Aplikasi Truecaller sering dipakai untuk membatasi panggilan dari nomor tak dikenal atau spam. Ketika sudah mendapat banyak pengguna, para founder malah mengundurkan diri. Apa yang sebenarnya terjadi?
FROYONION.COM - Pendiri aplikasi pendeteksi penelepon asal Swedia, Truecaller, Alan Mamedi dan Nami Zarringhalam memutuskan untuk mundur dari operasional sehari-hari perusahaan tersebut awal November ini.
Menurut beberapa pihak, langkah yang diambil oleh para 'founding fathers' perusahaan tersebut menjadi sebuah penanda kalau era kesuksesan yang telah memudar.
Padahal, perusahaan teknologi tersebut tengah berusaha untuk mencapai target 1 miliar pengguna.
BACA JUGA: PRO-KONTRA TERKAIT PENANGKAPAN CEO TELEGRAM PAVEL DUROV
Melansir dari Tech Crunch, tongkat estafet kepemimpinan mereka akan diserahkan kepada Rishit Jhunjhunwala pada Januari tahun depan.
Dia merupakan Kepala Produk dan Kepala Bisnis Utama yang ada di Indonesia. Meski tak lagi menjabat pada posisi operasional, kedua pendiri Truecaller tersebut masih akan tetap berada di perusahaan sebagai penasihat strategis dan anggota dewan.
“Kami hampir mencapai setengah miliar pengguna dan sebenarnya kami yakin bisa mencapai satu miliar pengguna beberapa tahun mendatang,” kata Mamedi dalam pernyataan resminya sebagaimana dikutip dari Techcrunch.
Kami (Truecaller) juga menjadi salah satu dari sangat sedikit perusahaan di dunia yang produknya berhasil menarik ratusan juga pengguna. Dengan melakukan hal tersebut, kami pun menempatkan Swedia di kancah internasional. Tentunya pencapaian itu adalah sesuatu yang sangat kami berdua banggakan," tambahnya.
BACA JUGA:CARA MENGGUNAKAN FITUR EDIT PESAN DI APLIKASI X ALIAS TWITTER
Dilihat dari berbagai aspek lainnya, sebenarnya aplikasi Truecaller berhasil stabil kembali setelah periode yang menantang. Pendapatan kuartal ketiga meningkat 15% menjadi 457,3 juta ($42,3 juta).
Peningkatan yang lebih signifikan terlihat pada pendapatan iklan, yang tumbuh 8% setelah beberapa kuartal penurunan, mengatasi kekhawatiran sebelumnya terkait sumber pendapatan utama ini.
Nah, buat yang belum tahu, Rishit sebenarnya sudah bekerja di Truecaller sejak 2015 dan memiliki segudang pengalaman. Dari berbagai interview dan sumber, dia tampaknya akan fokus dalam membuat produk Truecaller makin canggih dan nyambung sama kebutuhan pengguna. Apalagi, Truecaller lagi ngincer pengguna iPhone yang ternyata punya potensi besar buat bisnis mereka.
Salah satu tantangan terbesar Truecaller adalah persaingan yang semakin ketat, terutama di India. Manajemen Truecaller siap meluncurkan apa yang disebut sebagai “peningkatan produk terbesar” untuk pengguna iOS pada kuartal ini. Pembaruan ini akan membawa beberapa fitur andalan Android ke iOS.
Meski pengguna iPhone hanya 7% dari total pengguna, mereka menyumbang 40% dari pendapatan langganan—menunjukkan peluang besar sekaligus tantangan yang harus dihadapi.
“Setelah bekerja erat dengan Alan dan Nami sejak 2015, saya memahami betapa besarnya tanggung jawab ini," kata Rishit.
BACA JUGA: 6 FITUR BARU WHATSAPP, KINI PENGGUNA BISA GANTI BACKGROUND KETIKA VIDEO CALL!
Beberapa tanggung jawab utama yang ada di pundaknya meliputi, pengarahan dalam pengembangan produk dan pengelolaan dua sumber pendapatan utama dari Truecaller. Dengan langkah ekspansi ke pasar-pasar baru dan potensi aliran pendapatan baru, saham Truecaller pun mengalami kenaikan signifikan, naik lebih dari 70% sejak titik terendah di bulan Maret.
Walaupun kinerja keuangan Truecaller membaik, mereka tetap menghadapi tantangan regulasi di India, yang menyumbang lebih dari 70% pendapatan perusahaan. Truecaller juga bersaing dengan alat pemblokir spam baru dari Airtel. Namun, ulasan awal menunjukkan bahwa fitur Truecaller masih lebih unggul.
Untuk memberi konteks, aplikasi Truecaller sebenarnya memilikikan daya tarik yang sangat tinggi buat pengguna karena kepraktisannya dalam membantu pengguna mengidentifikasi panggilan tak dikenal, terutama yang mencurigakan atau mengganggu seperti spam, telemarketing, dan panggilan penipuan.
Kemampuan untuk langsung mengetahui siapa yang menelepon atau bahkan memblokir nomor yang telah teridentifikasi sebagai spam memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pengguna, yang sering kali menghadapi ketidaknyamanan akibat panggilan yang tidak diinginkan.
BACA JUGA: BERKAT BANTUAN AI, BRI JADI HEMAT 44 MILIAR RUPIAH PER TAHUN
Selain itu, aplikasi seperti Truecaller biasanya menyediakan informasi tambahan seperti riwayat nomor telepon, data pengguna yang memperkaya database, dan bahkan layanan seperti perekaman panggilan atau penandaan nomor bisnis yang sering digunakan.
Fitur-fitur ini menjadikan Truecaller lebih dari sekadar aplikasi pelacak, tetapi juga alat komunikasi yang memperbaiki pengalaman panggilan telepon secara keseluruhan.
Di masa depan, aplikasi pelacak seperti Truecaller mungkin perlu menyesuaikan diri dengan model bisnis yang lebih transparan, atau bahkan menawarkan fitur yang mendukung privasi pengguna, agar dapat terus relevan dan bertahan di industri yang semakin mengutamakan keamanan data. (*/)