Jangan rawat pikiran negatif dalam diri lo, praktekin hidup tenang ala samurai terkuat se-Jepang raya melalui jalan Dokkodo.
FROYONION.COM - Beberapa bulan belakangan kerap kita mendengar isu tentang kesehatan mental atau “Mental Health”. Istilah seperti “insecure” atau “burn out” dan banyak lainnya muncul secara bersamaan di berbagai media sosial seakan mengindikasikan suatu hal. Meningkatnya angka masalah kesehatan mental atau semakin awarenya masyarakat atas isu ini.
Seringnya kita terlalu melihat sekitar atau masa lalu buruk dan kemudian mengutuk diri akan keadaan. Kita jadi semakin berpikir keras untuk menjalani hidup kita dengan sambil terus awas dengan keberadaan orang lain. Cara pikir membanding-membandingkan inilah kerap memberi pengaruh negatif pada pikiran. Ngerusak kesehatan mental lo.
Seringnya luka mental lebih berbahaya dibanding luka fisik. Kemunculan luka fisik bisa kita lihat secara kasat mata, sedangkan luka mental dalam diri sangat sukar untuk di sadari.
Lalu bagaimana caranya buat ngejaga kesehatan mental? Salah satu caranya adalah dengan Dokkodo. Lo bisa nerapin ajaran Dokkodo untuk ngebantu diri buat bisa menjalani kehidupan duniawi dengan lebih percaya diri.
Dokkodo merupakan satu ajaran jalan hidup yang lahir dari seorang samurai bernama Miyamoto Musashi. Nama Miyamoto Musashi sendiri sudah sangatlah melegenda sebagai seorang ahli pedang terkuat seantero Jepang. 60 kali pertarungan dengan tanpa sekalipun kalah. Di masa tuanya ia menuliskan semacam jejak kehidupannya yang berjudul Dokkodo: The Way of Walking Alone.
Isi dari Dokkodo sendiri merupakan 21 pemikiran seorang Miyamoto Musashi terhadap kehidupan. Perjalanan hidup yang begitu keras ia jalani untuk menjadi seorang samurai terkuat. Tentang filosofi hidup Miyamoto Musashi yang mengantarkannya menjadi legenda samurai di negeri sakura. Pemikiran seorang Miyamoto Musashi patut untuk disimak buat lo yang punya masalah kesehatan mental atau lo yang masih dalam perjalanan karir dengan ragam halang rintangnya.
Praktik bunuh diri, bunuh membunuh, serta berbagai tindak negatif lainnya sudah menjadi hal normal terjadi di tengah masyarakat modern. Tekanan dari luar atau malah dari dalam diri seringkali menjadi penyebabnya. Dari rakyat biasa sampai pejabat tak luput darinya. Masalah ekonomi, sosial, kesehatan dan lainnya menjadi pembunuh nyata di balik layar. Tuntutan untuk menyelesaikan masalah memerintahkan diri lo buat terus menekan diri melampaui batas atas.
Kecanggihan teknologi hari ini seakan memberikan kita kebebasan mengakses apapun, termasuk dalam hal pribadi individu lain. Gap antar individu semakin terlihat. Tentang si kaya dan si miskin, si berkuasa dan si rakyat jelata serta ragam lainnya mulai terlihat jelas.
Ambisi berlebih secara tidak sadar ngontrol diri untuk ngelakuin segala cara buat mencapainya. Keadaan menyeret manusia bertindak tidak pada porsinya. Ini yang menyebabkan pikiran lo jadi bekerja lebih keras dari semestinya.
Ketika ekspektasi dan hasil tidak menemui titik seimbang maka akan mulai muncul masalah. Emosi menjadi satu hal yang tak dapat terbantahkan ketika manusia sudah terpepet atau mengalami hal buruk. Padahal untuk bisa menyelesaikan masalah harus berkepala dingin. Dengan emosi kita hanya menciptakan keputusan yang tak rasional. Menyelesaikan masalah dengan masalah baru.
Terkadang ada beberapa orang yang tidak berhasil menemukan jalan keluar atas masalahnya. Masalah terus menumpuk di benak bak sampah yang semakin membusuk. Pikiran hanya akan menjadi semakin berat setiap harinya. Malahan semakin ditumpuk oleh masalah lainnya. Pada akhirnya orang-orang ini hanya akan menderita di dalam kehidupannya. Stress, depresi, keinginan untuk mengakhiri hidup akan senantiasa bersahabat dengan dirinya.
Banyaknya munculnya masalah kesehatan mental di tengah masyarakat perlu banget untuk diatasi, salah satunya dengan menerapkan filosofi Dokkodo. Isi dari Dokkodo sendiri memuat pemikiran hidup yang baik untuk dijalani ala Miyamoto Musashi. Berikut 5 ajaran Dokkodo yang patut diterapkan untuk mengurangi stress berlebih.
1. Terima segala sesuatu apa adanya
Pertama, “Terima segala sesuatu apa adanya”. Semua orang ingin terlihat sempurna di mata orang lain, karena itu mereka enggan mengakui kekurangan dari diri mereka tapi malah memaksakan diri untuk terlihat sempurna. Dengan menerima keadaan diri sebagai manusia biasa akan membuat lo lebih bisa menikmati hidup tanpa harus memikirkan tekanan untuk bisa terlihat sempurna. Jadi diri lo sendiri, enjoy dengan apa yang lo punya. Hidup terlalu singkat buat lo mikirin omongan orang.
2. Jangan menyesali apa yang kamu lakukan
Kedua, “Jangan menyesali apa yang kamu lakukan”. Terkadang kita sebagai manusia sering terjebak masa lalu. Penyesalan muncul ketika pilihan yang lo lakukan tidak memenuhi ekspektasi diri. Dengan menanamkan mindset untuk selalu tidak menyesali pilihan akan memberikan lo kekuatan untuk bisa beranjak dari pemikiran masa lalu dan mulai bisa melangkah maju. Buat masa lalu lo jadi pengingat untuk segala keputusan kedepan. Kalaupun lo pernah ngelakuin kesalahan atas pilihan lo, Inget manusia gudangnya salah, jadi ngelakuin kesalahan nggak mengurangi value lo sebagai manusia seutuhnya. Bahkan lo bisa ngambil sisi positif kesalahan yang terjadi buat evaluasi diri.
3. Jangan pernah cemburu
Ketiga, “Jangan pernah cemburu”. Iri hati dengan keadaan hidup orang lain seringkali muncul untuk menghancurkan ikatan silaturahmi dengan orang lain. Oleh karena itu menanamkan pemikiran agar tidak cemburu bisa membantu orang untuk bisa beranjak pergi dari terus memikirkan orang lain menuju pengembangan diri dan jiwa untuk meningkatkan nilai diri. Pikirin aja gimana hidup lo kedepan dari pada terus mikirin hal yang hanya buat lo stuck dan buang-buang waktu.
4. Jangan dibimbing oleh perasaan nafsu atau cinta
Keempat, “Jangan dibimbing oleh perasaan nafsu atau cinta”. Terkadang kita sebagai manusia selalu menjadikan nafsu sebagai penunjuk arah kita. Padahal bergantung pada nafsu hanya akan memberikan kesesatan moral. Oleh karena itu dengan menanamkan pemikiran untuk tidak mengikuti nafsu melainkan dengan akal sehat, lo akan bisa mendapatkan jalan yang paling tepat ketika mengambil keputusan.
5. Hormati Tuhan tanpa mengandalkan bantuan mereka
Terakhir, “Hormati Tuhan tanpa mengandalkan bantuan mereka”. Sebagai manusia biasa sudah pasti kita sering mendapatkan masalah dalam keseharian. Keterbatasan manusia dalam menyelesaikan masalah sering membuat kita dengan mudahnya berserah diri pada Tuhan atas semuanya. Padahal kita harusnya kita bisa berusaha lagi tanpa harus menunggu keajaiban. Dokkodo mengajarkan kita untuk selalu menghormati tuhan tapi jangan selalu berharap terhadap keajaibannya. Keajaiban muncul secara tidak pasti, sedangkan dengan usaha kita mampu memprediksi selesainya masalah. Jadi, selalu usahain semaksimal mungkin dengan tindakan, buat keajaiban lo sendiri.
Ya, semoga pemikiran tentang ajaran Dokkodo bisa jadi referensi atau paling nggak bisa bikin lo senyum di hari-hari ke depannya. So, imbangin kerja keras lo dengan tetep punya pikiran positif buat ngejalanin hidup. Seperti Miyamoto Musashi berhasil menjadi pendekar pedang legendaris, lo juga bisa jadi apapun yang lo inginkan dengan cara lo sendiri.
Jadi, sudah siapkah diri lo untuk jadi pendekar pedang legendaris selanjutnya? (*/)