Sports

SIAPAKAH GOAT DALAM TENIS DAN BAGAIMANA PENENTUANNYA?

Bukan Rafael Nadal, bukan Roger Federer, inilah petenis terbaik dalam sejarah.

title

FROYONION.COM — Bagi orang yang awam dengan tenis, mungkin mengenal para petenis pria seperti Rafael Nadal, Roger Federer, atau Novak Djokovic sebagai jajaran petenis petenis terbaik dalam sejarah.  

Tentunya tak salah, mereka adalah nama-nama yang masuk jajaran petenis terbaik yang pernah ada. Namun, jika berbicara yang terbaik alias yang nomor 1 dalam ranking pemain tenis terbaik dalam sejarah, bukan salah satu nama dari mereka yang akan keluar. 

Public Library of Science menerbitkan jurnal tentang ranking petenis pria terbaik sepanjang sejarah pada tahun 2011. Jurnal yang dipublikasikan di PLos ONE itu menobatkan Jimmy Connors sebagai pemain tenis terbaik dalam sejarah. 

Sementara Roger Federer menempati peringkat 7, dan Rafael Nadal duduk di peringkat ke-24. 

BACA JUGA: “KOMUNITAS TENIS ‘GREEN SLAM’ KELUAR SEBAGAI RUNNER UP DALAM AJANG MARKINIS CUP 2023

Berikut ranking pemain tenis terbaik dalam sejarah hasil analisis dari tim dari Public Library of Science. 

1. Jimmy Connors11. Boris Becker21. Mats Wilander
2. Ivan Lendl12. Arthur Ashe22. Goran Ivanišević
3. John McEnroe13. Brian Gottfried23. Vitas Gerulaitis
4. Guillermo Vilas14. Stan Smith24. Rafael Nadal 
5. Andre Agassi15. Manuel Orantes25. Raul Ramirez
6. Stefan Edberg16. Michael Chang26. John Newcombe
7. Roger Federer17. Roscoe Tanner27. Ken Rosewall
8. Pete Sampras18. Eddie Dibbs28. Yevgeny Kafelnikov
9. Ilie Năstase19. Harold Solomon29. Andy Roddick
10. Björn Borg20. Tom Okker30. Thomas Muster

Peringkat tersebut merupakan gambaran siapa yang berada di puncak saat ini," ujar author dari jurnal ini, Filippo Radicchi. 

Menurutnya alasan utama Jimmy Connors dapat dikatakan sebagai petenis terbaik dalam sejarah karena karirnya yang panjang dan produktif. 

Jimmy Connors aktif sebagai atlet selama lebih dari 20 tahun. “Dia memiliki kesempatan untuk meraih banyak kemenangan dalam setiap pertandingan melawan pemain terbaik lainnya,” ungkap Radicchi. 

Jimmy Connors sendiri masih memegang tiga rekor (109 gelar, 1,557 pertandingan, 1,274 kemenangan) dalam kategori single dalam Open Era di dunia tenis. Dia sukses mendapat peringkat satu Association of Tennis Professionals (ATP) selama 160 minggu berturut dari 1974-1977.

BACA JUGA: “KOMUNITAS TENIS THE GREEN SLAM IKUTI RANS MINI TOURNAMENT BERTAJUK ‘ROAD TO LAGI-LAGI TENIS’

BAGAIMANA MEKANISME PEMILIHAN RANKING?

Analisis mengambil setidaknya para pemain tenis pria yang memainkan satu pertandingan Association of Tennis Professionals di antara tahun 1968-2010. 

Sistem menentukan ranking memakai teknik network analysis dengan menjalankan algoritma dalam data digital dari ratusan hingga ribuan pertandingan. Algoritma yang mirip dengan yang dipakai Google untuk me-ranking website. 

Data pertandingan diambil dari Association of Tennis Professionals. Hal yang menjadi pertimbangan adalah berdasarkan daya saing pemainkualitas penampilan dan jumlah kemenangannya.

Hal-hal tersebut kemudian akan dikalkulasikan menjadi skor yang dikenal dengan “tennis prestige” score untuk meranking pemain.

“Dalam sistem peringkat khusus ini, lebih penting memenangkan satu pertandingan melawan pemain terbaik lainnya, daripada banyak pertandingan melawan pemain yang tidak terlalu bagus," kata Radicchi.

Penggunaan network analysis, menurut Radicchi adalah cara baru untuk menunjukkan fakta menarik yang tersembunyi dalam data statistik. Penelitian dan pemeringkatan dalam olahraga memberikan gambaran tentang kekuatan dari kompleksnya network analysis.

RANKING DAPAT BERUBAH

Seiring berjalannya waktu, ranking dapat berubah. Raddichi memprediksi jika Roger Federer dan Rafael Nadal bisa naik ranking, karena masih menjadi pemain aktif. 

Radicchi berencana menjalankan studi ini lagi nantinya, setidaknya 10 tahun sejak ranking ini tayang, untuk melihat bagaimana ranking-nya akan berubah. (*/)

BACA JUGA: “MUHAMMAD RESKI ASRIAN: DARI ATLET NASIONAL HINGGA TEMBUS BERBAGAI PINTU REZEKI DENGAN MENJADI PELATIH TENIS

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Pasthiko Pramudhito

Sedang belajar jadi Content Writer. Penggemar sepakbola dan pop culture.