
Bagaimana kemarin war tiket konsernya? Dapat tiketnya atau dapat hikmahnya?
FROYONION.COM - Kalian yang tanggal 17 - 19 Mei kemarin ikutan war tiket konser Coldplay, pasti nggak asing sama tampilan waiting room di situs pembelian tiketnya. Ruang tunggu ini akan muncul saat kalian belum dapat giliran beli tiket. Kalau ruang tunggunya penuh, bakal muncul notifikasi juga bertuliskan “waiting room is full”.
Nah, adanya ruang tunggu di situs pembelian tiket konser Coldplay ini adalah hasil kerjasama Loket.com dengan pihak ketiga yaitu CloudFare. Fitur yang dipakai adalah CloudFare Waiting Room. Fungsi utamanya adalah memastikan sistem Loket.com menerima trafik yang lebih dapat diprediksi sehingga kinerjanya akan lebih tenang karena dijaga oleh CloudFare.
Sederhananya gini. Bayangkan kalian punya restoran yang mampu menampung 100 orang sekaligus. Tapi, suatu hari restoran kalian kebanjiran pengunjung sampai 1000 orang secara bersamaan. Tentu kalian nggak bisa langsung melayani mereka semua dalam satu waktu.
Akhirnya, kalian menyewa seorang satpam beserta sebuah bangunan untuk menampung 4900 pengunjung lainnya yang belum dapat giliran masuk. Tugas satpam ini adalah berjaga di depan gerbang restoran dan memastikan jumlah orang di dalam restoran tetap di angka 100 sesuai kapasitasnya.
Setelah 100 orang yang berada di restoran sudah keluar, barulah 100 orang berikutnya akan dipersilakan masuk ke dalam restoran oleh si satpam. Nah, dalam kasus pembelian tiket konser Coldplay, satpam beserta rumahnya adalah CloudFare Waiting Room dan restorannya adalah situs Loket.com.
Adanya CloudFare Waiting Room membuat Loket.com nggak perlu mikirin berapa juta user yang mengakses situsnya. Loket.com memasang ekspektasi kalau situs mereka hanya mampu menampung sekian user, dan sekian user itulah yang akan diizinkan masuk oleh CloudFare. Kinerja Loket.com akan jadi lebih ringan dan mulus.
Cakep, ya? Teknologi ini sayangnya masih terbilang underrated di komunitas teknologi. Yuk, kenalan lebih jauh dengan CloudFare dan penerapannya dalam bidang lain yang sangat memungkinkan selain war tiket konser.
BACA JUGA: RESMI! COLDPLAY BAKAL MANGGUNG DI GBK 15 NOVEMBER
CloudFare adalah layanan keamanan web atau yang biasa disebut juga sebagai Content Delivery Network (CDN). Layanan ini sendiri bisa didapatkan secara gratis dan terbilang lebih unggul dibanding CDN lain pada umumnya.
CDN sendiri adalah sistem yang dapat dengan cepat mengirim konten ke pengguna akhir serta berada di beragam pusat data di internet. Konten yang disampaikan melalui perantara CDN ini umumnya adalah konten statis.
Jadi, cara kerjanya adalah dengan mengirim konten web statis menuju beberapa pusat data yang ada. Saat konten statis dimuat dari sebuah situs, pengguna akan segera mendapat kontennya dari lokasi yang paling dekat dengan CDN, bukan server web tersebut.
Keuntungan dari penggunaan CloudFare adalah website akan dapat dimuat dengan lebih cepat oleh pengguna akhir, nggak peduli di manapun pengguna berada. CloudFare juga mengklaim bahwa mereka memiliki hingga 20 pusat data terutama di Asia Tenggara yang berpusat di Singapura.
CDN terbilang populer di kalangan pengembang karena mampu menghemat bandwidth sampai dengan 50%. Situs akan dapat dimuat hingga 2 kali lebih cepat. Bahkan jika suatu situs telah menggunakan plugin W3 Total Cache, masih akan kalah cepat dibanding situs yang memakai CDN CloudFare.
Fungsi CloudFare terutama adalah memberi kecepatan akses pada pengunjung website, memantau lalu lintas yang berbahaya pada situs website, meningkatkan kinerja situs web hingga mengurangi penggunaan sumber daya dari server. Sebagian besar fitur premiumnya juga tersedia secara gratis, namun tetap dengan batasan.
BACA JUGA: MODE PRIVATE BROWSING, EMANG BENERAN PRIVATE?
Tertarik untuk menggunakan CloudFare? Pertama, buka situs website CloudFare dan klik tautan “Under Attack?” yang ada pada sudut kanan atas berandanya. Buat akun CloudFare terlebih dahulu dengan memasukkan alamat email serta password.
Masukkan nama domain dari situs website dan klik “Tambah Situs” tanpa tambahkan www di depannya. CloudFare kemudian akan melakukan analisis pada catatan DNS domain yang dimasukkan. Waktunya kira-kira 60 detik. Jika pemindaian telah selesai dilakukan, klik “Berikutnya”.
Selanjutnya pilih paket yang paling sesuai kebutuhan, kemudian klik “Konfirmasi Paket”. Daftar dari semua catatan DNS akan ditampilkan termasuk sub-domain. Kalian bisa memutuskan mana sub-domain yang akan diaktifkan dengan CloudFare. Catatan lain yang ingin ditambahkan juga bisa dilakukan di tahap ini.
Setelah peninjauan catatan DNS selesai, klik “Berikutnya”. Kalian akan diberikan server nama CloudFare untuk domain yang tadi dimasukkan. Server nama ini akan ditugaskan ke domain kalian serta terdaftar di halaman ini.
Klik “Lanjutkan” dan beralih ke tab Crypto pada akun CloudFare guna memverifikasi catatan SSL Universal CloudFare sudah ditetapkan untuk domain yang baru. Akan muncul dua catatan pada bagian Edge Certificates, satu untuk sub-domain generik dan satunya lagi untuk domain root.
Terakhir, tunggu selama 72 jam sampai informasi nama server dibagikan. Kalian akan menerima email berisi konfirmasi CloudFare saat proses pembaruan nama server telah selesai. Situs kalian juga nggak akan mengalami downtime pada keseluruhan proses ini.
BACA JUGA: TIDAK SEMBARANGAN! PAKAI CHATGPT JUGA BUTUH KREATIVITAS TINGGI
CloudFare bisa jadi solusi untuk mereka yang ingin mendapat kinerja situs web terbaik namun tetap terkelola. Fitur yang disediakan juga beragam dan semuanya sangat mendukung keamanan serta kelancaran jalannya sebuah situs web. Waiting Room hanya salah satu fitur CloudFare yang bisa banget dimanfaatkan bukan hanya untuk war tiket konser, tapi juga beragam situs pemerintahan.
Penggunaan Waiting Room sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan pada situs iBox atau Eraspace tiap kali diadakan launching produk flagship terbaru. Namun untuk penerapannya di situs pemerintahan terbilang masih minim.
Terutama saat ada event besar seperti rekrutmen BUMN atau penerimaan siswa didik baru yang pasti akan menerima trafik tinggi sampai servernya down. Adanya konsep Waiting Room akan mempermudah maintenance sekaligus memberitahu user bahwa mereka masih harus mengantri untuk memasuki situs webnya.
Kita pantau saja kapan konsep Waiting Room ini akan sepenuhnya diaplikasikan untuk situs-situs pemerintahan, ya! (*/)