Pernah ngerasa nggak cukup baik? Jon M. Chu, sutradara film Crazy Rich Asians juga merasa begitu. Tapi lewat film dan perjuangannya, dia buktiin kalau mimpi besar bisa diraih tanpa ninggalin jati diri.
FROYONION.COM – Siapa sih yang nggak kenal film Crazy Rich Asians?
Film ini bukan cuma sukses bikin kita baper sama kisah cinta Nick dan Rachel, tapi juga berhasil menggebrak dunia perfilman dengan menghadirkan aktor-aktor Asia dalam cerita penuh glamor dan drama.
Di balik layar, ada sosok visioner bernama Jon M. Chu. Dia nggak cuma sutradara, tapi juga storyteller ulung yang menggabungkan pengalaman hidupnya sebagai generasi pertama Asia-Amerika ke dalam setiap adegan.
BACA JUGA: RYAN CONDAL: DARI AKUNTAN, JADI SHOWRUNNER SERIAL ‘HOUSE OF THE DRAGON’
Chu, yang dikenal juga lewat In the Heights dan Now You See Me 2, baru-baru ini merilis memoar berjudul Viewfinder.
Dalam buku ini, dia mengajak kita menyelami perjalanan hidupnya: dari bocah kreatif di Los Altos, California, hingga jadi sutradara papan atas Hollywood.
Belajar dari cerita Jon Chu ini lebih dari sekadar kisah sukses—ini adalah perjalanan tentang berdamai dengan kritik batin, berani bermimpi, dan menemukan tempat di dunia yang penuh tantangan.
Tumbuh besar di Los Altos, Chu punya masa kecil yang terbilang manis. Ayahnya, Lawrence Chu, adalah pendiri restoran legendaris Chef Chu’s.
Berkat restoran ini, Jon sering berinteraksi dengan banyak tokoh besar, termasuk Steve Jobs.
BACA JUGA: REVIEW ‘SQUID GAME SEASON 2’: TAK ADA PENJELASAN, LEBIH BANYAK PENGKHIANATAN
Berkat pengaruh Silicon Valley, Jon sudah akrab dengan teknologi sejak dini, seperti PowerBook Duo yang dia gunakan untuk belajar editing video. Kalau dipikir-pikir, dia sudah tech-savvy sebelum itu jadi tren!
Tapi, jangan salah. Kehidupan Jon Chu juga penuh dengan perjuangan. Meskipun keluarganya mendukung segala hobinya, seperti menari hingga membuat film, dia tetap harus menghadapi tantangan soal identitas budaya.
Di Los Altos, dia merasa diterima, tapi semua berubah saat dia masuk ke University of Southern California (USC).
Di sana, dia sadar bahwa komunitas Asia-Amerika nggak selalu ada, dan kadang kita harus berjuang sendiri untuk membangun komunitas itu.
Saat di USC, Jon sering berbenturan dengan standar yang dianggap "keren" oleh dosen dan teman-temannya.
Dia suka film yang tulus, penuh cinta, dan optimisme, sementara tren saat itu lebih ke arah yang sinis dan gelap. Tapi, Jon memilih untuk tetap setia pada visinya.
“Ketulusan itu mungkin dianggap naif,” kata Chu, “tapi aku percaya itulah yang membuat film lebih manusiawi.”
Keteguhan inilah yang membawa Chu pada keberhasilannya di Crazy Rich Asians. Film ini bukan cuma tentang pesta mewah dan cinta sejati, tapi juga eksplorasi mendalam tentang identitas budaya.
Bahkan, adegan menggulung pangsit di film itu terinspirasi langsung dari momen Chu bersama nenek buyutnya.
Satu pelajaran besar dari Jon Chu adalah tentang bagaimana menghadapi kritik, baik dari luar maupun dari diri sendiri.
Dia bilang, “Tidak peduli berapa lama kamu bekerja, kamu harus peduli seperti pertama kali.” Prinsip ini dia pelajari dari ayahnya, yang selalu menganggap setiap piring makanan yang dia buat adalah representasi dari dirinya.
Jon Chu punya cara unik melihat ‘American Dream’. Bagi keluarganya, mimpi itu awalnya sederhana: membuka restoran sukses di California.
Tapi, bagi Chu, mimpi itu berevolusi menjadi kesempatan untuk mengubah narasi tentang Asia-Amerika di Hollywood.
Lewat film-filmnya, dia ingin menunjukkan bahwa kita bisa menjadi apa saja—bukan hanya "orang Asia," tapi manusia yang utuh dengan mimpi dan cerita.
Bagi kamu yang lagi merintis karier atau mengejar passion, cerita Jon Chu ini jadi pengingat penting: Stay true to yourself.
Jangan takut jadi berbeda, karena perbedaan itu yang bikin dunia lebih berwarna. Oh ya, kalau kamu penggemar Crazy Rich Asians, siap-siap, ya! Jon Chu bakal menggarap Wicked, dan pasti bakal seheboh karya-karyanya yang lain!
Fun Fact: Chef Chu's, restoran keluarga Jon, sampai sekarang masih jadi tempat favorit di Los Altos. Kalau kamu mampir, siapa tahu bisa ketemu langsung sama keluarga Chu! (*/) (Credit photo: Getty Images)
Hanya gadis yang suka menulis
January 02, 2025
52
Shofyan Kurniawan
Wahyu Tri Utami
Grace Angel
