Tips

3 JENIS SLIDE PRESENTASI YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM DUNIA KERJA

Saat presentasi, kita sebenarnya perlu menyesuaikan slide dengan hal yang kita sampaikan. Tujuannya, memudahkan audience menyimaknya. Ada 3 jenis slide yang umum digunakan.

title

FROYONION.COM - Presentasi, pada dasarnya, adalah menyampaikan suatu ide dan gagasan di hadapan orang banyak. Kemampuan berpresentasi sebenarnya penting. Karenanya, bila kita merasa belum memiliki kemampuan tersebut, tak ada salahnya mulai melatihnya. Dilansir dari situs Linkedin, kemampuan berkomunikasi yang baik menjadi salah satu skill penting dalam dunia kerja di tahun 2023. Nah,kemampuan berpresentasi menjadi bagian dari skill tersebut.

Presentasi tak bisa terlepas dari slide. Sebabnya, sangat membantu presenter menyampaikan ide dan gagasan kepada audience. Nah, perlu kita ketahui bahwa jenis slide presentasi itu beragam. Agar presentasi kita sukses, tentunya memilih yang sesuai. Nah, dilansir dari buku berjudul Guide To Managerial Communication: Effective Business Speaking and Writing karya Mary Munter, disebutkan ada tiga jenis slide yang umum digunakan di dalam dunia kerja. Yaitu, deck slidetraditional slide, dan image driven slide. Kita sebenarnya dapat menggunakan lebih dari satu jenis slide dalam presentasi. Sesuaikan juga dengan hal yang kita presentasikan. 

Nah, seperti apa sih masing-masing jenis tersebut? Tak ada salahnya kita mengetahui untuk menambah referensi tentang seluk beluk presentasi. Terlebih, bila kita sering melakukannya. Berikut tiga jenis slide tersebut. 

PERTAMA: DECK SLIDE

Deck slide terkadang disebut juga pitch deck slide. Pada slide jenis ini, Informasi yang disampaikan cenderung atau sangat mendetail. Agar lebih memudahkan audience mencernanya, seluruh informasi diubah menjadi tampilan visual yang eye catching. Perlu diketahui, menurut suatu penelitian yang dilansir dari situs Microsoft, otak manusia sebenarnya mampu memproses tampilan visual 60.000 kali lebih cepat dibandingkan memproses teks. Kesimpulannya, slide jenis ini memang sangat cocok untuk memaparkan data-data yang cenderung atau sangat mendetail kepada audience.  Tampilan visual ini terkadang disebut juga infografis. Di media internet, ada banyak contoh deck slide. 

Umpamakan, kita akan memamaparkan laporan penjualan tahunan.  Kita memaparkan  produk-produk apa saja yang paling banyak terjual di setiap bulan. Kita bisa menggunakan chart yang berbentuk pie. Agar slide tak terlalu padat, kita bisa menampilan laporan penjualan setiap dua atau tiga bulan di setiap slide

Hanya saja, untuk membuat tampilan visual yang komunikatif dan menarik, tak dapat dipungkiri memang bukan hal yang mudah. Microsoft Power Point memang menyediakan fitur membuat tampilan visual yang mudah digunakan. Namun, sebaiknya kita tak menggunakanya. Lebih baik berkreativitas membuatnya. Tujuannya,  agar tampilan visual pada slide tak terlihat terlalu umum. Biasanya orang menggunakan kombinasi software CorelDraw dan Photoshop untuk membuatnya. Bila kita merasa tak memiliki kemampuan tersebut, sebaiknya meng-hire desain grafis profesional. Tentu saja, agar fungsi tampilan visual ini lebih optimal. Slide jenis ini pun bisa dibagikan kepada audience, baik sebelum atau sesudah presentasi.  

Sebagai hal penting yang perlu diketahui, kita pun harus menjaga juga jangan sampai tampilan visual yang kita buat terlalu menarik. Meskipun, memang bisa mempermudah audience mencernanya. Misalnya, menggunakan banyak warna. Dengan kata lain, kita pun perlu membuatnya secara efektif. Lalu, mengapa demikian? Bila tampilan visual terlalu menarik, maka fokus audience cenderung tergiring terfokus menyimaknya daripada menyimak  hal-hal disampaikan presenter. 

KEDUA: TRADITIONAL SLIDE

Slide jenis ini sering digunakan dalam presentasi. Slide ini cocok digunakan untuk mengutarakan hal-hal yang tak terlalu mendetail. Pada setiap slide, ada judul dan beberapa point penjelasannya yang berada di bagian body. Slide ini menggunakan gambar yang sesuai sebagai background agar lebih komunikatif dan menarik. Agar slide lebih mudah diikuti audience, maka gunakan animasi untuk memunculkan setiap point. Misalnya, animasi fade in. Membuatnya pun memang mudah bagi siapapun.  

Tantangan tersulit di dalam membuat traditional slide yaitu memilih kata-kata yang efektif baik untuk judul atau isi slide. Bila kata-kata ini tak efektif, misalnya terlalu panjang, bisa saja mengganggu audience menyimak presentasi.  

KETIGA: IMAGE-DRIVEN SLIDE

Slide ini menggunakan satu gambar background. Namun, ada juga yang menggunakan lebih dari satu gambar. Di depan gambar ini, ada teks yang berukuran besar. Misalnya 

Jenis slide ini biasanya digunakan sebagai slide pembuka dan penutup presentasi Selain itu, cocok juga untuk digunakan sebagai slide pembuka topik baru dalam presentasi. Sebabnya, slide jenis bisa memancing fokus dan emosi audience.  

Cocok juga digunakan sebagai slide yang berisi kesimpulan keseluruhan atau bagian presentasi. Sebabnya, dengan adanya gambar, menjadikan kesimpulan mudah dicerna dan diingat oleh audience.  Cocok juga digunakan sebagai slide untuk menegaskan hal penting. Sebabnya, seperti yang sudah diutarakan, teks lebih mudah dicerna audience karena ada gambar.  

Image-driven slide pun dapat juga hanya terdiri gambar saja. Bisa satu atau beberapa gambar. Slide ini biasanya digunakan sebelum presentasi dimulai. Tujuannya, menjaga ‘gairah’ audience menyimak presentasi. Bisa juga digunakan saat jeda presentasi. Tujuannya pun sama, yaitu agar audience tak kehilangan ‘gairah’ untuk menyimaknya. 

Hanya saja, agar gambar yang ditampilkan pada slide komunikatif, membutuhkan skill fotografi yang sangat mumpuni. Misalnya, bagaimana memilih angle yang tepat agar gambar terlihat dramatis. Atau, menguasai teknik editing yang mumpuni agar gambar lebih terlihat dramatis. Bila kita merasa tak memiliki kemampuan tersebut, tak ada salahnya meng-hire fotografer profesional.  

Itulah, tiga jenis slide presentasi yang umum digunakan di dunia kerja. Menyesuaikan jenis slide dengan hal yang kita presentasikan tentunya menjadikan presentasi menjadi lebih menarik dan komunikatif. Hal ini tentunya membuat audience lebih mudah mencernanya. Singkatnya, akan memperbesar kesuksesan presentasi kita. Semoga tulisan ini menambah pengetahuan tentang serba-serbi presentasi. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rahadian

Sarjana hubungan internasional yang kecanduan menulis artikel dan berbisnis kreatif.