Tips

GROGI SAAT PRESENTASI? SIAPKAN 5 HAL INI!

Presentasi yang baik tak hanya membutuhkan kemampuan berbicara yang baik saja. Tetapi juga, ada hal-hal lainnya juga yang mempengaruhi.

title

FROYONION.COM Presentasi pada dasarnya yaitu menjelaskan suatu hal di hadapan orang banyak. Biasanya, presenter menggunakan layar slide yang berisi beberapa point. Di dalam dunia kerja atau lingkungan kampus, presentasi memang menjadi hal yang biasa dilakukan. Apakah kamu belum pernah melakukannya? Bila kita ditugaskan untuk berpresentasi, tentunya kita menginginkan presentasi berlangsung dengan baik.   

Nah, agar presentasi berlangsung dengan baik, orang umumnya memandang hanya perlu melatih kemampuan untuk berbicara saja. Padahal, agar presentasi berlangsung dengan baik, sebenarnya ada juga beberapa hal lainnya yang perlu kita latih secara seksama.  

Presentasi yang baik sebenarnya tidak hanya ditentukan dari kemampuan bicara yang baik saja. Nah, apa sajakah itu? Berikut beberapa hal tersebut. 

PERTAMA: MELATIH MENGHILANGKAN GERAKAN TUBUH YANG SEBENARNYA TAK PENTING

Umpamakan, kepala kita gatal saat presentasi.  Bila kepala kita gatal saat kita tak sedang berpresentasi, kita memang bisa langsung menggaruknya dengan tangan kita. Nah, bila kita sedang berpresentasi, apakah kita akan langsung menggaruknya atau tidak? 

Gerakan menggaruk kepala sebenarnya termasuk gerakan yang tak penting dalam berpresentasi. Semakin banyak gerakan tubuh yang tak penting, memang dapat menurunkan profesionalitas. Saat berpresentasi, ujung rambut hingga ujung kaki menjadi perhatian audiens Memang sebaiknya menahan rasa gatal, hingga ada momen yang tepat untuk menggaruknya. Misalnya, saat sesi presentasi berakhir. Saat sesi ini, audiens tak terlalu memperhatikan presenter.  

Dengan demikian, ada baiknya kita berlatih menghilangkan gerakan-gerakan tubuh ini. Cobalah lakukan simulasi presentasi di hadapan cermin. Catat apa saja gerakan-gerakan tubuh yang sebenarnya tak penting yang telah kita lakukan dalam simulasi tersebut. Lakukan kembali simulasi presentasi. Berusahalah hilangkan gerakan-gerakan tersebut.  

BACA JUGA: 3 JENIS SLIDE PRESENTASI YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM DUNIA KERJA

KEDUA: MELATIH AGAR TAK MENGGUNAKAN KATA-KATA YANG KURANG SESUAI 

Saya pernah memilikI seorang rekan kerja yang berasal dari Jakarta. Dalam kehidupan sehari-hari, ia mengatakan ‘gua-lu’ saat sedang mengobrol dengan teman-temannya di luar kantor. Apalagi dengan teman-temannya yang juga berasal dari Jakarta. Nah, saat ia sedang berpresentasi di hadapan klien, klien bertanya kepadanya suatu hal terkait proyek kerja sama. Teman saya ini menjawab “Untuk hal itu, gua belum menemukan solusi yang tepat.” Nah, kata yang biasanya ia tuturkan dalam komunikasi sehari-hari di luar kantor terbawa dalam presentasi.  

Kata ‘gua’ tentunya membuat presentasi menjadi kurang profesional dan terkesan main-main. Seharusnya teman saya ini menggunakan kata ‘saya’ bukan ‘gua’. Berangkat dari titik ini, kita sebaiknya berlatih  menghindari mengucapkan kata-kata yang kurang sesuai sebelum berpresentasi. Jangan sampai gaya berkomunikasi sehari-hari kita yang tak formal  terbawa ke dalam presentasi. 

KETIGA:  MELATIH KEMAMPUAN BERKOMEDI

Ada baiknya juga melatih kemampuan berkomedi. Lalu, apa pentingnya? Dengan adanya komedi dalam presentasi, materi presentasi yang kita sampaikan menjadi lebih atraktif dan mengalir. Kita dapat menyelingi materi presentasi dengan komedi-komedi segar yang menghibur. Bisa juga, melontarkan komedi saat menjawab pertanyaan dari audiens. Sebagai hal penting yang perlu diketahui, bila ingin menggunakan komedi dalam presentasi, kita harus menemukan konten komedi yang tepat. Hindari menggunakan konten komedi yang bertujuan ofensif. Bila tak berhati-hati berkomedi,bisa saja komedi menjadi terkesan ofensif. 

KEEMPAT: MENCARI BAHASA NON VERBAL YANG NYAMAN KITA LAKUKAN LALU MELATIHNYA

Bahasa nonverbal adalah bahasa yang tak berwujud kata. Misalnya, gerakan tangan, gerakan kepala, pitch (nada  bicara), dan volume suara. Nah, perlu diketahui bahwa bahasa non verbal yang nyaman bagi setiap orang itu berbeda. Contohnya, teman saya nyaman menjelaskan suatu hal dengan gerakan-gerakan tangan. Sedangkan saya, sebenarnya tak nyaman menerangkan suatu hal dengan gerakan-gerakan tangan. Saya lebih nyaman menjelaskan suatu hal dengan pitch yang variatif.  

Terkait presentasi, bahasa nonverbal menjadikan presentasi menjadi lebih komunikatif. Perlu diketahui, menurut suatu penelitian, proses komunikasi akan komunikatif bila 93% prosesnya diisi oleh bahasa nonverbal. Sisanya, yaitu 7%, diisi oleh komunikasi verbal (kata-kata).  Nah, karena presentasi adalah suatu bentuk komunikasi, kita wajib menampilkan bahasa nonverbal dalam presentasi. 

Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahasa nonverbal yang nyaman bagi setiap orang itu berbeda-beda. Nah, ketahui bahasa nonverbal yang nyaman kita tampilkan. Lalu, melatihnya agar lebih baik. Umpamakan, kamu nyaman menerangkan suatu hal dengan gerakan-gerakan tangan. Nah, cermati hal-hal yang sekiranya perlu diperbaiki. Misalnya, bila tempo gerakannya terlalu cepat sehingga susah diamati lawan bicara, maka kita perlu melatihnya agar kita bisa melakukan gerakan-gerakan tangan dalam tempo yang lebih lambat. Kita bisa mencari contoh bagaimana presenter melakukan gerakan tangan saat berpresentasi di YouTube. 

KELIMA: MELATIH LISTENING SKILL

Saat berpresentasi, kita pun membutuhkan juga listening skill yang baik. Tanpa listening skill yang baik, kita akan salah menangkap hal-hal yang disampaikan audiens.  Bila kita keliru menangkap hal yang disampaikan audiens, memang bisa menurunkan profesionalitas. Untuk melatih kemampuan ini, lakukan simulasi presentasi di hadapan teman-teman kamu.  Mintalah teman kamu untuk membuat beberapa pertanyaan. Lalu, kamu tangkap maksud pertanyaan-pertanyaan yang diajukan temanmu itu. Lalu, kamu jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Setelah menjawabnya, mintalah penilaian darinya. Bila temanmu menilai bahwa jawabanmu menjawab pertanyaan, maka kamu sudah memiliki listening skill yang baik. 

Itulah, beberapa hal selain kemampuan berbicara yang perlu kita latih agar presentasi berlangsung dengan baik. Setiap hal yang dipaparkan dalam tulisan ini memang dianggap kurang penting bagi sebagian presenter. Padahal, sesungguhnya sangat penting dalam berpresentasi.  Bila kita melatihnya dengan seksama, sangat membantu presentasi berjalan dengan baik. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rahadian

Sarjana hubungan internasional yang kecanduan menulis artikel dan berbisnis kreatif.