Istilah ‘toxic relationship’ mungkin sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan anak muda di zaman sekarang. Atau jangan-jangan sebagian dari kalian pernah juga mengalaminya langsung? Yuk kita bahas caranya supaya bisa bebas dari kehidupan percintaan yang beracun ini.
FROYONION.COM - Di zaman sekarang, percintaan anak muda terlihat lebih kompleks dibandingkan era 90-an yang penuh dengan kenangan dan cerita manis. Jika kita perhatikan, hal yang lebih banyak terekspos pada hubungan anak muda zaman sekarang adalah sisi kesedihan maupun sisi jahat si pasangan atau yang biasa disebut toxic relationship.
Hingga akhirnya istilah toxic relationship mulai ramai dibicarakan pada media sosial. Dan buat yang belum tau apa itu toxic relationship, jangan berhenti baca sampai sini karena akan ada banyak hal yang bisa kamu pelajari.
Toxic relationship adalah hubungan tidak sehat yang memberikan dampak negatif dan merugikan salah satu pihak atau bahkan keduanya. Seseorang yang terjebak dalam toxic relationship dapat dirugikan secara mental, psikis, fisik, atau bahkan materi.
Hubungan tidak sehat ini biasanya ditandai dengan cemburu berlebihan, pasangan yang terlalu mengontrol dan mengekang, perilaku manipulatif, perselingkuhan, atau yang paling parah seperti kekerasan fisik.
Toxic relationship dapat terjadi kepada siapapun dan usia berapapun, terutama paling banyak dialami pada usia remaja dan dewasa awal. Saking maraknya jika kita buka media sosial, tidak sedikit menemukan postingan atau konten galau yang menandakan sudah banyaknya korban dari toxic relationship
‘’Masih sayang?’’
‘’Gue yakin dia bakal berubah.’’
‘’Kita udah pacaran bertahun-tahun.’’
Beberapa kalimat yang pastinya sudah familiar bagi orang yang sering dijadiin tempat curhat, ngaku?
Dari beberapa faktor di atas, masih banyak lagi penyebab seseorang sulit keluar dari toxic relationship seperti takut kesepian, ketergantungan terhadap pasangan, dimanipulasi secara perasaan, dan banyak lagi.
Lalu apa yang harus kita lakukan dalam posisi pendengar?
Hal yang perlu kita ketahui adalah mereka yang terjebak dalam hubungan tidak sehat hanya ingin didengarkan atas semua permasalahan dalam hubungannya dan hindari untuk menghakimi karena hal tersebut hanya membuat mereka makin terpuruk.
Selain itu, kita perlu memosisikan diri seakan kita yang mengalami. Mereka juga butuh dukungan dan saran yang bermanfaat dari orang orang di sekitarnya.
Menurut gue pribadi, hal yang harus diingat ialah cinta tidak seharusnya membuat kamu merasa sakit.
Karena itu, lepaskan apapun yang membuat kamu sakit. Selain itu, kita tidak akan bisa mengubah sifat buruk seseorang kecuali dari diri orang itu sendiri. So, jangan buang-buang waktu kamu buat jadi ‘bengkel’ atau terapis buat pacarmu yang mungkin perlu bantuan psikokamugi profesional.
Seperti yang sudah dijelaskan, toxic relationship dapat memberikan berbagai dampak negatif bagi kondisi psikis, mental, fisik, bahkan keuangan kita. Jika kita ingin berbicara lebih luas, akan ada banyak sekali dampak buruknya yang bahkan bagi sebagian orang tidak menyadarinya.
Dampaknya adalah kita bisa kehilangan diri sendiri. Ini adalah efek yang paling umum terjadi. Biasanya terjadi karena perasaannya yang tidak divalidasi atau memiliki pasangan yang terlalu dominan. Hal ini menyebabkan seseorang tidak percaya diri, mempertanyakan perasaannya, atau bahkan menyalahkan diri sendiri.
Selanjutnya ialah kesehatan memburuk, pertengkaran yang sering terjadi dalam hubungan yang tidak sehat dapat memicu stres, hilangnya nafsu makan, serta menimbulkan emosi negatif.
Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang mengungkapkan bahwa toxic relationship dapat mengakibatkan masalah jantung, kadar gula darah, tekanan darah tinggi, serta sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Selain itu, orang yang terjebak dalam toxic relationship cenderung susah merasa bahagia karena terus menerus larut dalam kesedihan dan suasana hati yang buruk.
Hal ini membuat emosi tidak stabil dan yang parah hingga melampiaskannya kepada orang yang tidak bersalah. Dengan kata lain, tidak hanya merugikan diri sendiri namun merugikan orang lain di sekitarnya juga.
Setelah mengetahui sekian banyak dampak buruk dari toxic relationship, yakin masih mau bertahan di hubungan yang tidak sehat?
Sini gue kasih tahu beberapa hal yang bisa kamu lakuin di usia muda ini daripada terus-terusan galau terjebak dalam hubungan percintaan yang destruktif.
Kebanyakan dari mereka yang merasa sulit lepas dari pasangan yang toxic biasanya dikarenakan adanya ketergantungan, masih sayang, dan sebagainya.
Namun, hal yang perlu diingat bahwa sebelum kita sayang ke orang lain, kita harus sayang ke diri kita sendiri dahulu.
Jika kita bisa sayang ke diri sendiri secara otomatis kita mempunyai kesadaran bahwa diri kita itu berharga dan tidak pantas untuk disakiti oleh siapapun.
Dan tidak hanya itu saja, orang yang tahu dirinya berharga ia tidak akan bergantung ke siapapun dan membuatnya lebih mudah untuk melepas orang orang toxic dari hidupnya.
Hal ini berlaku tidak hanya yang awalnya berpacaran saja, bagi yang merasa ditarik ulur, hubungan tanpa status, merasa diberi harapan palsu, atau jika gebetanmu banyak red flag, jangan pernah ragu buat lepas mereka yang hanya bisa nyakitin kamu.
Hal itu merupakan bentuk kasih sayang dengan diri sendiri, dan kamu lebih berhak mendapatkan kasih sayang dari orang yang tulus. Jadi, belajar buat mencintai diri sendiri ya!
Jika kamu sudah bisa lepas dari orang-orang toxic, satu hal yang perlu kamu ketahui bahwa untuk sampai di titik ini kamu udah hebat karena bisa melepas seseorang yang tidak baik untuk kamu.
Lalu apa selanjutnya?
Setelah melewati fase bersedih, kamu bisa mulai fokus ke diri sendiri dengan meningkatkan kualitas diri kamu sehingga kamu tidak punya banyak waktu lagi untuk bersedih atau mikirin dia.
Banyak hal yang bisa dilakukan seperti mencari potensi diri, meningkatkan skills, belajar sebanyak mungkin hal baru, atau mendalami hobi-hobi berfaedah seperti menulis, memasak, bermusik.
Kamu bisa belajar dari sakit hati kamu dan menjadikannya sebuah karya seperti lagu atau buku. Dan percayalah jika diri kita berkualitas dan punya value akan mendatangkan cinta yang berkualitas juga.
Lakukan peningkatan kualitas diri baik fisik dan nonfisik, Civs. Nah buat perbaiki penampilan, kamu bisa glow up dengan merawat diri pake skincare.
Istilah glow up sudah tidak asing lagi di kalangan anak muda bahkan semua orang mengaku ingin glow up.
Ini merupakan bentuk fokus ke diri sendiri dengan cara merawat tubuh atau wajah agar terlihat lebih menarik pakai produk skincare. Nggak perlu mahal, asal cocok dengan jenis kulitmu.
Jika kita memiliki penampilan yang lebih menarik dari sebelumnya bukan tidak mungkin dapat membuat orang orang yang telah menyia-nyiakan atau memperlakukan kita buruk akan menyesal atau bahkan menginginkan kita kembali.
Tapi ingat lakukan ini semua untuk diri sendiri dahulu ya, bukan untuk orang lain.
Terakhir, buat yang masih terjebak dalam hubungan tidak sehat semoga secepatnya menemukan solusi terbaik karena sayang banget dengan masa muda kamu yang singkat ini, Civs. Jangan habis hanya untuk bersedih karena cinta.
Menurut kalian gimana Civs, ada cara sendiri buat kamu bebas dari toxic relationship? (*/)