Tips

SUSAH DAPET KERJA? COBA TULIS CV LO DENGAN CARA ALA GOOGLE RECRUITERS INI!

Momen nyebarin CV ke mana-mana emang paling bikin capek. Tapi tenang aja, selalu ada jalan untuk lebih baik dari hari ke hari. Jadi, buat lo para pencari kerja, coba ubah cara penulisan CV lo dengan rumus XYZ ini.

FROYONION.COM - Sebelum memasuki dunia kerja, masa-masa kuliah emang terasa indah banget. Nongkrong bareng temen-temen sampe subuh, deketin kakak tingkat, nge-fans sama anak dari fakultas lain, kerja kelompok bareng temen sampai begadang, dan berbagai kegiatan seru-seruan yang udah jadi budaya anak muda Indonesia banget deh.

Sampai akhirnya tiba saat yang berbahagia untuk semua mahasiswa dan mahasiswi yaitu wisuda. Pasti rasanya bangga, seneng, dan haru ya waktu hari wisuda, tapi…

Abis wisuda itu loh datanglah PR untuk nyari kerja biar nggak terlalu lama jadi beban negara dan keluarga. Entah kenapa, momen jadi active job seeker tuh melelahkan banget. Bahkan lebih terasa lelah dibanding saat begadang tiap hari waktu jadi panitia di kampus. Ironi memang.

Segala hal juga rasanya udah dilakukan untuk bisa dapet kerja. Mulai dari nyusun curriculum vitae, portofolio terlebih buat yang pengen cari peluang karir sebagai desain grafis, animator, illustrator, dan berbagai pekerjaan di bidang kreatif lainnya.

Nggak cuma itu, profil LinkedIn juga terus menerus diperbaharui supaya recruiters ada yang nyantol. Buat para job seeker, twibbon foto profil juga jadi hal yang mandatory. Apalagi yang tulisannya #OpenToWork.

Tapi nggak sesuai ekspektasi, impian untuk segera jadi budak korporat pun nggak kunjung datang. Akhirnya mulai putus asa, pesimis, capek, dan menurunkan standar tempat kerja jadi prinsip: keterima di mana aja deh yang penting gue kerja.

Kalo lo lagi mengalami hal ini, tetep semangat. Rezeki nggak pernah ada yang tahu dan jangan pernah berhenti berusaha. Sambil tetep nyari-nyari lowongan, coba yuk cek CV masing-masing. Udah pada nulis dengan rumus XYZ belum?

RUMUS XYZ, SEBUAH WEJANGAN DARI GOOGLE RECRUITERS

Dilansir dari Inc, beberapa perekrut Google ngasih saran untuk para pencari kerja supaya bisa dapet peluang lebih besar untuk diterima. Bukan cuma untuk mereka yang ngelamar ke Google, tapi untuk semua job seeker.

Salah satunya adalah rumus XYZ. Rumusnya kayak gini:

Mencapai (X) diukur dengan (Y) dengan melakukan (Z).

Contohnya gini. Misal lo punya pengalaman organisasi di kampus dan jadi panitia divisi acara seminar nasional. Dari pada lo cuma nulis ‘Menjadi panitia acara seminar nasional’, mending lo tulis jadi ‘ Meningkatkan jumlah peserta dalam seminar nasional sebanyak 120% dengan melakukan promosi via media sosial dan out of home’.

Kalo dirinci ke dalam rumus, penjelasannya kayak gini:

Unsur X: Meningkatkan jumlah peserta dalam seminar nasional
Unsur Y: sebanyak 120%.
Unsur Z: dengan melakukan promosi via media sosial dan out of home

Lebih terlihat profesional, bukan? Selain itu, dengan rumus ini lo bisa mendetailkan pencapaian lo tanpa bertele-tele. Perekrut juga akan lebih mudah mengukur kemampuan lo kalo CV-nya jelas kayak gini.

Format ini nggak terbatas diaplikasikan pada CV berbentuk Applicant Tracking System (ATS) friendly aja, tapi CV kreatif juga. Kalo lo belum tahu perbedaan kedua format CV ini apa, boleh dicari tahu lebih dalam. Tapi biasanya, kalo lo melamar ke korporat, lebih baik pake format ATS friendly. Kalo lo melamar kerja ke industri media kreatif, boleh pake CV dengan format kreatif.

HAL-HAL REMEH LAINNYA YANG BERDAMPAK BESAR

Selain rumus XYZ, perekrut Google juga kasih beberapa saran mendasar yang banyak dilupakan oleh para job seeker.

Format CV harus dalam bentuk PDF. Lebih baik jangan dalam format word, apalagi excel. Hal ini adalah untuk memudahkan perekrut dalam membaca. Apalagi kalo melamar ke perusahaan besar, sebagian sudah pake sistem otomatis bernama Applicant Tracking System itu.
Pakai bullet points. Format CV itu harus singkat, padat, dan jelas. Jangan samakan menulis CV dengan nulis caption atau kayak cerita ke orang. Jadi jangan ditulis berparagraf-paragraf gitu, mending pake bullet points aja supaya lebih compact.
Jangan ada typo. Ini juga hal dasar yang sering dilupakan. Typo itu bisa bikin perekrut jadi ‘ilfeel’ loh. Makanya, sebelum dikirim pastikan cek dengan teliti ya. Typo bukan cuma salah ketik aja, tapi juga cek grammar dan diksi dalam CV lo juga.
Warna tulisan item aja. Jangan tiba-tiba warna-warni apalagi tiap kalimat beda-beda warnanya. Lebih baik terlihat sederhana tapi jelas untuk dibaca. Apalagi buat CV dengan format ATS friendly, hal ini penting banget untuk diperhatikan.
Harus ada kontak lo yang bisa dihubungi. Kalo bisa, di bagian email, nomor HP, atau website (kalo ada), langsung di tautkan aja link-nya. Supaya perekrut bisa tinggal pencet dan menghubungi lo. Misal kalo di bagian email, waktu dipencet langsung mengarah ke Gmail dan langsung bisa nulis pesan buat lo.
Jangan bertele-tele. Maksimal 1 halaman. Ini juga akan memudahkan perekrut di perusahaan besar. Bayangin kalo tiap hari mereka harus ngecek 100 pelamar dengan jumlah CV masing-masing 5. Kan capek juga ya.

Setelah tahu ini, coba cek lagi CV masing-masing dan perbaiki hal yang bisa diperbaiki. Tapi inget juga, melamar pekerjaan nggak cuma bergantung ke bagus atau enggaknya CV lo. CV dan portofolio akan sangat berpengaruh waktu seleksi berkas. Tapi setelahnya, lo juga akan melewati proses wawancara dan tes lainnya.

Jadi, persiapkan diri sebaik-baiknya di semua tes tersebut ya, Civs! Kalo tertarik gabung ke industri media kreatif kayak Froyonion, sering-sering aja cek halaman Karir. Siapa tahu ada lowongan kerja di Froyonion yang cocok buat lo dan suatu saat nanti kita bisa berjodoh. Hehehe (*/)