Game Astro Bot berhasil memenangkan kategori Game of the Year 2024 mengalahkan Black Myth: Wukong. Kemenangan ini menuai kontroversi di kalangan pengamat game.
FROYONION.COM - Astro Bot, gim platform PlayStation 5 baru saja memborong banyak trofi di Game Award 2024, sebuah ajang penghargaan sekelas Oscar untuk dunia per-gaming-an.
Setidaknya, ada empat penghargaan yang sukses dibawa pulang oleh gim bikinan Team Asobi ini.
Tak hanya piala untuk Best Game Direction, Best Family Game, dan Best Action/Adventure Game. Melainkan juga penghargaan tertinggi dalam ajang ini, yaitu: Game of the Year.
Gim ini berhasil mengalahkan beberapa pesaing terkuatnya, seperti Black Myth: Wukong, Elden Ring Shadow of the Erdtree dan Final Fantasy VII: Rebirth.
Meski sebagian gamer puas dengan keputusan para juri, namun kemenangan Astro Bot juga menuai kontra.
Utamanya dari para fans Black Myth: Wukong, salah satu gim yang datang dengan hype paling besar tahun ini.
Alhasil, kemenangan ini memecah para gamer ke dalam dua kubu. Beberapa mengungkapkan dukungan, sementara lainnya mengunggah kekecewaan di media sosial lewat meme dan sebagainya.
Jadi, apakah Astro Bot memang layak memenangkan penghargaan tertinggi ini?
Dilansir dari laman BBC, Astro Bot digarap oleh sebuah tim kecil beranggotakan sekitar 65 orang yang diberi nama Team Asobi.
Bahkan produksi gim konsol tersebut hanya memakan waktu kurang lebih tiga setengah tahun.
Melihat dari fakta ini, produksi Astro Bot bisa dibilang relatif singkat dan dengan melibatkan tim yang kecil jika dibandingkan dengan standar modern.
Beberapa alasan mengapa gim ini menarik dimainkan, sebetulnya sudah dibahas secara lengkap dalam tulisan Froyonion sebelumnya yang berjudul “KENALAN SAMA ‘ASTRO BOT’, GAME PS5 YANG BARU BANGET RILIS!”.
Namun keunggulan lainnya dari Astro Bot dibandingkan dengan kompetitor terkuatnya di Game Award 2024 adalah fleksibilitas dan konsep permainannya yang relatif ringkas.
Ketimbang meniru gim kekinian yang seperti menyalin konsep film dan setia dengan sebuah narasi, Astro Bot justru membaginya menjadi puluhan level. Bahkan tidak butuh waktu lama untuk merampungkan semua levelnya.
Hal inilah yang membuat Astro Bot sukses menjangkau kalangan gamer yang lebih luas, termasuk anak-anak. Sesuatu yang sepertinya sulit dilakukan oleh Black Myth: Wukong maupun Elden Ring.
Selepas penghargaan puncak diumumkan dengan Astro Bot sebagai pemenangnya, beragam reaksi memenuhi memenuhi media sosial.
Beberapa pengamat kecewa dengan terpilihnya Astro Bot, mengingat Black Myth: Wukong yang dilepas di tahun ini dengan hype besar yang mengiringinya, dianggap lebih layak memenangkannya.
Terlebih lagi, gim asal Tiongkok ini merupakan salah satu gim paling laris di tahun ini yang berhasil menjual 18 juta copy dalam kurun waktu tiga minggu. Dan di situlah letak kontroversinya.
Tak hanya dari angka penjualannya saja, melainkan juga karena gim yang dinominasikan dalam Best Family Game jarang memenangkan penghargaan tertinggi tersebut.
Terlebih lagi, biasanya juri pemungutan suara lebih suka memilih gim yang ditujukan untuk audiens “dewasa”.
Mereka lebih menyukai gim dengan elemen naratif yang kuat, sesuatu yang jelas tidak dimiliki Astro Bot.
Tak heran jika kemudian linimasa media sosial dibanjiri dengan meme dan postingan yang kecewa dengan keputusan ini.
Seperti yang dilakukan oleh akun X @AsycLoL yang membuat meme berisi kekecewaan atas kemenangan Astro Bot.
Ada juga akun @JustMaliyahh di X yang ikutan mengungkapkan kekecewaan atas keputusan juri, dengan memposting sebuah meme yang seolah mewakili kekalahan Black Myth: Wukong dan Elden Ring.
Meski begitu, dukungan terhadap kemenangan Astro Bot juga tak kalah banyak.
Seperti yang dilakukan oleh akun @jushnamesnotjo1 di X yang menyebut bahwa kemenangan Astro Bot dianggap dapat menyelamatkan industri game yang kini terasa monoton.
Di luar pro-kontra yang terjadi setelahnya, Astro Bot sebetulnya bisa dibilang menjadi satu-satunya kandidat terkuat untuk memenangkan nominasi tersebut. Hal ini diungkap oleh Oli Welsh dari Polygon.com.
Beberapa pesaing terkuat Astro Bot yang masuk dalam nominasi ini, bisa dibilang memiliki kekurangan yang membuat mereka tak cukup layak untuk penghargaan tersebut.
Misalnya, Elden Ring: Shadow of the Erdtree terhambat oleh statusnya sendiri sebagai gim yang dibuat untuk ekspansi “IP” saja.
Sementara Black Myth: Wukong, meski mendapat sambutan meriah, gagal memperoleh ulasan positif dari kritikus.
Gim asal Tiongkok tersebut dianggap terlalu repetitif dengan alur yang monoton, sehingga sampai sejauh ini hanya berhasil mengumpulkan skor rata-rata 81 dari kritikus dan 8,2 dari publik.
Berbeda jauh dengan Astro Bot yang mendapat skor rata-rata 94 dari kritikus dan 9,2 dari publik.
Dukungan serupa juga datang dari The Washington Post yang mengungkapkan bahwa kemenangan Astro Bot mengirim pesan untuk industri game.
Kemenangan Astro Bot menunjukkan bahwa tidak perlu menjadi aneh dan rumit untuk menang. Cukup berfokus pada penciptaan perasaan gembira dan rasa penasaran di antara pemainnya.
Terlebih Astro Bot tidak berusaha melakukan ekspansi “IP”. Gim ini juga tidak berusaha meyakinkan para pemain untuk harus fokus mengikuti narasi gim berlebihan yang banyak meniru alur cerita film.
Kemenangan Astro Bot atas para kompetitornya bisa dianggap mengembalikan kepercayaan para gamer terhadap SONY sebagai pengembang. Terlebih setelah mereka dibikin malu atas terpuruknya gim Concord yang hanya bertahan di pasaran selama dua minggu saja. (*/)