Malam minggu emang paling asik dilalui dengan kencan bareng doi. Destinasi paling aman tentu pergi ke mall, tapi dompet nggak selalu aman kalau buat jajan di mall. Oleh karena itu, gue mau kasih rekomendasi tempat makan hemat buat menjaga keberlangsungan hidup dompet lo tanpa buat doi kecewa!
FROYONION.COM - Biasanya berapa sih modal kencan kalian? Lima ratus ribu? Dua ratus ribu? Atau kalian tergolong ke tim split bill? Gue rasa, mau lo tim split bill atau engga, pasti pada bawa uang kan ya?
Setahu gue, yang bakal was-was sama uang di dompet adalah para cowo, bener nggak? Sebelum berangkat, cowo-cowo pasti udah set budget buat kencan. Mulai dari uang bensin, parkir, nonton (kalau mau nonton), dan yang paling penting adalah uang buat makan berdua. Gue yakin, lo nggak akan bawa uang pas, pasti lo lebihin buat jaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak atau buat beliin barang atau cemilan yang doi pengen.
Nah, gue paham kalau nggak semua dari kita yang udah punya pasangan juga udah punya penghasilan ataupun udah financially stable. Makanya, gue mau berbagi tips gue untuk menghemat pengeluaran gue, yaitu dengan makan di luar mall!
Gue pake cara ini, karena dengan makan di depot atau rumah makan di luar mall, harganya akan lebih murah dan porsinya pas di perut. Bayangin aja, kalau lo makan di restoran dalam mall, harga rata-rata per porsi biasanya sekitar Rp 50.000, kadang masih belum termasuk pajak. Kalau makan di luar, lo bisa hemat seenggaknya Rp 10.000-Rp 20.000 karena biasanya harga yang dipajang di menu sudah termasuk pajak.
Buat lo yang tinggal di Surabaya, lo bisa banget ke Depot Mie Kedondong. Letaknya nggak jauh dari Tunjungan Plaza, tepatnya ada di Jl. Kedondong Lor 1/7C, Surabaya. Depot ini menjadi pilihan terbaik bagi gue, karena letaknya yang dekat dari mall, sehingga selalu bisa diandalkan ketika lapar menyerang saat jalan-jalan!
Ketika mengunjungi depot mungil ini, lo bakal disuguhkan suasana homie dan authentic depot lawas satu ini. Di sebelah kiri depot, lo akan menemukan meja panjang tempat para karyawan mempersiapkan hidangan yang dipesan. Di sebelah kanan, berjejer meja-meja untuk pelanggan menyantap hidangannya. Masuk lebih dalam, lo bisa melihat kasir dan rak yang berisi koleksi action figure dan pajangan-pajangan yang membuat suasana depot terasa seperti rumah yang hangat.
Lo nggak perlu khawatir dengan menu dari depot ini, apalagi takut dengan bayang-bayang "Kedondong" di nama depot ini. Bukan menyajikan mie dengan Kedondong, melainkam nama Kedondong diambil dari nama jalan tempat bedirinya depot ini. Mereka menyediakan aneka ragam sajian Mie Ayam, Pangsit, Bakwan, hingga tersedia juga beragam menu nasi dan penyetan. Tapi tentu saja sesuai nama depotnya, menu andalan depot ini adalah Mie Ayam Pangsit!
Depot Mie Kedondong menjadi salah satu legenda mie yang mewarnai dunia kuliner Surabaya. Kualitasnya selalu dijaga sejak awal berdiri pada tahun 1977, bahkan hingga kini berada di tangan generasi ketiga.
"Mie yang kita pakai itu beda, bentuknya kecil. Dari dulu kita juga produksi sendiri mie-nya dan nggak pake pengawet. Jadi, itu adalah hal-hal yang kita junjung tinggi dan pertahankan untuk menjaga cita rasa khas Depot Mie Kedondong.", ungkap Clarissa, pemilik Depot Mie Kedondong.
Pelayanan dan waktu memasak di depot ini tergolong cepat dan tanggap. Sepuluh menit sejak gue duduk di depot ini, pesanan gue pun datang. Seperti biasa, gue pesan seporsi Mie Ayam Pangsit hadir lengkap dengan kuah hangatnya. Dalam setiap suap, gue bisa merasakan keseimbangan mie dan toping ayam yang gurih serta kuah yang menambah kehangatan dan kelezatan semangkuk mie ayam ini. Bahkan, kadang kalau lagi lapar akut, gue bisa order dua mangkuk Mie Ayam Pangsit!
Satu hal yang membuat gue selalu suka dan menjadi pembeda selain mie yang diproduksi sendiri adalah toping ayam taburnya! Berbeda dengan Mie Ayam lain yang bentuknya bongkahan ataupun suwiran, toping ayam di depot ini bentuknya bola-bola kecil yang ditaburkan ke atas mie.
Gimana? Solusinya udah cukup solutif untuk menyelamatkan dompet lo nggak? (*/Photo credit: Felipe Callado via Unsplash.com)
BACA JUGA: KARENA BANDUNG ADA, MAKA GANG NIKMAT ADA: KISAH RESTORAN TAK BIASA DI SUDUT CIHAPIT