Gak cuma buat orang dewasa yang udah bekerja, ternyata mahasiswa juga sudah bisa berinvestasi, loh! Tapi investasi apa yang cocok buat kita para mahasiswa?
FROYONION.COM - Siapa di antara pembaca yang belum tau apa itu investasi? Yuk, ngacung yang belum tahu!
Akhir-akhir ini banyak banget kampanye dari beberapa financial influencer yang terus gembar-gembor mengajak kita buat berinvestasi, tapi apa sebenarnya investasi itu?
Investasi itu pada prinsipnya adalah ketika kita menempatkan modal yang bisa berupa uang atau aset yang lainnya di sebuah lembaga atau komoditas dengan harapan kita mendapatkan imbal balik dari modal yang kita tempatkan di situ.
Contoh sederhananya misal kita membeli emas 1 gram yang kira-kira harganya 800 ribu rupiah, terus kita menjualnya di masa mendatang dengan harga 820 ribu rupiah.
Secara kasar kita mendapatkan imbal balik atau keuntungan sebesar Rp20.000, karena kita beli dengan harga 800 ribu rupiah dan kita jual Rp820.000.
Itu hanya prinsip sederhananya aja sih. Walaupun kenyataannya kadang gak sesederhana itu juga, hehe.
Jadi kenapa sih kita harus banget buat berinvestasi? Emang tujuannya apa dengan kita berinvestasi, gitu?
Jadi begini temen-temen pembaca froyonion, nyadar nggak kalau nilai uang kita semakin lama semakin berkurang? Yang tadinya kita beli semangkok bakso seharga 5 ribu rupiah di tahun 2012, sekarang kita harus merogoh kantong sampai 15 ribu rupiah di tahun 2022.
Yang sebelumnya kita cukup membawa uang Rp5.000 untuk kenyang, sekarang buat sekali makan ya mungkin Rp20.000 sampai 30.000 lah.
Nah bagaimana cara kita menghindari hal tersebut? Ya dengan berinvestasi.
Nggak cuma untuk menjaga nilai uang kita dari inflasi, dengan investasi kita juga bisa merencanakan budget untuk membeli kebutuhan atau keinginan di masa mendatang.
Misalnya, kita mau beli MacBook M1 Max dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Daripada kita menunggu uangnya dikumpulkan di tabungan konvensional, lebih baik kita taruh uang kita di instrumen investasi yang menawarkan keuntungan yang gak terlalu tinggi tetapi memiliki risiko yang nggak terlalu tinggi juga.
Kita gak harus punya duit banyak dulu untuk memulai investasi, kita juga nggak perlu memiliki gaji taraf tinggi buat memulai investasi. Saat ini ada instrumen investasi yang cukup setor uang setidaknya Rp100.000 saja! Karena untuk memulai investasi jangan berandai mendapatkan keuntungan yang besar dulu, kita belajar berinvestasi dengan trial & error supaya kita menjadi paham dengan dinamika di dunia investasi.
Cocok banget lah buat mahasiswa yang masih punya budget minim tetapi belajar untuk berinvestasi.
Maka dari itu, kita mulai dengan nilai yang sedikit demi sedikit. Jangan kagok dan memasukkan semua uang kita ke dalam investasi. Yang ada, kalau di saat nilai investasinya turun kita nggak bingung dan stres karena uang kita ditaruh di instrumen investasi yang rugi.
Banyak hal yang harus kita perhatikan sebelum memulai berinvestasi. Apa saja itu?
Setelah hal di atas udah kita perhatikan, sekarang saatnya buat kita memilih produk investasi, produk investasi mana yang cocok untuk kita para mahasiswa? Semua tergantung dengan apa tujuan finansial kita. Seperti di bawah ini:
Disclaimer! Saran investasi di bawah ini adalah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman aku selama belajar berinvestasi, bukan sebagai saran pokok atau panduan yang harus ditaati.
Tetapi coba kita lihat value dari bootcamp yang kita ikuti. Setelah kita mengikuti dan mempelajari materi dari bootcamp tersebut kita berpeluang lebih besar untuk diterima kerja di sebuah perusahaan atau freelance sebagai illustration designer yang berpenghasilan lebih besar daripada harga bootcamp yang penah kita ikuti itu. Selain bootcamp berikut saran investasi leher ke atas dari gua yaitu:
Selain investasi di atas, kenapa aku gak menyarankan crypto? Yang pertama adalah resikonya lumayan tinggi untuk investor pemula seperti kita yang penghasilannya masih gak terlalu besar dan keamanan keuangan seperti dana darurat dan asuransi kita pun belum kuat.
Belajar dari jatuhnya nilai mata uang crypto “Luna” sampai minus 90 persen, banyak orang yang merasa stress karena merugi dan mengandalkan investasi di satu tempat dan beresiko sangat tinggi. Sehingga beberapa yang merugi ini tidak memiliki keamanan keuangan seperti dana darurat untuk menyambung kebutuhan bulanannya.
Yang kedua adalah literasi dan pengalaman kita soal investasi beresiko tinggi masih kurang, sebagai pemula kita harus memulai belajar investasi dengan resiko kecil untuk memahami cara kerja investasi itu seperti apa, dan dinamikanya seperti. Intinya gak ramah pemula, deh.
Jadi apa kamu sudah memantapkan diri untuk memulai investasi untuk kebebasan keuangan kita di masa depan, Civs? (*/)