Lewat tulisan ini gue berbincang langsung dengan seorang Apple Fanboy terkait tanggapan dengan dihentikannya produksi iPod. Selengkapnya baca di sini!
FROYONION.COM - Raksasa teknologi dunia sedang mengambil langkah serius. Pasalnya, santer kabar dihentikannya produksi iPod oleh Apple setelah 20 tahun menemani warna perkembangan teknologi pemutar musik. Tentu, peristiwa ini mengundang reaksi yang bermacam-macam, tak terkecuali para pecinta produk Apple yang kerap dijuluki Apple Fanboy.
Mayoritas dari mereka menyayangkan langkah bijak Apple untuk menghentikan produksi iPod. Ada yang berkeluh kesah kalau produk iPod adalah produk terbaik untuk menemani hari-hari mereka dengan musik favorit dan sebagian dari mereka juga berkata tagar #RIPiPod nggak berpengaruh terhadap kesetiaan mereka akan produk yang sempat heboh ini.
Berbagai media juga menulis pemberitaan tersebut, salah satunya yang gue baca dari wsj.com pada Kamis, 12 Mei 2022, lewat keterangan resmi Worldwide Marketing Senior Vice President Apple Inc. Greg Joswiak, mengatakan walaupun mereka menutup produksi iPod, tapi semangat iPod akan terus hidup lewat berbagai perangkat Apple lain.
“Musik selalu jadi bagian utama kami, dan membawanya ke jutaan pengguna iPod memengaruhi lebih dari sekadar industri musik. Ini mendefinisikan ulang bagaimana musik ditemukan, didengarkan dan dibagikan,” kata Greg.
Ngomongin soal iPod, gue jadi ingat jaman-jamannya iPod sedang booming di tahun 2001, semua orang mengincar perangkat canggih ini. Apalagi bersaing juga sama perangkat lainnya, sebut aja Walkman. Walaupun lo juga tahu perbedaan kedua perangkat musik ini. Kalau iPod punya keunggulan penyimpanan sampai 1000 lagu, sedangkan Walkman bertahan dengan pemutar kaset yang jadi ciri khas.
Nah, biar lo nggak makin penasaran soal dihentikannya produksi iPod, gue mencoba menghubungi salah satu Apple Fanboy untuk menanggapi hal ini. Supaya privasinya tetap terjaga, gue juga menyamarkan nama aslinya. Yang pasti bukan si Mawar, sebut aja Bayu.
Bayu*, Apple Fanboy dari tahun 2013, Jogja
Narsum: Cuma sebentar, sih. Sebulan kayaknya karena fungsinya ya udah ada di iPhone semua. Jadi nggak efisien.
Dari tahun 2013, terus migrasi dimulai dari Android ke iOS dan setelah itu Windows ke Mac.
Menurut gue sangat nyaman.
Ya, kayaknya bisa jadi langkah yang bagus sih. Maksudnya, fungsi iPod nantinya kan bisa digantikan di iPhone atau di iPad. Jadi, Apple bisa fokus ngembangin antara iPhone dan iPad.
Nah, itu artinya fokus ke dua produk ini dan mereka bikin makin serius. Ya, bahkan sekarang memang OS-nya iOS dan iPadOS itu berdiri sendiri-sendiri kan?
Kalau menurut gue sih, iya ya, karena pusat perhatian orang sama Apple itu kan ada di produk iPhone, yah. Ibarat tanpa iPhone, gadget lain dari Apple itu malah jadi nggak guna.
Begini, secara fungsi udah ditanam di iPhone semuanya, kan? Coba kita lihat tren penjualan iPod di 5 tahun terakhir, turun terus kan? Bandingkan deh sama penjualan Airpods yang justru trennya makin bagus. Kesimpulannya, emang Apple sengaja ingin fokus ke produk yang lebih update.
Menurut gue sih iya, pastinya mereka udah ngitung dampak maupun manfaatnya, sih.
Nah ini, karena sebenarnya gue pakai iPod setelah punya iPhone. Menurut gue iPod itu biasa-biasa aja, sih. Apalagi di tahun 2001, lawannya iPod kan masih ada Walkman yang pakai kaset.
Setahu gue sih, nggak ada lah ya. Karena pemakaian iPod, gue cuma pakai untuk ngedengerin musik aja. Mungkin beda kalau pas jaman dulu itu ada podcast di awal-awal, jadi itu pembedanya.
Jadi begini, di tahun 2007, Jobs kan bilang kalau iPod itu ditanam juga di iPhone. Jadi kalau misalnya pakai iPhone, ya otomatis semua fitur iPod udah ada. Kita bisa lihat itu saat launching pertama kali iPhone pada waktu itu.
(Obrolan gue sama Bayu soal diskontinu produksi iPod akhirnya selesai).
Jadi, ada beberapa kesimpulan yang gue dapat tarik di sini. Pertama, secara nggak langsung melalui kebijakan Apple terkait dihentikannya produksi iPod, menunjukkan bahwa mereka telah mengambil langkah tepat karena sebetulnya teknologi iPod sudah terpasang di berbagai perangkat Apple.
Kedua, tampaknya Apple semakin fokus mengembangkan produk andalan lainnya seperti Airpods yang bisa kita rasakan kalau gadget ini jadi perbincangan hangat dan incaran anak muda masa kini setelah munculnya iPod dengan beragam generasi.
Kalau menurut lo, setuju juga nggak misalnya produksi iPod benar-benar dihentikan, Civs? (*/)