Gen Z yang bosan dan lelah dengan medsos, mencoba mengurangi waktu di depan layar untuk melindungi kesehatan mental mereka dengan memilih pakai feature phone.
FROYONION.COM - Ternyata sebagian Gen Z di beberapa negara di dunia termasuk Amerika Serikat lebih memilih pakai ponsel ‘jadul’ atau yang biasa disebut dengan feature phone. Menurut data terbaru, penjualan smartphone di Amerika Serikat malah menurun pada beberapa tahun belakangan.
Pada 2022, penjualan smartphone (ponsel pintar) turun hampir 20% dibandingkan tahun sebelumnya, menandai penurunan tahun ketiga secara berturut-turut.
Menurut Counterpoint Research, di Bangladesh, pengiriman smartphone juga mengalami penurunan 23,5% YoY pada tahun 2022. Meskipun ada sejumlah faktor yang dapat berkontribusi pada tren ini, termasuk kejenuhan pasar ponsel pintar, kenaikan harga perangkat ini, dan tingkat inflasi yang tinggi secara keseluruhan, jelas bahwa banyak konsumen yang mencari alternatif.
BACA JUGA: TIME TRAVEL, TEMA FILM JADUL YANG MASIH DISUKAI SAMPAI SEKARANG!
Salah satu alternatif yang paling menonjol adalah telepon fitur atau ponsel jadul ini. Perangkat ini cenderung lebih kecil dan lebih terjangkau daripada smartphone dan menawarkan fungsi dasar seperti mengirim pesan singkat, menelepon, dan beberapa mendukung konektivitas internet dasar serta kamera belakang.
Mereka juga dikenal karena daya tahan baterainya yang lama tanpa perlu sering diisi ulang. Jika ponsel pintar cuma bisa bertahan 1-2 hari, ponsel jadul ini bisa bertahan sebulan lebih sekali cas.
Karena hal ini, muncul beberapa pertanyaan seperti kenapa ponsel fitur yang menjadi populer lagi? Padahal kalau dibandingkan dengan smartphone, fiturnya jelas kalah lengkap. Alasan utamanya adalah karena orang-orang terutama Gen Z menyadari efek negatif dari kecanduan ponsel pintar, seperti kecemasan, stres, depresi, tidak percaya diri, dan isolasi sosial.
Ponsel jadul yang notabene tidak terhubung ke sosial media menyediakan alternatif bagi mereka untuk memutuskan hubungan dari notifikasi dan gangguan terus-menerus dan fokus pada saat ini.
Mereka lebih memilih fungsi esensial dari ponsel jadul untuk komunikasi sewajarnya, tanpa menjadi addicted dan consumed. Dengan begitu, mereka masih bisa tetap terhubung dengan teman dan keluarga, tetapi tanpa godaan untuk memeriksa media sosial atau menjelajahi internet secara terus menerus.
Tren ini juga tidak terbatas di Amerika Serikat. Di negara-negara di seluruh dunia, dari Jepang hingga Brasil, minat terhadap ponsel jadul ini semakin meningkat. Beberapa perusahaan bahkan merilis model baru dari perangkat ini untuk memenuhi permintaan.
Penjualan yang naik pesat hingga 150% dari tahun 2020 sampai 2021, produsen ponsel fitur Amerika, Light Phone, baru-baru ini melaporkan tahun keuangan terkuatnya.
Tentu saja, tidak mungkin ponsel berfitur akan sepenuhnya menggantikan smartphone. Ada terlalu banyak fungsi dan kenyamanan yang kita andalkan, mulai dari navigasi GPS hingga mobile banking.
Namun, bagi mereka yang mencari cara yang lebih sederhana dan tidak terlalu mengganggu untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, ponsel berfitur menawarkan alternatif yang menarik.
Menurut Jose Briones, seorang influencer yang berfokus pada perangkat, konsep, dan ide digital decluttering, Gen Z—mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 saat ini berusia 11 hingga 26 tahun—banyak yang jenuh dan lelah dengan media sosial dan notifikasi online, sehingga mencoba mengurangi waktu di depan layar untuk melindungi kesehatan mental mereka.
BACA JUGA: APLIKASI CIRCLE JADI WADAH BAGI ANAK MUDA UNTUK SEMBUH DARI MASALAH KESEHATAN MENTAL
Gen Z banyak merasa tertekan dan mengalami perasaan terisolasi di era komunikasi digital ini. Tingkat kecanduan media sosial yang parah membuat generasi ini dinilai lebih individualis dibandingkan generasi sebelumnya.
Generasi ini cenderung fokus pada kehidupan di dunia maya dan membandingkan kesuksesan orang-orang lain yang sejatinya sudah dipoles sedemikian rupa.
Untuk menanggulangi hal semacam ini, Utah adalah salah satu dari beberapa negara bagian yang mendorong undang-undang media sosial yang akan mewajibkan izin orang tua bagi remaja untuk membuka akun.
Peningkatan popularitas ponsel fitur telah menguntungkan perusahaan seperti Light, pencipta Light Phone 2, yang dipuji sebagai perangkat yang hebat untuk produktivitas berkat kurangnya gangguan yang ditemukan pada ponsel pintar pada umumnya.
Nah, kalau kamu lebih memilih menggunakan ponsel berfitur untuk menghindari banyak aplikasi, game dan sosial media yang sekarang terasa mengganggu dan berlebihan atau mungkin lebih suka memiliki ponsel yang seperti sekarang dengan segala kemudahannya?
Manapun pilihan kamu, jangan lupa untuk tetap bijak dalam menggunakannya. Fokuslah pada kehidupan nyata dan tahu batasan-batasan yang ada biar hidupmu tetap stabil dan berguna. (*/)