Ada 4 jenis hormon bahagia yang akan sangat mempengaruhi kesehatan mental dan emosi seseorang. Apa saja dan bagaimana cara mendapatkannya? Simak artikelnya di bawah ini!
FROYONION.COM – Kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Keduanya harus sama-sama dijaga dengan baik. Namun, caranya tentu akan berbeda.
Kesehatan fisik dijaga dengan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, tidur cukup dan olahraga. Sementara kesehatan mental dapat dijaga salah satunya dengan memperhatikan hormon yang ada dalam tubuh kita.
BACA JUGA: KAITAN HORMON SEKS DAN PILIHAN KARIER
Hormon sendiri merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh sistem saraf pusat. Setelah hormon diproduksi di otak, mereka akan didistribusikan ke seluruh tubuh manusia melalui aliran darah.
Dalam otak kita, terdapat empat jenis hormon yang bisa membuat seseorang bahagia. Keempatnya terutama memiliki fungsi dalam menjaga emosi seseorang.
Jadi, kalau kamu menginginkan kesehatan emosimu terjaga dan mentalmu tetap stabil, salah satu caranya adalah menstimulasi tubuh supaya bisa tetap mengeluarkan hormon-hormon berikut.
BACA JUGA: JARANG POSTING DI MEDSOS KATANYA BIKIN HUBUNGAN LEBIH BAHAGIA
Apa saja sih keempat hormon bahagia ini bagaimana caranya agar tubuh terpicu untuk memproduksinya secara teratur? Yuk, simak penjelasan di bawah.
Pertama ada dopamin yang bisa disebut sebagai “happy hormone”. Hormon ini diproduksi di hipotalamus, sebuah kelenjar yang bertugas mengatur hormon di otak. Jika dopamin dilepaskan, seseorang akan merasa puas sekaligus senang.
Tubuh manusia akan memproduksi hormon dopamin dalam beberapa kondisi tertentu. Melakukan aktivitas yang menyenangkan terutama akan sangat membantu dalam memicu keluarnya hormon ini.
Termasuk di antaranya adalah makan enak, tidur secara cukup, olahraga, meditasi, mendengarkan musik favorit, mempelajari hal baru yang disukai sampai melakukan tugas-tugas kecil yang dapat diselesaikan tiap hari.
Inilah pentingnya kita untuk memiliki me time alias waktu untuk diri sendiri. Setidaknya sekali seminggu, luangkan waktu untuk melakoni hobi atau sekedar jalan-jalan dan makan enak.
Salah satunya adalah supaya tubuh dapat memproduksi dopamin yang membuat perasaan menjadi lebih baik.
Ingat tidak, sewaktu wabah COVID melanda, salah satu hal yang jadi tren kala itu adalah berjemur di bawah sinar matahari pagi? Konon katanya hal ini menyehatkan dan bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh supaya tidak mudah tertular virus.
Berjemur di bawah sinar matahari merupakan salah satu cara untuk merangsang otak menghasilkan serotonin, hormon yang bertugas membuat perasaan kita menjadi lebih stabil serta bahagia.
Serotonin terutama dapat memperbaiki suasana hati. Sementara kekurangan serotonin akan dapat membuat seseorang menjadi bad mood.
Jika suasana hati kurang baik, maka tubuh akan lebih rentan terkena penyakit termasuk virus. Inilah mengapa kegiatan berjemur mendadak populer saat wabah Corona menyerang.
Di tengah kekhawatiran akan tertular virus, rasa was-was kehilangan pekerjaan hingga cemas memikirkan nasib keluarga, produksi hormon serotonin akan sangat membantu dalam mengembalikan suasana hati.
Mood yang lebih bagus akan dapat membuat kita berpikir lebih jernih dalam menyikapi situasi dan mengambil keputusan.
Selain dengan berjemur, serotonin juga dapat dihasilkan melalui kegiatan lain seperti melihat pemandangan alam, berjalan-jalan, berdoa dan beribadah atau sesederhana bersyukur dan menuliskan hal-hal yang kita syukuri dalam kehidupan sehari-hari.
Disebut juga sebagai hormon cinta, oksitosin berperan dalam mempengaruhi emosi dan interaksi sosial seseorang dengan orang lain di sekitarnya.
Otak akan memproduksi hormon ini apabila kita melakukan berbagai aktivitas sederhana seperti bersosialisasi dengan orang-orang yang disayang, memeluk orang yang dikasihi, bermain dengan hewan peliharaan sampai memberi ataupun menerima hadiah.
Inilah mengapa berbagi itu indah, karena selain dapat menyenangkan orang lain yang kita beri sesuatu, diri kita sendiri juga akan mendapat asupan hormon oksitosin dari otak supaya menjadi lebih bahagia.
Endorfin disebut juga sebagai hormon penahan rasa sakit alami yang diproduksi oleh tubuh ketika mengalami stress atau merasakan ketidaknyamanan. Cara kerja endorfin terutama adalah dengan memblokir reseptor rasa sakit yang ada di otak.
Sensasi sakit yang dialami seseorang akan dapat berkurang dengan adanya hormon ini. Sejumlah aktivitas akan dapat meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh. Di antaranya adalah berolahraga, tertawa, mendengarkan musik atau menonton film favorit.
BACA JUGA: SENI MERASA CUKUP DENGAN ‘LAGOM’, FILOSOFI HIDUP BAHAGIA ALA ORANG SWEDIA
Dalam kadar yang tepat, keempat hormon bahagia di atas dalam tubuh seseorang akan dapat menjaga kesehatan emosi dan mental. Hal ini akan sangat membantu dalam menjauhkan kita dari gangguan cemas hingga depresi.
Apalagi, beragam aktivitas yang dapat dilakukan supaya tubuh memproduksi aneka hormon tersebut terbilang mudah. Beberapa di antaranya bahkan bisa dilakukan tanpa biaya alias gratis.
Artinya, tidak butuh kegiatan rumit apalagi mahal supaya kadar hormon bahagia dalam tubuh bisa meningkat. Kalian dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari stress berkepanjangan.
Akan tetapi, apabila semua hal di atas telah dilakukan namun tetap ada masalah pada emosi maupun kejiwaan, maka sudah saatnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Jangan ragu meminta pertolongan supaya dokter bisa memberikan terapi yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Tidak perlu merasa sendirian dalam mengatasi masalah, karena manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Semoga bermanfaat! (*/)