Sports

KOMUNITAS TENIS THE GREEN SLAM IKUTI RANS MINI TOURNAMENT BERTAJUK ‘ROAD TO LAGI-LAGI TENIS’

Komunitas tenis amatir asal Tangerang Selatan, yaitu The Green Slam, kembali menyemarakkan kompetisi tenis antar-komunitas di Indonesia. Kali ini, kompetisi yang mereka ikuti itu bertajuk RANS Mini Tournament ‘Road to Lagi-lagi Tenis’ yang diselenggarakan di Hotel Borobudur pada 10 Juni 2023.

title

FROYONION.COMKompetisi tenis amatir antar-komunitas di Indonesia semakin banyak diselenggarakan oleh berbagai pihak dalam beberapa tahun ke belakang.

Tak terkecuali RANS Entertainment besutan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, yang turut menyelenggarakan kompetisi ‘Lagi-lagi Tenis’ yang mempertandingkan Raffi Ahmad dengan Desta ‘Club 80’s’ pada 23 Juni 2023 nanti.

Tetapi, ‘Lagi-lagi Tenis’ tak hanya diramaikan oleh artis Ibu Kota seperti Raffi Ahmad, Desta, Dion Wiyoko, Dikta, dan artis lainnya saja. 

Acara itu turut diramaikan dengan sebuah rangkaian ‘mini tournament’ bertajuk ‘Road to Lagi-lagi Tenis’ yang mempertemukan berbagai komunitas tenis amatir Indonesia di lapangan tenis Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Sabtu, 10 Juni 2023 lalu.

Green Slam, sebagai salah satu komunitas tenis yang berbasis di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, turut mengikuti turnamen bergengsi satu ini. Green Slam yang disponsori oleh Universal BPR, menurunkan pasangan mixed doubles, yaitu Dimas Triwibowo dan Astika.

Dalam turnamen kali ini, pasangan Dimas dan Astika melawan mixed doubles dari komunitas Forty Love.

Pertandingan berlangsung cukup sengit. Dimas dan Astika sempat akan mengejar ketertinggalan di set keenam dan ketujuh. Namun sayangnya, Green Slam harus gugur pada ‘Road to Lagi-lagi Tenis’ melawan Forty Love dengan skor akhir 2-6.

“Lawannya cukup ‘komplit’, dari pukulan volley hingga groundstroke-nya, kita coba untuk melawan mereka,” ungkap Dimas.

Dimas Triwibowo dan Astika, perwakilan komunitas tenis ‘The Green Slam’ dalam RANS Mini Tournament ‘Road to Lagi-lagi Tenis’. (Sumber: Dwi Ratri Utomo/Froyonion)
Dimas Triwibowo dan Astika, perwakilan komunitas tenis ‘Green Slam’ dalam RANS Mini Tournament ‘Road to Lagi-lagi Tenis’. (Sumber: Dwi Ratri Utomo/Froyonion)

Senada dengan hal yang diungkap Dimas, Astika juga mengatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka dipasangkan berdua dalam turnamen mixed doubles. Masih ada beberapa hal yang perlu disesuaikan seperti tidak perlu terburu-buru dalam membalas pukulan lawan.

“Mereka solid, cowok dan cewek sama-sama seimbang, jadi bisa men-cover satu sama lain,” tambah Astika.

Meskipun belum beruntung untuk mengalahkan perwakilan dari komunitas Forty Love, Dimas dan Astika mengatakan mereka cukup puas dengan usaha yang mereka berikan di dalam lapangan.

“Kita juga di sini [Green Slam] mencari kesenangan juga, kita juga tadi kalah di poin-poin penting karena ‘mati’ sendiri sih, nggak banyak ‘mati’ karena poin dari mereka,” lanjut Dimas.

The Green Slam
Dimas dan Astika, mixed doubles ‘Green Slam’ saat melawan perwakilan mixed doubles ‘Forty Love’ di RANS Mini Tournament ‘Road to Lagi-lagi Tenis’. (Sumber: Dwi Ratri Utomo/Froyonion)

Lalu bagi Astika, turnamen yang mempertandingkan mixed doubles untuk komunitas amatir di Indonesia memang masih jarang, untuk itu, ia menganggap inisiasi dari RANS Mini Tournament ini cukup seru.

Tidak hanya menikmati keseruan bermain tenis, Dimas dan Astika juga bertemu dengan pemain-pemain tenis amatir dari komunitas lain, baik yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal, dan semakin memperluas networking mereka berkat turnamen ini.

At the end of the day, semuanya tentang berkoneksi, kalau lagi stress, ‘lari’-nya ke tenis,” ungkap Dimas dan Astika.

Gito Suryono, selaku Tournament Director dari RANS Mini Tournament mengungkapkan bahwa ‘Road to Lagi-lagi Tenis’ ini diciptakan untuk menampung aspirasi sekaligus jadi ‘wadah’ yang mengakomodasi para pehobi tenis di Indonesia untuk dapat terkoneksi satu sama lain.

“Ada 24 tim / komunitas tenis amatir yang mengikuti RANS Mini Tournament, kita kurasi bersama Coach Septi Mende (mantan petenis nasional Indonesia, pemenang SEA Games tahun 2003, 2005, 2011),” jelas Gito.

Dirinya juga mengungkapkan harapannya terkait perkembangan tenis amatir di Indonesia.

“Harapan gue ingin komunitas tenis di Indonesia lebih solid lagi, lebih banyak lagi turnamen atau kompetisi seperti RANS Mini Tournament. Karena, nggak menutup mata, hype yang membangun olahraga tenis di Indonesia justru berasal dari komunitas tenis [amatir],” pungkas Gito. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Garry

Content writer Froyonion, suka belajar hal-hal baru, gaming, dunia kreatif lah pokoknya.