Seringkali kita berpikir bahwa pandemi ini tidak lebih dari malapetaka yang menimpa dunia. Padahal ibarat selalu ada potongan daging rendang di tengah jebakan lengkuas, pandemi juga bisa jadi ‘blessing in disguise’ buat orang-orang yang bisa memanfaatkan momen.
FROYONION.COM - Sejak pandemi dimulai dan kita jadi dirumah aja, nggak sedikit orang yang ngerasa stres. Buat para ekstrover apalagi, yang terbiasa setiap hari ketemu orang. Juga buat orang yang terbiasa punya mobilitas yang tinggi. Misal karyawan yang terbiasa dinas, atau juga pekerja industri kreatif Indonesia yang terbiasa bisa kerja dari mana aja.
Hal ini juga sempat dirasakan oleh Yoris Sebastian, seorang pengusaha di bidang kreatif dan penulis buku 101 Creative Notes yang versi Bahasa Inggrisnya baru aja terbit pada 25 Maret 2022 lalu.
“Dulu saya orangnya introver. Tapi sejak kerja di majalah HAI waktu umur 19 tahun, saya jadi ekstrover karena harus ngobrol sama banyak orang. Semakin jadi ekstrover waktu kerja di Hard Rock Cafe. Ini berpengaruh juga waktu saya nulis buku, karena pengalaman kerja saya yang sering ke mana-mana, saya jadi terbiasa buat bisa kerja di mana aja. Eh karena pandemi, tiba-tiba saya harus kerja di rumah aja,” kata Yoris membuka perbincangan.
Sejak pandemi, ada penyesuaian yang harus Yoris lakukan. Misal mengkomunikasikan waktu kerjanya dengan sang anak, supaya nggak tiba-tiba diajak main saat sedang bekerja.
BACA JUGA: METODE NARASI: MENGASAH KREATIVITAS BIAR LO JADI LEBIH KREATIF LAGI
Menurut Yoris, hal kecil ini sudah perlu kreativitas dalam menyelesaikan masalah.
“Orang kreatif selalu menemukan cara-cara untuk keluar dari krisis dan hal-hal baru untuk dicoba. Karena pada akhirnya yang kreatiflah yang bisa berkembang,” cetus peraih penghargaan British Council’s International Young Creative Entrepreneur Award ini.
Begitulah cara Yoris beradaptasi dengan segudang perubahan akibat pandemi yang malahan, membuatnya menghasilkan lebih banyak karya-karya menakjubkan lainnya.
Salah satu karya kreatif Yoris di tengah pandemi adalah buku 101 Creative Notes. Setelah sempat tertunda selama 2 tahun, akhirnya buku yang Yoris tulis dalam Bahasa Inggris ini dapat rilis.
Perubahan yang ia alami selama pandemi juga jadi faktor yang membuat Yoris harus menambahkan beberapa hal di dalam bukunya.
“Pandemi kemudian menjadi waktu yang tepat bagi saya untuk merevisi beberapa catatan pribadi dan juga untuk memperbarui naskah 101 Creative Notes. Pandemi telah mengubah banyak hal yang kita lakukan, beberapa hal yang saya pikir akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi berakhir, telah saya tambahkan ke dalam buku ini,” jelasnya.
BACA JUGA: ANAK MUDA PERLU TAHU: KAYAK GIMANA SIH GAJI DAN PELUANG BEKERJA DI SEKTOR EKONOMI KREATIF?
Yoris mengaku bahwa ide untuk menulis buku ini muncul setelah banyak orang bertanya padanya bagaimana cara jadi orang kreatif. Untuk menjawab pertanyaan yang datang padanya berkali-kali ini, Yoris merangkum jawabannya dalam sebuah buku yang udah bisa lo beli di toko buku kesayangan lo.
Yoris juga membocorkan beberapa hal menarik yang ia bahas di dalam buku ini, seperti Separate Work and Personal Area, Start Your Very Own Creative Circle, Meet Strangers Regularly, dan Fight Your Feeling Not Your Body.
“Buku Mas Yoris ini bener-bener mudah dipahami walaupun dalam Bahasa Inggris. Saran dan tips di dalamnya juga sangat praktikal sehingga bisa langsung dicoba,” kata seorang pembaca yang memberikan review-nya pada acara launching buku pada 25 Maret lalu.
Pengalaman Yoris Sebastian di industri kreatif Indonesia sudah sangat banyak dan matang. Mengawali karier sebagai penulis lepas di majalah HAI pada tahun 1989-1993, Yoris pertama kali berkecimpung di dunia industri media kreatif Indonesia.
Ia juga meraih gelar General Manager termuda ke-2 saat bekerja di Hard Rock Cafe dengan inovasi acaranya dengan judul I Love Monday yang berhasil meningkatkan minat pengunjung untuk nongkrong di hari Senin.
“Satu hal yang saya sadari setelah bertahun-tahun ada di industri kreatif Indonesia adalah bahwa cara untuk mengasah kreativitas yang harus konsisten. Setiap hari saya bangun jam 5 pagi untuk fokus menulis atau mengerjakan hal yang paling penting di hari itu. Setiap hari saya berkarya, oleh sebab itu saya bisa sampai di titik ini. Kalau saya bisa, kalian juga,” tegas Yoris.
BACA JUGA: ADA BANYAK JENIS INDUSTRI MEDIA KREATIF, LO PILIH YANG MANA?
Pesan Yoris untuk para pembaca adalah untuk berani meneriakkan karya kalian. Di dunia yang sudah penuh dengan banyak hal bising seperti bencana, demo, kerusuhan, perang, kebencian, permusuhan, jelas dunia butuh hal ‘bising’ lainnya. Karya.
Tak hanya lewat 9 bukunya yang lain, Yoris juga meneriakkan karya kreatifnya lewat platform Inspigo dan OMG Creative Consultant sebagai perusahaan yang dibangunnya.
“Terakhir mungkin pesan saya, kalau kalian lagi dapet ide. Cepat-cepat catat. Kalau saya suka sekali pakai voice recorder dan hasil rekamannya saya simpan jadi bank ide. Jadi kalau suatu saat saya butuh ide baru dalam menulis atau bekerja, saya bisa kembali ke bank ide untuk mengeksekusi ide-ide liar saya,” tutupnya. (*/)