Stories

MATTHEW ‘CHANDLER BING’ PERRY: ‘KETENARAN ADALAH ILUSI’

Popularitas bagi banyak orang adalah sesuatu yang didamba. Tapi tidak demikian dengan Matthew Perry yang bergelut dengan serentetan masalah kesehatan fisik dan mental. 

title

FROYONION.COM - Friends adalah sitcom tahun 90-an yang berjaya banget. Serial populer ini pernah hampir akan disetop tayang di Netflix tetapi diprotes penggemarnya. Dan sampai sekarang Friends masih tayang di Netflix dan terus menjadi tontonan favorit penggemarnya.

Sepanjang masa pandemi tahun 2020 hingga sekarang, Friends menjadi “obat tidur” saat penulis merasa susah tidur. Sudah tak terhitung berapa kali penulis menamatkan Friends

BACA JUGA: MENGENAL 3 FORMAT KOMEDI YANG ADA DI INDONESIA

Dan dari ke sekian kalinya menonton Friends, yang dulunya penulis suka dengan karakter Ross (David Schwimmer) dan Rachel (Jennifer Aniston) sekarang penulis malah jadi menggandrungi percintaan sehat ala Chandler (Matthew Perry) dan Monica (Courteney Cox).

Sepertinya di antara semua karakter Friends, yang paling green flags adalah Chandler dan Monica. Sedang yang lainnya agak melodrama dan toxic

Tapi siapa sangka di balik karakter charming sebagai Chandler, Perry ternyata memendam masalah kesehatan mental—termasuk kecanduan obat-obatan dan alkohol?

TETAP MELUCU MESKI BERJUANG

Buat kamu yang menonton serial Friends, mungkin menyadari dengan perbedaan bobot badan Perry di beberapa musim. Ada momen badan Perry tampak lebih kurus. Konon, di peralihan season tersebut pria yang sempat meraih Emmy Awards dan Golden Globe berkat perannya sebagai Chandler Bing ini, sedang berjuang melawan kecanduannya dengan alkohol.

Cukup miris memang karena saat orang tertawa melihat aktingnya, sang pemain sendiri sedang menghadapi masalah pelik dalam kehidupan pribadinya. 

Para pesohor seperti Perry pun ternyata bisa mengalami masalah yang orang biasa seperti kita alami. Tuntutan pekerjaan tak jarang membuat kita mengabaikan kesehatan mental dan kedamaian diri demi tetap menuntaskan tanggung jawab di pekerjaan. 

Kita melakukannya atas nama profesionalisme dan tanggung jawab atas pekerjaan, tapi apakah kita juga sudah memenuhi kewajiban dan tanggung jawab terhadap kesehatan fisik dan mental diri sendiri? Itu yang sering kita lupakan.

BERIKAN ‘SINYAL’

Banyak netizen berspekulasi, Perry sudah memberikan ‘sinyal’ bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja lewat beberapa unggahan sebelumnya. Do you understand what I'm trying to tell you? atau Do you know what I mean? Serta kalimat-kalimat ambigu lainnya yang dibuatnya di feed diartikan netizen sebagai kode kondisi kesehatan dan pertanda kalau dia ingin meninggalkan dunia ini.

Dalam buku memoarnya yang diterbitkan tahun 2022 berjudul Friends, Lovers, and the Big Trouble Thing: A Memoir, Perry menyebutkan ketidakbahagiaannya menjadi terkenal dan mapan. “Ketenaran adalah ilusi,” kurang lebih begitu katanya dalam memoar tersebut.

Sudah Sering Berada di antara Hidup dan Mati

Sabtu (28/10) ditemukan meninggal di jacuzzi kediamannya. Jauh sebelum akhirnya benar-benar meninggalkan dunia, Perry sudah sering berada di situasi hidup dan mati. 

Ususnya pernah pecah yang membuatnya koma selama dua minggu, menggunakan kantong kolostomi selama 9 bulan, bolak-balik ke rehabilitasi. Dan FYI, ketika syuting pernikahan Monica dan Chandler dilakukan di tempat rehabilitasinya Perry.

Menurut memoarnya kecanduan Perry dimulai sejak kecelakaan yang terjadi saat syuting film Fools Rush In (1997) yang membuatnya harus mengonsumsi obat pereda rasa sakit Vicodin. Ternyata yang awalnya untuk konsumsi perawatan, malah membuatnya addict

Perjalanan kisah hidup Perry bisa jadi salah satu contoh kehidupan, betapa hidup glamor dan ketenaran tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Begitu juga profesi pekerjaan yang membuat orang lain tertawa, namun di balik tawa yang dibuat, si pelakon menjalani kehidupan yang menyedihkan.

Banyak penggemar yang menyamakan kehidupan Perry dengan karakter yang diperankannya di Friends tidak jauh berbeda. Chandler Bing menggunakan humor sebagai coping mechanism karena perceraian orang tuanya.

Walaupun disajikan secara komedi, dalam beberapa adegan sempat terlontar kalau Chandler kecil pernah menyaksikan orgy (pesta seks) antara ayahnya (yang seorang transgender) dengan pacar-pacarnya. 

Ibunya juga ‘sebelas dua belas’ dengan ayahnya, punya banyak pasangan seks tanpa menyadari bagaimana keterbukaan gaya hidup ini bisa berpengaruh pada tumbuh kembang anaknya.

Syukurnya, Chandler bertemu dengan teman-teman yang menjadi support system-nya. Terutama Monica yang akhirnya menjadi love of his life. Sayang seribu sayang, happy ending dari karakter penuh trauma sebagai Chandler tidak menjadi akhir yang bahagia juga buat Perry sebagai pemeran tokoh. 

Hidupnya penuh dengan kesendirian. Bahkan di akhir hidupnya, air hangat di kolam jacuzzi juga gagal menghangatkan hatinya. Rest in peace Matthew Perry… (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ester Pandiangan

Penulis buku "Maaf, Orgasme Bukan Hanya Urusan Kelamin (2022)". Tertarik dengan isu-isu seputar seksualitas.