Kalau kata pepatah, sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Salah satunya, terpapar sinar matahari yang bisa menyebabkan kulit terbakar. Terus, apa yang harus dilakukan agar kulit kembali seperti semula?
FROYONION.COM - Sinar matahari memberikan banyak manfaat bagi tubuh, karena menghasilkan vitamin D yang dikenal baik untuk tulang dan kulit. Namun, perlu dipahami bahwasannya terpapar sinar matahari secara berlebihan justru menimbulkan masalah baru, salah satunya kulit terbakar sinar matahari atau sunburn.
Dilansir dari Hellosehat, ciri-ciri kulit terbakar sinar matahari adalah, kulit mengalami kemerahan, nyeri, pembengkakan, melepuh, dan berkerak. Lantas, apa yang harus dilakukan saat kulit terbakar sinar matahari? Berikut adalah caranya:
Kulit yang terbakar sinar matahari harus ditenangkan dengan sesuatu yang dingin. Salah satunya adalah air dari kulkas atau air biasa. Jika tidak ada air dingin, gunakan bahan lain seperti es batu atau gel lidah buaya yang berfungsi untuk menenangkan kulit yang kemerahan.
Caranya adalah sediakan mangkok atau baskom berisi air atau es batu, siapkan handuk atau kapas sebagai kompresan. Letakan handuk atau kapas yang telah dibasahi air pada kulit yang terbakar, sementara untuk es batu, gunakan handuk untuk membungkus es batu sebelum diletakan pada kulit yang terbakar.
Untuk gel lidah buaya, bisa menggunakan dua cara. Yaitu, aplikasikan langsung dengan tangan atau gunakan kapas untuk dikompres. Supaya lebih dingin, masukan gel lidah buaya terlebih dahulu. Hindari menggosok gel terlalu kasar pada kulit agar tidak semakin iritasi.
Saat terbakar sinar matahari, kulit akan berubah menjadi kering hingga mengelupas. Jika hal tersebut terjadi, maka ada baiknya untuk menambahkan serum atau pelembab yang diformulasikan untuk menghidrasi kulit ke dalam rangkaian skincare harian.
Beberapa kandungan skincare yang bisa jadi pertimbangan saat membelinya adalah Hyaluronic Acid, Ceramide, Squalane, dan Petrolatum. Sebelum membeli, ada baiknya untuk melakukan konsultasi pada dokter atau beauty advisor yang sudah dilatih untuk membantu mencari formulasi skincare yang tepat untuk jenis kulit para konsumennya. Justru, semakin kepo malah semakin bagus, lho.
Walau kulit sudah terbakar, bukan berarti penggunaan sunscreen harus dihentikan sementara. Justru, sunscreen dapat memberikan proteksi yang lebih baik tidak hanya pada kulit yang terbakar tapi pada seluruh kulit.
Pastikan untuk menggunakan sunscreen yang cocok dengan jenis kulit dan sesuaikan SPF yang digunakan dengan aktivitas hari ini. Gunakan SPF minimal 15 jika sedang beraktivitas di dalam rumah saja dan SPF minimal 50 untuk aktivitas di luar rumah terlebih lagi saat sinar matahari sedang terik.
Sebaiknya hindari sunscreen dengan kandungan yang dapat menimbulkan pengelupasan pada kulit (peeling) dan jangan lupa untuk re-apply suncreen setiap tiga sampai empat jam sekali supaya proteksi kulit terhadap sinar matahari semakin kuat.
Melakukan eksfoliasi pada kulit terbakar akan memperparah kondisi. Alih-alih mencoba melepaskan kulit yang mengelupas secara paksa, justru membiarkannya mengelupas sendiri secara alami adalah hal yang tepat.
Selain itu, kandungan skincare untuk eksfoliasi tidak dapat digunakan secara sembarang pada saat kulit sedang bermasalah. Karena, bisa bikin kulit semakin merah, tipis, dan sensitif.
Kondisi yang ideal untuk melakukan eksfoliasi adalah saat kulit sudah kembali normal ditandai dengan hilangnya gejala kulit terbakar. Selain itu, usahakan untuk menggunakan skincare eksfoliasi dengan kadar yang lebih ringan sebagai awalan agar kulit dapat beradaptasi kembali setelah kondisi ekstrim sebelumnya. Jangan lupa untuk menggunakan hydrating toner atau serum untuk menenangkan kulit yang baru selesai di eksfoliasi dan kunci kelembaban dengan pelembab.
Pakaian yang ketat berpotensi membuat kulit bergesekan dengan pakaian dan membuat kulit yang terbakar menjadi semakin merah akibat pengelupasan kulit yang berkerak atau pecahnya kulit yang melepuh secara paksa yang dapat mengakibatkan rasa sakit atau gatal yang tentu tidak menyenangkan.
Agar hal tersebut tidak terjadi, disarankan menggunakan pakaian longgar dengan bahan yang halus. Jika sudah terjadi, segera cari pelembab, salep, atau gel lidah buaya untuk meredakan kemerahan, rasa panas, dan juga gatal pada kulit.
Hidrasi dari dalam tidak kalah pentingnya dengan hidrasi dari luar. Selain menggunakan skincare, kulit yang terbakar harus didukung penyembuhannya dengan minum air mineral secara rutin.
Supaya tidak lupa, gunakan alarm pengingat atau bawa tempat minum ukuran jumbo dan simpan di tempat yang sering dilewati seperti meja kerja, dapur, tas, dan lain-lain.
Selain air mineral, mengkonsumsi buah-buahan secara rutin penting untuk mengobati kulit yang sedang terbakar dan menjaga kulit agar tetap sehat dan glowing. Kamu bisa memilih buah dengan kadar air yang banyak seperti semangka, pir, nanas, mentimun, melon, jeruk, buah naga, dan masih banyak lagi.
Cara mengkonsumsinya pun bisa disesuaikan dengan selera. Misalnya, dibuat jus, smoothies, es buah, atau langsung dipotong-potong saja.
Berikut adalah 6 hal yang perlu dilakukan saat kulit terbakar sinar matahari. Jika keadaan kulit tidak kunjung membaik atau terlihat sama, disarankan untuk segera pergi ke dokter untuk penanganan secara medis. Semoga berhasil! (*/)