Perkembangan teknologi melahirkan beberapa skill dasar yang wajib dikuasai para employee profesional. Salah satunya yaitu menguasai ChatGPT.
FROYONION.COM – Kita tentunya sudah tak asing lagi dengan ChatGPT. Apakah kamu belum pernah menggunakannya sama sekali? Dengan adanya artificial intelligence buatan OpenAI ini, kita bisa me-generate tulisan apapun dengan mengetikkan prompt-prompt tertentu ke dalamnya. Dari mulai tulisan yang pendek hingga yang panjang.
Saking canggihnya artificial intelligence berjenis chatbot ini, kehadirannya tak dapat dipungkiri memang berdampak ke banyak bidang. Termasuk juga berdampak ke dalam bidang dunia kerja.
Nah, di Amerika Serikat saat ini, banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan yang menyertakan kemampuan menggunakan ChatGPT dalam curriculum vitae.
Menurut suatu polling yang dilakukan pada bulan April 2023, dilansir dari situs thehill, 9 dari 10 perusahaan di negara berjuluk Paman Sam ini menginginkan karyawan dengan kualifikasi tersebut. Bila dilihat nilai persentasenya mencapai 90%. Bukan tak mungkin, beberapa bulan mendatang, persentasenya akan mencapai 100%.
Dengan kata lain, pencari kerja yang menyertakan skill menguasai ChatGPT dalam curriculum vitae sebenarnya memiliki nilai kompetitif yang lebih baik dibandingkan pencari kerja yang sama sekali tak memilikinya. Karenanya, sebenarnya memperbesar peluang diterima kerja oleh perusahaan.
“Kandidat yang familiar dan nyaman menggunakan teknologi terkini, termasuk ChatGPT, selalu memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar tenaga kerja”, tutur Andrew Higashi, CEO perusahaan software development di San Fransisco, dilansir dari situs CNBC.
Lalu, mengapa banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan dengan kualifikasi tersebut? Hatim Rahman, seorang asisten profesor bidang Manajemen dan Organisasi dari Northwestern University, menyebutkan bahwa ChatGPT sangat penting bagi perusahaan. Sebabnya, membantu menyelesaikan banyak pekerjaan yang strategis.
“Chat GPT membantu human resource menyelesaikan pekerjaan, Chat GPT membantu marketing membuat tulisan copy (copywriting), ChatGPTmembantu IT menuliskan code,” tuturnya, dilansir dari situs thehill, Nah, agar ChatGPT bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut, tentunya ChatGPT harus digunakan oleh orang yang memiliki skill bisa menggunakannya.
Versi paling terbaru ChatGPT saat ini yaitu ChatGPT 4.0 yang dirilis pada Maret 2023 lalu. ChatGPT 4.0 tentunya lebih baik dari versi sebelumnya. Seiring dengan peningkatan kecanggihannya, bukan tak mungkin akan semakin banyak perusahaan yang lebih mengutamakan pencari kerja yang menyertakan kemampuan menguasai ChatGPT dalam curriculum vitae mereka.
Bukan tak mungkin juga, akan bermunculan perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mencari karyawan berpengalaman dalam menggunakan ChatGPT. Misalnya, perusahaan IT yang mencari staf programmer yang bisa menggunakan ChatGPTuntuk dibuatkan code. Menggunakan ChatGPT untuk membuat code tentunya lebih cepat dibandingkan membuatnya sendiri.
Atau, perusahaan penerbit yang mencari penulis yang berpengalaman menggunakan ChatGPT untuk tujuan dibuatkan tulisan tertentu. Dengan demikian, menguasai menggunakan ChatGPT tak dapat dipungkiri menjadi hal yang memang wajib kita kuasai apapun pekerjaan yang kita geluti.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa agar ChatGPT menghasilkan respon yang kita inginkan, sebenarnya bukan hal yang mudah. Sepintas, memang terlihat mudah karena kita hanya mengetikkan prompt-prompt dalam beberapa kalimat saja. Namun, kenyataanya tak semudah itu. Kita sebenarnya membutuhkan skill khusus untuk menggunakan ChatGPT.
“(Kita) Membutuhkan skill untuk mendapatkan jawaban yang berguna”, tutur Hatim Rahman, dilansir dari situs yang sama. Hal senada pun diutarakan oleh Michael Delcore, seorang pakar AI development. “ Kita perlu memberikan robot kata yang tepat agar menginginkan apa yang kita inginkan”, tuturnya dilansir dari situs Euronews. “Untuk melakukannya, kita harus berhati-hati dengan kata yang kita gunakan, begitupun seterusnya,” tambahnya.
Hal senada pun diutarakan oleh Mairi Bruce, seorang peneliti AI yang berbasis di Inggris. Bruce mengaku bahwa memang tak ada formula baku dalam hal mengetikan prompt. Kita memang harus berkreativitas dalam memilih kata-kata agar ChatGPT memberikan respon yang kita inginkan.
“Bermainlah dengan seputar kata-kata. Kata mana yang tepat? Kalimat mana yang menghasilkan respon yang sesuai dengan keinginan kita? Seperti yang sering saya katakan, tak ada formula yang baku untuk hal tersebut,” tuturnya dilansir dari Euronews.
Nah, bila kita benar-benar mahir menggunakan ChatGPT, kita tahu betul prompt seperti apa yang kita ketikan untuk me-generate tulisan tertentu. Umpamakan, kita bekerja sebagai staf public relation perusahaan. Kita mendapatkan tugas menulis profil perusahaan.
Nah, bila kita sudah mahir menggunakan ChatGPT, kita tahu betul seperti apa prompt yang kita ketikkan agar menghasilkan tulisan profil perusahaan yang kita inginkan. Menggunakan ChatGPT tentunya jauh lebih cepat, dibandingkan mengetik sendiri. Hal ini tentunya sangat menunjang pekerjaan. Skill ini tentunya akan sangat dihargai oleh perusahaan.
Nah, agar kita bisa memilikI skill seperti itu, memang harus banyak berlatih agar memahami seperti apa prompt yang kita input. Untuk membantu proses belajar, bisa juga mempertimbangkan mengikuti course baik yang tatap muka langsung atau online. Beberapa situs memang ada menawarkan pelatihan ChatGPT secara online. Tarifnya pun beragam.
Kita pun mendapatkan sertifikat resmi. Sebagai hal penting, bila memasukkan kemampuan menguasai ChatGPT ke dalam curriculum vitae, kita pun harus menyertakan hal apa saja yang pernah kita buat menggunakan ChatGPT. Ambil contoh, kita pernah mengikuti perlombaan menulis proposal bisnis menggunakan ChatGPT. Proposal ini pun lolos seleksi.
Nah, perlu diketahui, kualitas ChatGPT sebenarnya sangat dipengaruhi oleh kualitas penggunanya. ChatGPT akan sangat bermanfaat bila digunakan oleh orang yang memang benar-benar bisa menggunakannya. Sebaliknya, secanggih-canggihnya ChatGPT akan menjadi sia-sia bila tak digunakan oleh orang yang memang tak bisa menggunakannya. Dengan demikian, agar ChatGPT menjadi hal yang bermanfaat di dalam pekerjaan kita, kita harus menjadi orang yang bisa menggunakannya. (*/)