Sports

SHIN TAE-YONG RESMI DIPECAT SEBAGAI PELATIH TIMNAS INDONESIA, SIAPA PENGGANTINYA?

Melalui konferensi pers PSSI pada 6 Januari 2025 pukul 12.00 WIB, secara resmi Shin Tae-Yong diputus kontraknya sebagai pelatih timnas senior Indonesia. Kira-kira siapa yang akan menggantikannya?

title

FROYONION.COM Patah hati pertama di awal tahun, terutama untuk penggemar timnas sepakbola Indonesia, datang dari kabar yang melibatkan pelatih Shin Tae-Yong. 

Sempat di-spill terlebih dahulu oleh salah satu exco PSSI sehari sebelumnya, kabar pemecatan STY dibenarkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir melalui konferensi pers pada Senin, 6 Januari 2025 pukul 12.00 WIB di kanal Youtube resmi PSSI. 

BACA JUGA: HASIL DRAWING KUALIFIKASI PIALA DUNIA ROUND 3 ZONA ASIA DAN JADWAL LENGKAPNYA 

Dikatakan Erick Thohir bahwa pemecatan STY sudah akan dilakukan sebelum laga melawan China pada Oktober lalu. Namun, waktunya terlalu mepet dengan laga selanjutnya kontra Jepang dan Arab Saudi.

Kontrak STY sendiri sebenarnya masih berlaku sampai 2027 mendatang. Ia juga masih on track dengan target PSSI sekarang yaitu membawa Garuda menuju ronde 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan menembus peringkat 100 FIFA.

Shin Tae-Yong Dipecat
Shin Tae-Yong menjadi pelatih Timnas Indonesia mulai 2019 hingga awal 2025. (Sumber: Public Domain)

Saat ini, timnas Indonesia berada di peringkat 130 FIFA dan menempati posisi ketiga klasemen grup C di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bagaimana sepak terjang Shin Tae-Yong sebagai pelatih timnas Indonesia dan siapa kira-kira sosok yang akan menggantikannya melatih skuad Garuda?

BACA JUGA: FENOMENA FANS FOMO TIMNAS INDONESIA, HAL WAJAR ATAU BAKAL JADI BUMERANG?

PERNAH DILEMPAR TELUR HINGGA DIELU-ELUKAN FANS TIMNAS

Sebelum melatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong terlebih dahulu menukangi timnas negara asalnya, Korea Selatan. 

Pada saat kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia, Korea Selatan berada di tim yang sama dengan Swedia, Meksiko serta Jerman. 

Negeri Ginseng kala itu memang tidak melaju ke babak selanjutnya karena dikalahkan Swedia dan Meksiko, namun mereka berhasil mengejutkan semua orang saat mengalahkan Jerman dengan skor 2-0.

Kegagalan STY membawa timnasnya melangkah lebih jauh ini sempat membuatnya dibenci warga Korea Selatan. Bahkan, saat tiba di bandara, ia sempat dilempari telur oleh penggemar timnas negaranya.

Setahun kemudian, PSSI mengkonfirmasi penunjukkan STY sebagai pelatih kepala timnas Indonesia menggantikan Simon McMenemy. 

Beberapa keputusan awal yang dibuatnya kala itu cukup kontroversial, salah satunya adalah memotong generasi dan hanya memanggil pemain-pemain muda ke dalam skuad. 

Namun, cara ini terbukti berhasil. Tangan dinginnya sukses membawa timnas Indonesia di tiga level usia berbeda yaitu senior, U-23 dan U-20 lolos Piala Asia AFC di level masing-masing. 

BACA JUGA: NATURALISASI: REGULASI FIFA DAN CARA PEMAIN DIASPORA MENDAPAT KEWARGANEGARAAN 

Pada 2024 lalu, untuk pertama kalinya timnas Indonesia menempati peringkat 4 besar di Piala Asia U-23 dan hampir melangkah ke Olimpiade Paris. 

Salah satu kemenangan legendaris kala itu adalah saat mengalahkan Korea Selatan melalui adu penalti. 

Indonesia juga untuk pertama kalinya berhasil melaju ke ronde tiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sekaligus menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang lolos ke putaran ketiga ini. 

Sejauh ini Indonesia telah mengumpulkan 6 poin dari 6 laga di ronde ketiga. Pencapaian ini membuat Indonesia menjadi negara Asia Tenggara tersukses pada ajang kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Sederet prestasi ini tentu membuat Coach STY begitu dielu-elukan fans timnas. Saat gelaran FIFA Match Day di Gelora Bung Karno, misalnya, penonton tidak lupa untuk meneriakkan nama Shin Tae-Yong dari tribun. 

KENDALA BAHASA HINGGA FAKTOR INTERNAL 

STY bukan tanpa cela. Ia terutama seringkali mendapat kritik karena tidak kunjung fasih berbahasa Indonesia walau sudah empat tahun melatih timnas Indonesia. 

Bahkan, pelatih berusia 54 tahun ini juga tidak terlalu pandai berbahasa Inggris. Apalagi dengan komposisi timnas sekarang yang mulai banyak diisi pemain diaspora, publik mengatakan STY seharusnya minimal bisa berbahasa Inggris untuk mempermudah komunikasi. 

Kendala bahasa tampaknya bukan satu-satunya hal yang jadi bahan evaluasi PSSI hingga berujung pada pemecatan STY. Ada banyak faktor internal yang diduga membuatnya diberhentikan walau kontraknya masih tersisa dua tahun. 

Salah satunya adalah rotasi pemain di laga genting melawan Cina, pemain diaspora yang tidak diturunkan dalam starting line-up hingga adanya friksi antara pemain yang didominasi pemain abroad terkait pilihan taktik setelah laga versus Bahrain. 

Pemecatan STY sendiri dikatakan tidak ada kaitannya dengan pencapaian di turnamen AFF karena pilihan pemain sudah sesuai kesepakatan pelatih serta federasi. 

BACA JUGA: BISAKAH NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH MEMBENTUK KONFEDERASI SEPAK BOLANYA SENDIRI?

Namun, kepergiannya secara mendadak di tengah laga ronde ketiga yang masih bergulir ini tentu menimbulkan tanda tanya. Apakah tidak cukup beresiko memecatnya di tengah-tengah kualifikasi yang masih berlangsung? 

Apalagi, pergantian pelatih terbukti bukan jalan keluar yang solutif. Sebagai informasi, Arab Saudi memecat Roberto Mancini imbas dari performa jeleknya saat menukangi timnas terutama ketika mereka hanya mampu menahan imbang Indonesia. 

Pengganti Mancini yaitu Herve Renard ternyata tidak tampil terlalu mengesankan. Indonesia justru sukses mencuri tiga poin penuh saat menjamu Arab Saudi di GBK November lalu. 

Erick Thohir dalam konferensi persnya menyebut bahwa lebih baik mengambil resiko daripada menyesal kemudian. Pernyataan ini tampaknya memperkuat dugaan adanya faktor internal yang berperan penting pada pemecatan STY sehingga federasi memilih untuk mengambil resiko dengan cara mengganti pelatih.  

KANDIDAT KUAT PENGGANTI STY 

Kepergian STY dari kursi pelatih timnas Indonesia tentu membuat banyak orang bertanya-tanya, siapa penggantinya? 

Ketua PSSI Erick Thohir mengungkap jika pelatih timnas yang baru akan mendarat di Indonesia pada 11 Januari dan akan diperkenalkan melalui konferensi pers lanjutan pada 12 Januari mendatang. 

Berasal dari Belanda, memang belum ada nama yang pasti disebut. Namun, wartawan sepakbola Fabrizio Romano mengungkap dalam tweetnya hanya lima jam setelah konferensi pers PSSI bahwa pelatih baru yang dimaksud untuk timnas Indonesia adalah Patrick Kluivert. 

Lebih lanjut, disebutkan oleh Fabrizio bahwa kontrak Kluivert adalah selama dua tahun dengan opsi perpanjangan selama dua tahun. Target utamanya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia. 

Rumor penunjukkan Kluivert mendapat reaksi negatif dari netizen. Pasalnya, dilansir dari Suara.com, mantan bomber Barcelona dan Ajax itu memiliki rekam jejak hitam terkait perjudian. 

CV kepelatihan Kluivert juga tidak secemerlang karir sepakbolanya. Tercatat ia terakhir melatih klub sepakbola pada 2023 untuk klub Turki, Adana Demispor, dengan hanya 8 kemenangan dari 20 laga. 

Sejak tidak lagi melatih Adana Demispor, Kluivert belum memiliki klub atau timnas untuk dilatih hingga kini. 

Memang belum ada pernyataan resmi apakah benar Kluivert yang akan meneruskan perjuangan Shin Tae-Yong. Kita masih harus menunggu hingga 11 Januari nanti. 

Siapapun yang akan ditunjuk PSSI nantinya, kita sebagai pendukung tentu berharap yang terbaik dan bisa mengantar timnas menuju level berikutnya. Bukannya malah blunder yang berujung pada kemunduran hingga kembali ke era kegelapan. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read