Instagram dikabarkan sedang menguji fitur terbaru mereka yang bisa mereset rekomendasi konten pengguna. Bagaimana cara kerja fitur ini dan apa saja manfaatnya?
FROYONION.COM - Barangkali kalian pernah melihat konten di Instagram, entah dari Reels, Explore atau Feed, yang kalian anggap tidak menarik. Bisa jadi karena minat kalian berubah seiring bertambahnya umur.
Namun yang tak kalian sadari, bahwa segala konten yang mengalir ke linimasa kalian seolah secara random, bisa jadi karena pilihan Recommendations kalian di masa lalu saat awal dulu membuat akun Instagram.
Untuk itu, kalian butuh meresetnya ulang. Atau, kalau kata Mbak-Mas SPBU: mulai dari nol (lagi).
Beruntung, Instagram punya kabar gembira buat kalian. Mereka baru saja mengumumkan di situs resmi mereka bahwa Instagram sedang menguji coba fitur bernama Recommendations Reset.
Jadi bagaimana cara kerja fitur teranyar Instagram yang akan secepatnya dirilis secara global tersebut?
Seperti yang penulis bilang di awal fitur ini ditujukan buat mereka yang merasa bahwa rekomendasi konten yang mereka lihat, tak sesuai minat mereka lagi.
Sehingga mereka perlu mengaturnya kembali agar bisa lebih sering melihat konten yang mereka gemari.
Sebagai misal, barangkali dulu kalian menyukai konten-konten kuliner atau mukbang.
Namun karena kalian merasa ingin mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, kalian ingin agar Instagram berhenti merekomendasikan konten-konten sejenis di linimasa kalian.
Atau mungkin sebelumnya kalian pernah membuka profil seorang selebritis yang sedang terlibat skandal, untuk melihat postingannya.
Meski kalian sebetulnya tak begitu tertarik bahkan cenderung ‘bodo amat’ dengan seleb tersebut, Instagram mungkin mengira kalian tertarik dengan kabar orang itu.
Sehingga tak mengherankan jika timeline akun Instagram kalian, dipenuhi dengan konten mengenai orang tersebut.
Di sinilah peran fitur teranyar Instagram ini dibutuhkan.
Ketika kalian menggunakan fitur tersebut, rekomendasi konten kalian akan dipersonalisasi lagi seiring berjalannya waktu. Ibaratnya, akun kalian bakal terlahir kembali seperti manusia baru tanpa ingatan.
Tugas kalian adalah memulai dari awal untuk menemukan kembali konten-konten baru yang lebih sesuai dengan minat kalian. Sehingga konten-konten tersebut akan lebih sering direkomendasikan.
Selain itu, saat menggunakan fitur tersebut, kalian juga memiliki pilihan buat meninjau akun mana yang ingin terus atau berhenti kalian follow.
Hal ini sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh CEO Instagram, Adam Mosseri.
"Awalnya, (akun) Instagram Anda akan menjadi kurang menarik, karena kami akan memperlakukan Anda seolah-olah kami tidak tahu apa pun tentang minat Anda dan butuh waktu untuk mempelajarinya kembali,” jelas Adam Mosseri dikutip dari laman Tech Crunch.
Meski begitu, Adam Mosseri juga memperingatkan untuk tidak terlalu sering menggunakan fitur ini. Hanya di saat kalian benar-benar butuh untuk merombak total rekomendasi konten kalian.
Sebab jika kalian menggunakan fitur ini, segala preferensi konten kalian sebelumnya akan lenyap sepenuhnya dan tak akan bisa dipulihkan kembali.
“Jadi, saya tidak merekomendasikan untuk melakukan ini setiap saat. Tapi jika Anda benar-benar merasa tidak nyaman dengan pengalaman Anda, ini akan memberi Anda jalan keluar,” pungkas Adam Mosseri.
Jadi, sebelum kalian memanfaatkan fitur tersebut nanti, ada baiknya kalian mempertimbangkannya dengan baik.
Pengujian fitur teranyar ini tak lepas dari upaya Instagram untuk merespon kekhawatiran para orangtua atas kemungkinan anak atau remaja mereka terpapar konten dewasa atau tak pantas dari media sosial.
Fitur tersebut diharapkan mampu membantu para orangtua melakukan filter atau penyaringan terhadap konten yang aman untuk direkomendasikan di linimasa akun Instagram anak-anak mereka.
Namun bisa jadi fitur tersebut dilepas untuk mencegah menyusutnya jumlah pengguna secara drastis, mengingat adanya pembicaraan mengenai pembatasan penggunaan media sosial bagi remaja.
Misalnya seperti kabar yang dilansir dari laman Social Media Today, pemerintah Australia mempertimbangkan untuk melarang anak usia di bawah 16 tahun menggunakan media sosial.
Hal tersebut didasari oleh dampak buruk dari media sosial yang dianggap membahayakan kaum muda. Seperti penggambaran citra tubuh yang tidak realistis hingga perilaku menyimpang.
“Media sosial membahayakan anak-anak kita, dan saya sudah tidak mau lagi. Saya sudah bicara dengan ribuan orang tua, kakek-nenek, bibi, dan paman,” jelas Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.
“Mereka, seperti saya, sangat khawatir tentang keselamatan anak-anak kita di dunia maya, dan saya ingin orang tua dan keluarga Australia tahu bahwa pemerintah mendukung Anda,” pungkasnya.
Untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam memberi perlindungan pada para pengguna muda, Instagram telah menerbitkan “halaman baru” di Pusat Transparansi mereka.
Halaman baru tersebut menjelaskan soal cara kerja rekomendasi dan perlindungan bawaan mereka untuk anak dan remaja.
Meski terkesan ditujukan untuk pengguna lebih muda, sebetulnya ada banyak orang di usia lebih dewasa yang akan diuntungkan dengan hadirnya fitur tersebut.
Fitur baru ini melengkapi fitur Instagram saat ini yang memungkinkan pengguna untuk menyusun rekomendasi mereka.
Misalnya, kini kalian dapat memilih "Tertarik" atau "Tidak Tertarik" pada sebuah postingan untuk menunjukkan respon kalian terhadap konten tersebut.
Juga, apakah kalian menginginkan lebih banyak atau lebih sedikit konten semacam itu?
Bahkan sekarang kalian juga sudah bisa menggunakan fitur “Hidden Words” untuk menyembunyikan konten yang mengandung kata atau frasa yang tak kalian inginkan. (*/)