Sports

NEKAT BAKAR KALORI SEKALIGUS MELEPAS STRES BARENG POUND BONEX SURABAYA

Nggak cuma bertujuan untuk menyediakan ruang olahraga, Pound Bonex menyediakan support system untuk kesehatan mental para pesertanya.

title

FROYONION.COM - Tren olahraga pound atau lebih dikenal dengan istilah pound fit tidak hanya populer di Jakarta, Bandung dan sekitarnya. Popularitas olahraga menggunakan alat berupa stik yang bernama ripstix ini juga banyak diminati oleh warga Kota Surabaya dan sekitarnya. Salah satu komunitas yang menyediakan kelas pound di Surabaya secara rutin dengan nama yang unik adalah Pound Bonex.

Pound Bonex didirikan akhir tahun 2019 oleh tiga warga asli Surabaya. Mereka ingin memasukkan identitas Surabaya dengan adanya kata BONEK yang merupakan singkatan dari istilah Bondo Nekat (yang berarti berangkat hanya dengan modal niat).

BACA JUGA: RAMAI IDOL K-POP RUTIN PILATES, LALU MANFAATNYA UNTUK APA SAJA SIH? 

Suasana kelas Pound Bonex di Sutos Surabaya, Sabtu (16/09)
Suasana kelas Pound Bonex di Sutos Surabaya, Sabtu (16/09). (Foto: Dok. pribadi penulis)

“Nama Pound Bonex itu karena BONEK itu, kan kata yang Surabaya banget. Dulu awal membentuk Pound Bonex juga atas dasar nekat aja," ujar Yanu pound pro (trainer) dan salah satu founder Pound Bonex saat ditemui di kelas reguler pound di Marvel City, Surabaya (01/09). 

Para peserta kelas Pound Bonex dengan trainer Yanu di Marvel City Surabaya, Jumat (01/09)
Para peserta kelas Pound Bonex dengan trainer Yanu di Marvel City Surabaya, Jumat (01/09). (Foto. Dok Admin Instagram @poundbonex via broadcast community group

Dalam satu minggu, Pound Bonex mampu membuka hingga 8 sesi kelas di berbagai titik Kota Surabaya. Tiap satu kali sesi kelas yang berlangsung kurang lebih selama 60 menit, peserta atau juga disebut pound posse bisa mencapai 300 hingga 400 orang. Untuk mendaftar kelas, calon peserta harus siap-siap war ticket. Tingginya antusiasme calon peserta membuat Pound Bonex menggunakan sistem pendaftaran dengan membeli tiket secara digital.

Calon peserta tinggal memilih jadwal kelas yang secara rutin diadakan di beberapa titik di Kota Surabaya. Untuk jadwal, lokasi dan  jam pelaksanaan semua tertera jelas di Instagram @poundbonex. Ketika sudah mendapatkan tiket, maka peserta harus registrasi ulang sebelum kelas berlangsung dan selanjutnya mendapat pinjaman ripstix.

SUPPORT SYSTEM BUAT BAKAR KALORI SEKALIGUS STRESS RELEASE

Olahraga pound masuk dalam kategori olahraga kardio, karena mampu membakar kurang lebih 500 kalori dalam satu sesi latihan.  Manfaat lain yang dirasakan oleh peserta latihan adalah mampu meningkatkan mood karena gerakannya yang seru dan energik. 

Karena itulah, banyak peserta merasa pound merupakan olahraga yang menyenangkan. Pola dan ritme gerakan yang tidak membosankan dirasa efisien karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk merasakan dampak secara fisik maupun mental. 

Gerakan pound sendiri merupakan kombinasi dari gerakan drummer dan workout yang diiringi dengan musik beat cepat. Didesain oleh dua perempuan  asal Amerika Serikat, Kirsten Potenza dan Cristina Peerenboom pada tahun 2011. Mereka akhirnya mencoba bermain drum tanpa bangku dan menyadari bahwa workout dan bermain drum bisa jadi satu aktivitas yang menyenangkan. 

Olahraga pound dirasa ampuh mempengaruhi kondisi fisik. Hal ini disebabkan karena selama latihan, para peserta melakukan berbagai gerakan workout dalam puluhan waktu tanpa sadar dan tanpa beban. 

“Beda vibes-nya kalau kita lakukan squat dengan sadar misalnya 20x maka akan terasa beban,” jelas Yanu.

Selain untuk kesehatan fisik, banyak peserta yang merasakan manfaat yang signifikan untuk kesehatan mental setelah mengikuti olahraga pound. 

Nana, peserta asal Semarang yang sedang kuliah dan bekerja di Surabaya mengaku bahwa olahraga pound merupakan aktivitas yang mampu jadi sarana ia melepas stress karena bisa leluasa berteriak. 

“Kalau mau teriak-teriak sendiri, kan malu, ya. Aku juga nge-gym sama yoga tapi kalau olahraga pound ini aku lebih ngerasain efeknya yang nggak hanya fisik tapi mental, merasa lebih lega karena bebas berteriak,” ungkap perempuan yang rutin mengikuti kelas Pound Bonex seminggu tiga kali ini. 

Nana salah satu peserta asal Semarang saat mengikuti kelas Pound Bonex di Sutos Surabaya (16/09)
Nana salah satu peserta asal Semarang saat mengikuti kelas Pound Bonex di Sutos Surabaya (16/09). (Foto: Dok. pribadi penulis)

Pound Bonex juga menyediakan kelas pound unplugged yang didesain untuk fokus pada kesehatan mental para pesertanya. Kelas pound unplugged sendiri berbeda dengan kelas pound reguler. Perbedaannya terletak pada durasi dan adanya sesi meditasi pasca gerakan pound. Jika pada pound reguler durasi waktu total antara 45-60 menit, pound unplugged hanya 30 menit. 

Selain menjadi ruang yang nyaman untuk berolahraga dan melepas stress, mengikuti kelas pound di Pound Bonex bisa jadi sarana untuk menemukan support system agar konsisten berolahraga. 

Dewi, seorang perempuan asal Surabaya yang juga menjadi peserta malam itu, semakin merasa yakin untuk rutin berolahraga pound. 

“Aku baru dua kali ini ikut kelasnya Pound Bonex, ini aku coba rutinin sama temen-temen, hehe,” tuturnya.

Hal ini karena sikap para trainers yang ramah, banyak guyon, dan bersahabat. Mereka nggak ragu menghampiri tiap peserta untuk mengajak berinteraksi dan memberi support. 

Uniknya di sesi pendinginan, semua peserta baik yang sebelumnya sudah kenal maupun belum, diajak untuk saling mendekat, saling bergandengan hingga merangkul.

Dewi (kanan) dan para peserta saling bergandengan saat sesi pendinginan sebelum kelas pound berakhir (16/09)
Dewi (kanan) dan para peserta saling bergandengan saat sesi pendinginan sebelum kelas pound berakhir (16/09). (Foto: Dok. pribadi penulis) 

Pound Bonex merupakan wujud ruang yang aman dan nyaman untuk berolahraga, melepas penat sekaligus menemukan support system. Olahraga pound bisa dilakukan baik untuk laki-laki maupun perempuan. 

Walaupun didominasi peserta perempuan, tak jarang ada peserta lelaki yang join. Bahkan seringkali, kelas di Pound Bonex diisi oleh trainer alias pound pro laki-laki. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Anisah Meidayanti

Mantan anak FOMO yang sekarang hijrah jadi JOMO. Suka riset, suka nulis dan suka kucing!