Stories

PENYANYI ‘KILLING ME SOFTLY’, ROBERTA FLACK MENINGGAL DUNIA DI USIA KE-88

Legenda soul/R&B, Roberta Flack telah meninggal dunia di usianya yang ke-88 tahun. Flack juga dikenal sebagai penyanyi beberapa lagu hits, salah satunya adalah single bertajuk ‘Killing Me Softly’.

title

FROYONION.COM - Kabar duka datang dari legenda musik dunia. Penyanyi soul/R&B Roberta Flack yang namanya melejit di awal tahun 70-an, telah meninggal dunia pada Senin (24/2) lalu di usianya yang ke-88.

“Kami sangat sedih karena Roberta Flack yang hebat meninggal pagi ini, 24 Februari 2025,” jelas pernyataan dari perwakilannya dikutip dari BBC.

Pada 2022 lalu, Flack sempat mengumumkan bahwa dirinya mengidap penyakit neuron motorik (MND). Penyakit yang menghabisi kariernya sebagai penyanyi.

“Dia meninggal dengan tenang dikelilingi oleh keluarganya. Roberta memecahkan batasan dan rekor. Dia juga seorang guru yang membanggakan,” imbuh pernyataan tersebut.

Melalui kehadirannya yang anggun di atas panggung, kepiawaiannya dalam lintas genre dan kemampuan untuk melantunkan kisah cinta yang penuh suka-duka; Flack dianggap sebagai salah satu penyanyi soul dan R&B terhebat yang pernah ada.

DARI KELAB JAZZ MENUJU DAPUR REKAMAN

Lahir di North Carolina dan dibesarkan di Arlington, Virginia, musisi ini mengawali kariernya sebagai pianis klasik.

Jalannya menuju kesuksesan sebagai musisi mulai terbuka ketika Flack yang kala itu berusia 15 tahun, mendapat beasiswa penuh untuk belajar musik di Howard University.

Lulus di usia 19 tahun, Flack yang mulai bercita-cita untuk menjadi penyanyi opera, lanjut bekerja sebagai pengajar di North Carolina.

Namun di luar profesinya sebagai guru musik, saat malam hari dan akhir pekan Flack mulai kerap tampil di kelab jazz.

Skill bermusiknya yang mengagumkan, memungkinkan Flack untuk memadukan unsur-unsur musik klasik, blues, folk, motown dan pop.

Berkat kepiawaiannya inilah, Flack sering tampil di berbagai tempat di Washington DC. Hingga di tahun 1968 ia memutuskan untuk berhenti mengajar setelah kesibukannya selama masa magang di Mr Henry’s Restaurant.

“Sepanjang waktu saya mempelajari musik klasik, terutama di masa muda. Saya juga banyak melakukan doo-ron-ron, shoo-doo-bee-doo, semua hal itu bersama teman-teman saya. Jadi saya cukup beruntung dikelilingi oleh musik sepanjang hidup saya, Bach, Chopin dan Schumann di satu sisi, serta semua rhythm and blues,” ungkap Flack.

Flack baru masuk ke dapur rekaman, setelah ia berkenalan dengan pianis dan penyanyi soul Jazz, Les McCann. Perkenalan itu membawa Flack ke perkenalan lainnya dengan Atlantic Records.

Pada awal 1969, Flack merekam album debutnya “First Take” yang kabarnya berlangsung selama 10 jam lamanya.

Album tersebut mendokumentasikan tahun-tahun yang dijalaninya di Henry's, mengabadikan koleksi lagu lintas genre yang telah lama ia latih di sana.  Dalam catatan liner edisi asli, McCann pernah menulis tentang Flack. 

“Suaranya menyentuh, mengetuk, menjebak, dan menendang setiap emosi yang pernah saya ketahui. Saya tertawa, menangis, dan berteriak berulang kali,” tulis McCan.

KEMENANGAN DUA KALI BERUNTUN DI GRAMMY

Flack baru mencetak hit pertamanya di tahun 1971, melalui lagu “The First Ever I Saw Your Face” karya Ewan MacColl. Saat itu lagu tersebut masuk menjadi soundtrack untuk film “Play Misty for Me” karya Clint Eastwood.

Single itu berhasil bertengger di posisi puncak selama enam minggu di tahun 1972 dan berhasil meraih penghargaan Grammy pada tahun 1973.

Dari sana, kesuksesan Flack terus berlanjut setelah ia memenangkan kembali Grammy di tahun berikutnya lewat lagu bertajuk “Killing Me Softly With His Song.” Bahkan di tahun itu ia kembali meraih posisi puncak tangga lagu berkat single “Feel Like Makin’ Love.”

Sepanjang kariernya, utamanya di tahun 1980-an, Roberta Flack banyak berkolaborasi dengan berbagai musisi ternama.

Flack misalnya pernah berkolaborasi dengan Donny Hathaway dan berduet dengan Peabo Bryson yang menghasilkan berbagai lagu hit.

Berbagai pengaruh dan kolaborator Flack yang mengesankan merupakan bukti pendekatan multidisiplin dan gayanya yang unik. 

Ia bahkan sempat berduet dengan Michael Jackson, melakukan tur dengan Miles Davis, dan meng-cover lagu Leonard Cohen dan Laura Nyro. 

Setelah kesuksesan awalnya, Flack dikaitkan dengan pertumbuhan quiet storm, cabang R&B yang mendalam, matang, dan penuh perenungan yang kemudian menginspirasi orang-orang seperti Erykah Badu, D'Angelo, dan Fugees.

Baru-baru ini, pada tahun 2012, Flack juga telah merilis serangkaian cover lagu Beatles dalam sebuah album berjudul “Let It Be Roberta.”

Dinominasikan sebanyak 13 kali, ia menerima nominasi Grammy terakhirnya pada tahun 1995, untuk penampilan vokal pop tradisional terbaik, untuk "Roberta," saat ia menyanyikan buku lagu standar.

Lagu Flack yang paling terkenal diperkenalkan ke generasi baru penggemar musik ketika grup hip-hop Lauryn Hill, The Fugees, merekam versi cover “Killing Me Softly.”

Versi cover tersebut berhasil bertengger di puncak tangga lagu di seluruh dunia pada tahun 1996 bahkan memenangkan Grammy, yang kemudian dinyanyikan The Fugees bersama Roberta Flack di atas panggung. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shofyan Kurniawan

Shofyan Kurniawan. Arek Suroboyo. Penggemar filmnya Quentin Tarantino. Bisa dihubungi di IG: @shofyankurniawan