Bikin video podcast bisa cuan nggak ya? Hal ini turut jadi perhatian Spotify hingga mereka mengumumkan skema monetisasi terbaru untuk konten video podcast. Apakah skema baru ini sudah ada di Indonesia?
FROYONION.COM - Ada banyak kabar baik dari Spotify di minggu ini. Mereka baru-baru ini menggelar acara bertajuk Now Playing dan mengumumkan akan memulai skema pembayaran host podcast yang membuat video populer di platform streamingnya.
Upaya ini menjadi satu dari berbagai serangkaian penawaran baru dari Spotify kepada para kreatornya untuk bisa mengembangkan acaranya secara signifikan.
Dalam acara yang digelar secara langsung di Spotify Campus di Los Angeles, Spotify mengundang beberapa kreator, artis, hingga banyak penulis terkemuka di dunia untuk bisa mendengar langsung berbagai pembaruan yang akan disediakan.
Dilansir dari situs resmi Newsroom Spotify, CEO Spotify Daniel Ek menyebutkan kalau serangkaian program ini memungkinkan para kreator bisa memonetisasi konten mereka di luar pendapatan iklan.
Artinya, meskipun pembuat konten sudah dapat memonetisasi podcast mereka di platform ini, mereka kini diberi insentif untuk mempublikasikan komponen video bersama podcast mereka.
“Dengan memberikan penawaran video terbaik di kelasnya tanpa gangguan jeda iklan, dipadukan dengan fleksibilitas dan keberadaan Spotify di mana-mana, kami dapat memberikan pengalaman yang lebih unggul kepada audiens Anda dibandingkan platform lainnya,” kata CEO Spotify Daniel Ek.
“Dan dengan memberi Anda, pembuat konten, jalur lain menuju monetisasi selain periklanan, kami membebaskan Anda untuk menghabiskan lebih banyak waktu melakukan hal yang Anda sukai: berkreasi," tambahnya.
Semangat Spotify sebenarnya ingin membuat para kreator bisa menjadi bagian dari model pembayaran berbasis audiens baru yang terdepan di industri untuk konsumsi video Premium, dan penggemar mereka kini dapat menikmati konten video tanpa gangguan iklan.
Kreator yang memenuhi syarat dapat mendaftar sekarang untuk bergabung dengan Program Mitra Spotify.
Program monetisasi baru ini membuka lebih banyak peluang bagi kreator untuk menghasilkan pendapatan dari konten mereka dan mengubah acara mereka menjadi bisnis yang berkelanjutan. Program Mitra Spotify memiliki dua komponen: Pendapatan Video Premium dan Iklan.
Nah, pembaruan ini katanya bakal mulai berlaku pada Januari 2025 di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada.
Kreator yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan untuk bergabung Program Mitra Spotify untuk mulai memonetisasi podcast video mereka.
Dari pengumuman itu memang sayangnya nama Indonesia belum tersebut, artinya kita belum tahu apakah penawaran yang disampaikan oleh Spotify ini akan berlaku bagi mereka para kreator di Indonesia.
Padahal, konten podcast di Indonesia juga menjadi salah satu topik hangat dan tren yang populer.
Data dari riset We Are Social pada Januari 2024 menunjukkan kalau Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara yang paling sering mendengarkan podcast dengan proporsi sebanyak 38,2 persen dari total pengguna internet di tanah air.
Pihak Spotify sendiri mengakui kalau perkembangan kreator dan tren podcast secara global sangat signifikan.
Jam konsumsi video berkembang pesat—lebih dari 250 juta pengguna telah menonton podcast video di Spotify, dan hampir dua pertiga pendengar podcast mengatakan mereka lebih suka podcast dengan video.
Jumlah kreator yang aktif menerbitkan video bulanan di Spotify telah tumbuh lebih dari 50% tahun ke tahun.
Saat ini ada lebih dari 300.000 acara podcast video di Spotify, termasuk acara populer seperti: The Joe Rogan Experience, Call Her Daddy, The Diary of a CEO with Steven Bartlett, Rotten Mango, The Comments Section with Brett Cooper, Therapuss with Jake Shane, What Now? with Trevor Noah, Modern Wisdom, Erika Taught Me.
Masih merujuk ke pengumuman tersebut, Spotify juga memperkenalkan platform Spotify for Creators yang bertujuan mendukung para kreator dalam mengembangkan acara mereka melalui hub yang lebih luas dan efisien.
Platform ini dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan konten dan memberikan lebih banyak peluang bagi para kreator yang ingin menggabungkan format audio dan video.
Dengan adanya Spotify for Creators, kreator diharapkan dapat memperkuat koneksi mereka dengan audiens dan lebih mudah mempromosikan episode podcast mereka.
Tapi nggak hanya itu, Spotify juga meluncurkan fitur klip video yang bikin episode lebih mudah ditemukan.
Fitur ini membantu para kreator meningkatkan visibilitas acara mereka, memudahkan audiens untuk menjelajah lebih dalam ke topik-topik menarik yang dibahas di setiap episode.
Jadi, bukan cuma bisa menikmati podcast dengan audio saja, pengguna juga bisa menikmati berbagai fitur baru yang meningkatkan pengalaman menonton video di Spotify, seperti fitur bab, komentar, pinch-to-zoom, dan pemrograman thumbnail yang lebih canggih.
Menurut Gustav Söderström, Co-President dan Chief Product Officer Spotify, tren konsumsi video di Spotify memang terus meningkat pesat. Bahkan, setengah dari podcast baru dengan audiens yang konsisten kini menyertakan video sebagai bagian utama dari kontennya.
"Dengan alat, fitur, dan pengalaman baru yang kami luncurkan, kami yakin keunggulan ini akan terus bertumbuh," ungkapnya.
Dan buat para penggemar, sekarang makin mudah nih menikmati konten favorit mereka di Spotify.
Bukan cuma bisa mendengarkan musik atau podcast, tetapi juga menikmati video sambil multitasking.
Dengan adanya kemampuan streaming video di latar depan dan latar belakang, pengguna Spotify Premium maupun Free dapat mulai menonton video di layar, lalu tetap mendengarkan audio ketika beraktivitas.
Spotify seolah benar-benar ingin menghadirkan pengalaman all-in-one yang lengkap. Dengan fleksibilitas dan pilihan yang makin luas untuk kreator dan penggemar, inovasi ini jadi bukti nyata komitmen Spotify untuk terus mendorong batas pengalaman streaming. (*/)