Harga rumah di Indonesia yang ‘selangit’ membuat Milenial dan Gen Z susah membeli rumah. Dalam artikel ini akan tersaji sejumlah cara untuk mengakali rumah mahal tersebut.
FROYONION.COM - Harga rumah yang mahal membuat anak muda merasa susah untuk membelinya. Pada event IdeaFest 2023, SPOA arsitektur dan desain memberikan sejumlah cara mengakali harga rumah yang mahal buat kalian Milenial dan Gen Z.
Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Namun, dengan harganya yang selangit membuat anak muda kelas menengah kerap merasa nyerah duluan sebelum bisa membeli rumah.
Pada sesi “Housing the Unhousable: The Reinvention of Living Spaces for Gen-Z” dalam IdeaFest, Rahmat Indrani selaku founder SPOA arsitektur dan desain mengungkapkan setidaknya terdapat beberapa cara sederhana untuk tinggal yang bisa kalian coba lakukan.
Merenovasi bisa jadi dapat memangkas biaya daripada kalian harus membangun rumah dari nol. Dalam merenovasi rumah, kalian juga bisa menggunakan material sisa untuk menghemat biaya.
SPOA arsitektur dan desain dalam hal ini juga menampilkan contoh rumah model ini pada event IdeaFest 2023.
BACA JUGA: HAL-HAL YANG PERLU LO PERSIAPKAN UNTUK BISA KPR RUMAH DI USIA MUDA feat. MARIO GENESIS
“Kita bisa memanfaatkan area [rumah] secara efisien sehingga tidak memerlukan rumah yang luas,” terang Indra. “Hidup dalam dimensi yang minimum juga bisa membuat kita mengefisiensi material.”
Rahmat Indrani juga menjelaskan pentingnya memahami skala manusia. Bukan hanya jumlah manusia yang tinggal, tapi juga menghitung kecukupan ruang dalam membangunnya cukup dengan 2 tukang tanpa alat bantu.
Untuk memenuhi kebutuhan papan yang menjadi hal krusial dalam hidup, kalian bisa menerapkan pembangunan rumah dengan tipologi hunian vertikal.
Hal ini membuat kalian tidak perlu susah-susah membeli tanah yang luas, melainkan dengan membangun rumah yang tinggi untuk menciptakan ruang yang memadai.
Cara membangun rumah seperti ini sudah diterapkan di beberapa daerah baik sebagai rumah pribadi maupun disewakan. Hunian vertikal yang disewakan antara lain rumah susun, apartemen, dan kondominium.
Rahmat Indrani menjelaskan sebuah model rumah aman privasi yang bisa kalian bangun berdua dengan anggota keluarga. Pada zaman dulu rumah model ini disebut juga sebagai rumah klan yang ditinggali bersama-sama dengan keluarga besar.
Walau dalam satu rumah terdapat 2 keluarga kecil, arsitektur rumah tersebut tetaplah mementingkan privasi masing-masing keluarga sehingga aman untuk ditinggali.
Membangun rumah klan yang ramah privasi juga turut menghemat biaya lantaran biaya yang dibutuhkan nantinya akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Daripada susah-susah membeli rumah, mengontrak rumah dinilai lebih efisien terutama bagi kalian yang masih belum memiliki pekerjaan tetap atau tempat tinggal permanen hingga hari tua.
Hal yang membuat mengontrak rumah menjadi lebih hemat adalah biaya pemeliharaan yang masih ditanggung oleh pemilik rumah. Sembari mengontrak, kalian bisa menabung untuk membeli rumah permanen sebagai tempat tinggal.
Solusi harga rumah mahal yang paling efisien dalam menekan biaya adalah dengan tinggal bersama pasangan di rumah sendiri ataupun rumah mertua. Namun, tinggal di rumah mertua kerap juga bukanlah suatu hal yang mudah.
Kalian tentu harus mematuhi aturan dan norma yang ada. Istilah “tahanan mertua” bukanlah sekadar frasa. Pada cara tinggal seperti ini, kalian harus menuruti aturan, bahkan juga akan mendapat peringatan jika tidak mengikuti aturan dan norma yang berlaku.
Itulah 5 cara mengakali harga rumah mahal yang bisa milenial dan gen Z coba. Cara keempat dan kelima adalah cara paling mudah yang bisa dilakukan daripada langsung membeli rumah. Yang terpenting adalah kalian harus rajin menabung karena tinggal dengan cara apapun tetaplah membutuhkan biaya. (*/)