Sports

MENGENAL STRATEGI TIKI TAKA YANG KERAP DIKAITKAN DENGAN TIMNAS INDONESIA

Strategi Tiki Taka kerap dikaitkan dengan Timnas Indonesia karena memainkan permainan bola-bola pendek yang indah. Lalu bagaimana sebenarnya strategi Tiki Taka itu tercipta?

title

FROYONION.COM - Strategi Tiki-Taka, yang berasal dari gaya permainan Spanyol yang sukses di level internasional, telah menjadi salah satu pendekatan taktik yang populer dalam dunia sepak bola. Banyak tim di seluruh dunia mengadopsi strategi ini, termasuk di Timnas Indonesia yang juga mencoba menerapkannya dalam upaya meningkatkan permainan mereka.

Tiki-Taka adalah gaya permainan yang fokus pada pemegangan bola dengan banyak pindah-pindah pendek antara pemain. Tujuannya adalah untuk menguasai permainan dengan menjaga bola dalam tim sendiri dan membangun serangan bertahap melalui kombinasi pemain yang cepat dan akurat. Kecepatan, ketepatan, dan kesabaran dalam mengolah bola menjadi kunci dalam strategi ini.

SEJARAH SINGKAT TEKNIK TIKI TAKA

Gaya permainan ini sangat terkait dengan klub sepak bola Barcelona dan sukses besar yang diraih oleh klub tersebut di bawah arahan pelatih Pep Guardiola pada tahun 2008 hingga 2012. Namun, sejarah teknik Tiki-Taka sebenarnya memiliki akar yang lebih dalam.

Asal mula teknik Tiki-Taka dapat ditelusuri hingga era Johan Cruyff di Barcelona pada tahun 1990-an. Cruyff, yang menjadi pemain dan pelatih Barcelona, mengenalkan konsep permainan yang dikenal dengan sebutan "Futbol Total". Prinsip permainan ini mencakup penguasaan bola yang tinggi, pemindahan bola yang cepat, dan gerakan pemain yang cerdas. Cruyff mengambil inspirasi dari filosofi permainan total yang dikembangkan oleh pelatih Belanda, Rinus Michels.

Namun, gaya permainan Tiki-Taka yang sekarang dikenal secara luas baru benar-benar mengemuka pada saat Pep Guardiola mengambil alih kepemimpinan Barcelona pada tahun 2008. Guardiola memperbaiki dan menyempurnakan filosofi permainan yang telah diperkenalkan oleh Cruyff. Ia mengandalkan permainan kombinasi pendek yang cepat, pemegangan bola yang intens, dan tekanan tinggi untuk merebut kembali bola saat kehilangan.

Strategi ini sangat terkait dengan pemain-pemain seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets, yang menjadi tulang punggung tim Barcelona pada masa itu. Mereka sangat terampil dalam menguasai bola, melakukan umpan pendek yang akurat, dan mempertahankan bola dari tekanan lawan. Tim Barcelona di bawah kepemimpinan Guardiola mencapai kesuksesan yang luar biasa, memenangkan berbagai gelar baik di tingkat domestik maupun internasional, termasuk Liga Champions UEFA.

Ketika Barcelona tampil begitu dominan, strategi Tiki-Taka mulai menarik perhatian klub dan tim nasional lainnya di seluruh dunia. Banyak klub-klub top seperti Bayern Munich, Manchester City, dan tim nasional Spanyol mengadopsi strategi ini dalam upaya mereka untuk memenangkan pertandingan. Para pelatih dan pemain lain mulai mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip Tiki-Taka dalam permainan mereka.

BACA JUGA: ERICK THOHIR, DENGAN SEGUDANG PENGALAMANNYA MENJADIKAN HARAPAN BARU UNTUK SEPAKBOLA INDONESIA

ADOPSI TIKI TAKA KE PERMAINAN TIMNAS INDONESIA

Timnas Indonesia telah berupaya untuk mengadopsi strategi Tiki-Taka dalam permainan mereka sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sepak bola nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat usaha untuk memperbaiki struktur pengembangan pemain, termasuk pelatihan dan pembinaan yang lebih fokus pada penguasaan bola, pemahaman taktik, dan kerja sama tim.

Timnas Indonesia telah melalui kemajuan pesat menggunakan teknik Tiki Taka. Umpan-umpan pendek yang diperlihatkan oleh pemain Indonesia sempat menyulitkan pemain lawan dalam penguasaan bola. Dalam beberapa kejuaraan, Timnas Indonesia terlihat sangat dominan dengan menggunakan teknik Tiki Taka. 

Namun, implementasi strategi Tiki-Taka di Timnas Indonesia masih memerlukan perbaikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tantangan dalam mengadopsi strategi ini. Pertama, strategi Tiki-Taka membutuhkan pemain yang memiliki kemampuan teknis yang sangat baik. Diperlukan sentuhan bola yang halus, penglihatan yang tajam, dan kecepatan berpikir yang cepat. Dalam situasi di mana sumber daya dan fasilitas pelatihan terbatas, pengembangan keterampilan individu yang diperlukan untuk strategi ini mungkin menjadi kendala.

Kedua, implementasi strategi Tiki-Taka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melatih pemain dan membangun pemahaman taktik yang baik di antara mereka. Penting untuk memperkuat pola permainan, kerja sama tim, dan pemahaman kolektif tentang peran dan tanggung jawab masing-masing pemain dalam strategi ini. Dibutuhkan dedikasi dan kesabaran dari seluruh tim pelatih dan pemain untuk menguasai strategi ini dengan baik.

Selain itu, gaya permainan Tiki-Taka juga harus disesuaikan dengan karakteristik pemain yang ada. Tidak semua pemain memiliki kemampuan yang cocok dengan gaya permainan ini. Faktor fisik, kecepatan, dan kekuatan individu pemain juga harus diperhitungkan. Dalam situasi di mana Timnas Indonesia memiliki variasi pemain dengan berbagai kualitas dan karakteristik, mungkin diperlukan penyesuaian dalam penerapan strategi ini agar tetap efektif dan sesuai dengan kemampuan tim.

Namun, meskipun tantangan yang dihadapi dalam mengadopsi strategi Tiki-Taka, penting untuk diingat bahwa perbaikan sepak bola nasional tidak hanya tergantung pada satu strategi permainan. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi untuk pengembangan sepak bola nasional, termasuk infrastruktur yang memadai, pembinaan pemain yang berkualitas, kompetisi yang kompetitif, dan dukungan yang kuat dari pemerintah dan federasi sepak bola.

Implementasi strategi Tiki-Taka harus dipandang sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk memajukan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Keberhasilan strategi ini tidak dapat dinilai hanya dari hasil pertandingan atau turnamen semata, tetapi juga dari perkembangan pemain, kualitas permainan, dan semangat untuk terus belajar dan berkembang.

Dalam mengadopsi strategi Tiki-Taka, penting bagi Timnas Indonesia untuk memiliki kesabaran, kesungguhan, dan komitmen jangka panjang. Proses pengembangan dan penerapan strategi ini akan membutuhkan waktu, tetapi jika dilakukan dengan tekun dan benar, dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Hal ini akan memperkuat fondasi permainan, meningkatkan pemahaman taktik, dan membangun identitas permainan yang kuat untuk Timnas Indonesia. (*/) (Photo credit: Nigel Msipa)

BACA JUGA:

SERING DIKECEWAKAN, LANTAS MENGAPA KITA TERUS BERHARAP TERHADAP PERSEPAKBOLAAN INDONESIA?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.