
Aktris Korea Kim Saeron ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada 16 Februari lalu. Penyelidikan polisi mengungkap penyebab kematiannya yang menambah panjang jejak gelap industri hiburan Negeri Ginseng.
FROYONION.COM – Dunia hiburan kembali berduka. Aktris muda berbakat asal Korea Selatan, Kim Saeron, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di rumahnya sendiri di distrik Seongdong pada 16 Februari 2025 pukul 16.54 waktu setempat.
Saat itu, seorang teman yang berencana bertemu dengannya menemukan bintang The Man from Nowhere itu dan melaporkannya ke polisi.
BACA JUGA: AKTRIS ‘METEOR GARDEN’, BARBIE HSU PEMERAN SAN CHAI MENINGGAL DUNIA
Penyelidikan awal tidak menemukan adanya tanda-tanda intrusi dari luar ataupun indikasi kejahatan. Kini, penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian akhirnya mengungkap alasan sebenarnya di balik kematian aktris berusia 24 tahun tersebut.
Menurut Kepolisian Seongdong di Seoul dan kantor berita Yonhap sebagaimana dilansir dari Deadline, kematian Saeron ditetapkan sebagai bunuh diri.
Hal ini menambah panjang daftar selebritis Korea yang mengakhiri hidupnya sendiri sekaligus menjadi satu lagi jejak gelap dalam industri hiburan negara tersebut.
Lahir pada 31 Juli 2000, Saeron mengawali karirnya pada 2001 sebagai model anak-anak. Di usia sembilan tahun, ia merambah dunia akting dan menuai popularitas dari film A Brand New Life pada 2009 dan The Man from Nowhere pada 2010.
Menginjak usia remaja, ia mulai membintangi sejumlah drama. Beberapa judul yang pernah dibintanginya meliputi A Girl at My Door, Listen to My Heart, The Queen’s Classroom dan Hi! School: Love On.
Peran utamanya sebagai orang dewasa ada pada drama televisi Secret Healer di tahun 2016 silam.
Pada Mei 2022 pukul 8 pagi waktu setempat, Saeron ditangkap karena kasus DUI atau Driving Under Influence alias menyetir dalam keadaan mabuk di distrik Gangnam, Seoul.
Ia diketahui menabrak beberapa bangunan termasuk trafo, pagar pembatas jalan serta pohon-pohon di pinggir jalan. Kecelakaan ini juga merusak beberapa toko yang ada di dekatnya.
BACA JUGA: FAKTA TENTANG LIAM PAYNE, MEMBER ONE DIRECTION YANG MENINGGAL DUNIA
Agensinya, Gold Medalist, merilis pernyataan pada keesokan harinya bahwa Saeron akan merenungkan kesalahannya dan kerusakan yang disebabkan olehnya akan dikompensasi selayak mungkin.
Ia dilaporkan telah kehilangan banyak uang yang dikumpulkannya selama ini untuk menutupi biaya yang dikeluarkan karena kecelakaan tersebut. Saeron bahkan sempat dikabarkan mengambil pekerjaan paruh waktu karena kondisi keuangannya yang sulit.
BACA JUGA: MANGAKA ‘DRAGON BALL’ AKIRA TORIYAMA MENINGGAL DUNIA
Menyusul tindakannya ini, Saeron memposting permintaan maaf tulisan tangan melalui akun Instagram pribadinya. Sebagai buntut dari skandal ini, ia juga mengundurkan diri dari serial televisi Trolley dan memilih untuk tidak memperbarui kontraknya dengan agensi.
Setelah kejadian tersebut, Saeron menerima banyak kritikan dan hujatan secara daring. Tahun lalu, ia dikabarkan kembali berakting dalam drama Dongchimi, namun kemudian mengundurkan diri karena masalah kesehatan.
Tragedi yang menimpa aktris Kim Saeron menambah panjang daftar kasus kematian selebriti di Korea Selatan yang diakibatkan oleh tekanan mental dari perundungan daring.
Berita ini datang tidak berselang terlalu lama dari kasus kematian Choi Jinri alias Sulli dan Goo Hara, dua selebritis lainnya asal Korea Selatan yang bernasib serupa.
Sulli, mantan anggota girlgrup f(x), ditemukan tewas oleh manajernya sendiri pada 14 Oktober 2019 lalu di apartemennya di Seoul. Sementara Hara ditemukan tewas di rumahnya di Cheongdam-dong, Seoul, pada 24 November di tahun yang sama.
Sebelum meninggal, keduanya sempat jadi bulan-bulanan netizen dan menerima banyak ujaran kebencian hanya karena masalah sepele. Selepas kematian Sulli, muncul wacana untuk mengesahkan Sulli’s Law atau RUU Sulli.
Sebelumnya, wacana mengesahkan RUU Sulli muncul sebagai salah satu respon dalam memerangi cyberbullying. Akan tetapi, harapan ini ternyata masih jauh dari kenyataan.
RUU Sulli ini gagal disahkan di akhir masa sidang Majelis Nasional dan hingga kini belum ada lagi anggota parlemen yang mengajukannya kembali.
Rancangan Undang-undang ini sendiri diusulkan untuk memoderasi komentar jahat yang seringkali muncul di media sosial. Akan tetapi, masalah anonimitas dinilai masih akan menjadi isu besar.
Dikutip dari Tempo, pada 2017 lalu Korea Selatan sempat mengesahkan aturan yang mewajibkan penggunaan nama asli pada tiap aktivitas daring. Akan tetapi, langkah ini ternyata terbukti kurang memberi dampak pada pengurangan cyberbullying.
Bahkan, aturan ini dianggap memicu pelanggaran pribadi karena ada kebocoran data pribadi warga. Pada 2012, Mahkamah Konstitusi akhirnya membatalkan undang-undang tersebut setelah dinilai tidak sejalan dengan prinsip kebebasan berpendapat.
Diskusi tentang hal ini menjadi semakin kompleks karena belum ada definisi jelas terkait batasan ujaran kebencian yang bisa diterima.
Kehadiran undang-undang tidak hanya perlu untuk memberi batasan tegas seputar cyberbullying namun juga menjaga hak tiap individu dalam mengemukakan pendapat tanpa takut dihukum.
Kasus kematian Kim Saeron dan gagalnya pengesahan RUU Sulli mencerminkan adanya lingkaran setan dalam budaya cyberbully di Korea Selatan.
Tekanan publik yang meminta para seleb untuk tampil serba sempurna seringkali membuat mereka menjadi lebih rentan secara psikologis.
Dilansir dari The Korea Times, Partai New Alternative di Korea Selatan menyatakan kematian Sulli ialah karena pembunuhan sosial.
Pelaku utamanya adalah para media yang mengejar klik melalui eksploitasi kehidupan pribadi selebritis serta portal daring yang membiarkan tumpukan komentar jahat tanpa adanya batas.
Lebih lanjut, kematian aktris berusia 24 tahun ini juga mempertegas urgensi budaya dunia hiburan di Korea Selatan yang terus menerus menelan korban. Sebagaimana Sulli dan Hara, Saeron juga merupakan korban kritik tak berkesudahan setelah skandal DUI yang menimpanya pada 2022 silam.
Dikutip dari laporan Chosun Ilbo, Saeron bahkan berencana untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Ia diketahui berusaha mengganti namanya menjadi Kim A Im dan membuka sebuah kafe.
Namun, ia tetap tidak lepas dari hujatan di industri hiburan. Karir cemerlang yang telah ia bangun sedari usia dini terpuruk hanya dalam sekejap, bahkan hingga akhir hidupnya.
Rest in Peace, Kim Saeron. (*/)