Selama dua tahun terakhir, Non Fungible Token (NFT) menjadi sangat populer dan menjadi industri yang bernilai miliaran dolar dalam waktu singkat. Namun belakangan bisnis NFT telah kehilangan arah. Apa iya ini tanda bakal berakhir?
FROYONION.COM - NFT blockchain teknologi sekarang lebih terkenal dan semakin populer untuk membeli dan menjual karya seni secara digital. Umumnya NFT dikenal hanya satu dari tiap jenis dan memiliki kode pengenal yang unik/nggak sama, jadi ini beda banget sama kebanyakan kreasi digital yang lain.
Perkembangan NFT di Indonesia telah menarik perhatian dari berbagai seniman baik musisi, pelukis, fotografer dan lainnya. Mereka juga mulai menjual berbagai karya NFTnya loh, Civs. Para seniman juga benar-benar memanfaatkan NFT untuk mendobrak perkembangan industri kreatif Indonesia yang semakin bersaing.
Nggak cuma mereka, waktu booming-nya NFT juga dibanjiri banyak pengguna. Mulai dari orang-orang yang serius menjual karyanya hingga orang-orang yang menjual foto nyeleneh dan lain sebagainya. Terlebih muncul gelombang pasang di pasar NFT sebab viralnya Ghozali Everyday yang menjual NFT berbentuk selfie.
Melansir situs NonFungible, penjualan NFT mengalami penurunan secara drastis nih. Nggak tanggung-tanggung penjualan turun hingga 92% dari puncaknya. NFT mengalami penurunan menjadi 19.000 transaksi per minggu. Angka ini jauh banget daripada periode September lalu yang tercatat di angka 225.000 transaksi.
Jumlah dompet NFT juga mengalami penurunan, sejalan dengan penjualan yang turun. Pada November lalu, jumlah dompet NFT yang aktif mencapai 119.000. Sedangkan, hingga Mei lalu, jumlah dompet NFT yang aktif hanya tersisa 14.000 saja.
Statistik penjualan NFT selama 30 hari dari portal web cryptoslam.io tercatat penjualan NFT telah turun 65,43 persen sejak bulan lalu. Bulan sebelumnya, USD 4,6 miliar atau sekitar Rp 66,4 triliun dalam penjualan NFT tercatat di 17 blockchain yang berbeda, tetapi selama 30 hari terakhir, hanya USD 1,59 miliar dalam penjualan NFT yang diselesaikan.
Data Google Trends (GT) di seluruh dunia menunjukkan minggu ini istilah penelusuran ‘NFT’ telah turun ke titik terendah sejak minggu pertama Oktober 2021. Statistik mingguan untuk 29 Mei hingga 4 Juni menunjukkan istilah penelusuran ‘NFT’ telah turun ke skor 23 dari 100.
Terakhir kali minat NFT serendah ini, setidaknya menurut metrik kueri GT, adalah selama 3 Oktober hingga 9 Oktober 2021. Istilah penelusuran ‘NFT’ mendapat skor tinggi 100 selama 16 hingga 22 Januari 2022, tetapi minat penelusuran telah turun lebih rendah sejak hari itu.
Beberapa pengamat memprediksi kalo NFT bakal bisa bertahan Civs. Kayak sebuah pameran aja, marketplace NFT bakal dibutuhkan oleh seniman-seniman buat memasarkan dan mengenalkan karyanya.
NFT juga menjadi sebuah medium untuk mendistribusikan karyanya dengan mudah. Nggak cuma itu, para seniman bisa membuat portfolio yang ciamik lewat marketplace NFT.
Memang yang terjadi saat ini, pasar NFT diisi oleh orang-orang yang menjual foto nyeleneh, mulai dari makanan sampai perabotan rumah tangga. Nah di kemudian hari, ini akan berubah, mulai akan ada perbedaan pasar NFT masa depan.
Di masa depan pasar NFT akan benar-benar diisi oleh para seniman yang menjual karya-karya terbaik mereka. Pasar NFT juga akan berisi orang-orang yang benar memahami seni dan tahu alasan mereka membeli seni digital yang marketplace NFT dan para seniman tawarkan.
Kalo disimpulkan penurunan jumlah transaksi NFT adalah berkah buat mereka yang sungguh-sungguh. Ini seperti seleksi alam, awalnya booming lalu menarik perhatian banyak peminat yang seakan bisa ngasih cuan besar. Namun setelah itu, perlahan mulai menurun dan hanya orang-orang yang memiliki pemahaman baiklah yang terus bertahan.
Di sisi lain, penurunan penjualan NFT ini disebabkan semakin banyak orang menyadari kalau NFT ini nggak bisa dipertukarkan. Bagi kalangan orang awam, mereka lebih tertarik pada jual beli yang sifatnya fisik dan nyata. Dan banyak masyarakat umum masih belum mengenal apa itu NFT.
Tuntutan perkembangan zaman bikin teknologi lebih maju Civs, sehingga seni musik, gambar dan lainnya dapat diperjualbelikan secara digital. Nah ini juga yang menuntut kita agar lebih paham dan mengerti cara mengadaptasi teknologi dengan lebih bijak.
Nah kalo menurut lo Civs, penjualan NFT yang mulai menurun ini tanda bakal berakhir nggak sih? (*/)
BACA JUGA: IDE-IDE PENGGUNAAN NFT YANG BAKAL RELEVAN BUAT ORANG INDONESIA