Sekarang ini banyak smartphone mengusung kamera beresolusi besar hingga ratusan megapiksel. Benarkah akan bikin hasil foto lebih bagus?
FROYONION.COM - Belakangan ini produsen ponsel pintar sedang berlomba gede-gedean megapiksel di kamera hape yang mereka bikin. Teranyar, ada Samsung dengan Galaxy S23 Ultra yang mengusung kamera 200 megapiksel.
Sebagai konsumen, yang ada di pikiran kita saat mendengar kamera 200 megapiksel adalah: Pertama, canggih betul. Ketika masih banyak kamera masih di kisaran puluhan megapiksel, angka ratusan megapiksel seperti sebuah terobosan besar, sebuah teknologi nggak terbayangkan yang rasanya hanya bisa terwujud dengan campur tangan Tony Stark.
Kedua, secara umum, kita bakal mikir, dengan semakin besar angka megapiksel di kamera ponsel, maka kualitas fotonya bakal semakin bagus. Nyatanya, nggak sesimpel itu. Sungguh.
Jika kamu adalah orang yang berpikir begitu saat mendengar angka megapiksel yang gede di kamera ponsel, saya mau ucapkan: "Selamat kamu masuk jebakan marketing!" Kamu nggak perlu malu mengakuinya, sebab saya sendiri pun sempat begitu, sebelum akhirnya saya tercerahkan.
BACA JUGA: KAMERA PERISKOP, TEKNOLOGI ANYAR DI IPHONE 15
Piksel dalam sebuah foto jika dianalogikan itu seperti kotak-kotak aneka warna yang tersusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah gambar. Dan megapiksel sendiri berarti satu juta piksel. Dan 200 megapiksel berarti 200 juta piksel. Itu artinya di dalam foto yang dihasilkan kamera tersebut terdapat 200 juta "kotak" yang menyusunnya.
Angka piksel yang besar–seperti 200 megapiksel tadi–berguna ketika kamu ingin nge-crop foto di ponselmu atau ketika kamu ingin mencetaknya di kanvas dengan ukuran jumbo. Semakin besar piksel yang dimiliki foto tersebut, gambar yang tercetak pun jadi nggak pecah, nggak kelihatan "kotak-kotak" kayak sensor di film JAV.
Akan tetapi jumlah piksel yang gede sama sekali bukan penentu dari kualitas foto yang dihasilkan. Jadi buang jauh-jauh pikiran, semakin besar piksel kamera hape, maka kualitas foto jadi semakin bagus.
BACA JUGA: REVIEW GADGET BERCANDA ALA FROYONION, EDISI SAMSUNG GALAXY S23
Seenggaknya ada empat faktor yang jadi penentu kualitas foto yang dihasilkan kamera ponsel, yaitu: sensor, lensa, software dan prosesor.
Sensor menjadi hal terpenting dalam menentukan kualitas foto dari kamera ponsel. Dalam dunia fotografi, cahaya memegang peranan penting bagi foto yang dihasilkan.
Jumlah cahaya yang masuk ke lensa akan mempengaruhi kualitas warna yang ditangkap nantinya. Apakah akan terlihat natural atau malah kelihatan mencolok? Dan jumlah cahaya yang masuk ke lensa kamera sangat ditentukan oleh besar sensornya.
Jadi pada akhirnya, yang betul bukanlah "semakin besar resolusi kameranya, maka fotonya semakin bagus" melainkan "semakin besar sensornya, semakin bagus kualitas fotonya".
Terlebih lagi, semakin besar jumlah piksel, maka kualitas sensor dalam menangkap cahaya juga semakin menurun. Dan itu jelas akan mempengaruhi hasil jepretanmu nantinya. Loh kok bisa gitu?
Bisa banget. Begini, saya jelasin, Civs. Jika diibaratkan, sensor itu seperti pipa, dan piksel itu seperti wadahnya, sedangkan cahaya sebagai air. Sebelum masuk ke wadah, air bakal melewati dulu yang namanya pipa tadi. Otomatis, jumlah air yang masuk akan mengikuti besar lubang pipa tadi.
Yang jadi masalah dengan kamera berpiksel gede adalah semakin banyak piksel yang dimiliki, akan semakin kecil wadahnya. Dan untuk mengakalinya, ukuran sensor pun ikut diperkecil mengikuti piksel yang juga semakin kecil. Itu artinya jumlah "air" yang masuk ke "wadah" juga semakin sedikit mengikuti besar "pipanya". Akibatnya, gambar yang dihasilkan pun rentan jadi noise karena warna yang ditangkap kurang kaya.
Inilah salah satu alasan yang bikin kamera beresolusi tinggi bisa kalah bagus dengan kamera beresolusi belasan megapiksel. Karena jumlah cahaya yang masuk jadi sedikit.
Selain sensor dan lensa tadi, software dan prosesor juga jadi faktor penentu kualitas foto dari sebuah ponsel–utamanya prosesor. Prosesor di kamera DSLR, misalnya, jelas lebih bisa menghasilkan foto berkualitas lebih baik ketimbang prosesor ponsel pintar. Sebab prosesor di kamera DSLR dibuat memang untuk satu tujuan (hanya untuk keperluan fotografi) dibandingkan prosesor hape yang dibuat untuk keperluan multitasking.
Sejauh ini, ponsel pintar yang terkenal memiliki kualitas fotografi mumpuni adalah iPhone dan Samsung. Karena keduanya menghadirkan sensor dan software yang lebih baik ketimbang kompetitor mereka lainnya.
Namun jika kamu harus memilih antara kamera DSLR atau kamera ponsel demi menunjang kebutuhan fotografimu, misal foto produk atau apalah, kamera DSLR tetaplah pilihan yang lebih tepat.
Besaran megapiksel di kamera sendiri sebetulnya aspek paling akhir yang dipertimbangkan, selain empat hal tadi. Namun demi menciptakan kesan upgrade, kesan flagship atau apalah itu, supaya ada yang dijual; konsumen seperti kita ini yang awam banget dengan dunia fotografi, perlu ditipu agar tertarik dengan produk jualan mereka.
Padahal yaa megapiksel yang gede sebetulnya tidak terlalu guna. Terlebih lagi seringnya kita ambil foto pakai hape kan buat di-upload di medsos atau diperlihatkan sendiri pas lagi ‘gabut’; dan bukan buat dicetak di banner ukuran jumbo. (*/)