjelasannya di bawah ini, Civs!
Teknik Pomodoro adalah teknik belajar yang diciptakan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1980-an. Jadi ketika dia di bangku kuliah, sama seperti murid lainnya, dia juga merasa kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen dan sulit belajar ketika mendekati ujian semester.
Kesulitan itu rupanya terjadi karena waktu belajar seharian justru melelahkan mental. Maka dari itu, dia mengubah cara belajarnya supaya nggak bikin burnout kalau pakai istilah anak zaman sekarang.
Cirillo mulai mengubah cara belajarnya. Mula-mula dia meyakinkan dirinya untuk berkomitmen fokus belajar selama 10 menit tanpa gangguan apa pun. Kala itu dia menemukan pengatur waktu di dapur yang berbentuk tomat, yang mana dalam bahasa Italia tomat disebut pomodoro, so lahirlah teknik Pomodoro yang kita kenal sekarang.
Kembali ke pengalaman Francesco Cirillo, dia harus fokus selama 10 menit untuk belajar. Hasilnya sukses. Dia pun mencoba dengan interval waktu yang berbeda-beda, mulai dari dua menit sampai satu jam. Dari semua percobaan interval waktu belajar, Cirillo menemukan waktu terbaik untuk fokus adalah 25 menit.
Karena waktu belajar yang panjang bikin lelah mental, maka setelah mengerjakan satu tugas perlu waktu untuk mengistirahatkan pikiran. Istirahat sejenak itu akan memberikan otak waktu untuk reset pikiran kembali. Baru setelahnya kembali fokus pada satu tugas, dan setelah 25 menit kembali istirahat. Langkah ini pun diulangi sebanyak 4 kali, sehingga di interval ke-4 bisa menghabiskan waktu istirahat lebih lama, sekitar 15-30 menit.
Dengan menerapkan belajar pakai interval waktu, maka kita jadi tidak menunda pekerjaan karena benar-benar menuangkan semua kerja keras selama 25 menit yang diselingi istirahat 5 menit setiap sesinya. Tugas yang menggunung juga akan sedikit-sedikit selesai sehingga tidak ada lagi yang namanya pekerjaan menggunung.
Teknik Pomodoro cocok untuk kamu yang gampang terdistraksi, sulit fokus, atau merasa kewalahan dengan banyaknya beban tugas yang diserahkan ke kamu. Cara menerapkan teknik Pomodoro juga mudah dan pasti siapa saja bisa melakukannya.
Pertama, kamu tinggal pilih tugas yang akan dikerjakan. Setelahnya kamu set waktu selama 25 menit untuk fokus mengerjakan satu tugas tersebut. Selesai nggak selesai tugasmu, kalau sudah 25 menit maka kamu harus berhenti. Kamu punya 5 menit untuk istirahat, bisa jalan-jalan sejenak atau bikin minuman. Kalau 5 menit berlalu, lanjutkan mengerjakan tugasmu selama 25 menit lagi. Lalu istirahat. Ulangi hal tersebut sampai 4 kali. Setelahnya, kamu bisa istirahat lebih lama deh.
Pengalaman pribadi Cirillo ini dia tuangkan dalam buku 160 halaman berjudul The Pomodoro Technique: The Acclaimed Time-Management System That Has Transformed How We Work. Pengalamannya pun masih relevan sampai sekarang loh meski dia mempraktikannya pada tahun 1980-an, dan bisa diterapkan oleh anak sekolah, mahasiswa, maupun pekerja kantoran.
So, buat Civs yang bermasalah dalam mengatur waktu untuk belajar atau bekerja, coba mulai sekarang terapkan teknik Pomodoro dalam keseharian kamu.Dijamin kamu bakal jadi sosok yang lebih produktif deh! (*/)