Hari gini masih bingung mau jawab apa saat wawancara kerja soal gaji yang diinginkan? Buruan, baca tulisan yang satu ini biar lo makin siap, Civs!
FROYONION.COM - Menjawab pertanyaan wawancara memang susah susah gampang. Ketika lo ditanya soal pertanyaan dasar, seperti tentang siapa diri lo dan bagaimana pengalaman kerja sebelumnya, mungkin akan terdengar sangat gampang.
Tapi, gimana reaksinya ketika recruiter menyanyakan lo soal berapa gaji yang diinginkan?
Suasana wawancara kerja berubah tegang. Di satu sisi lo mengharapkan sedikit kenaikan gaji di atas UMR. Namun, di sisi yang lain lo sadar bahwa mengatakan gaji yang terlalu tinggi bisa membuat lo ditolak oleh doi, eh maksudnya, recruiter.
Sebenarnya, tujuan recruiter menanyakan hal demikian bukan serta merta mereka ingin terlalu kepo atau bahkan membuat lo berpikir bahwa pertanyaan soal gaji adalah jebakan dari recruiter bagi kandidat kerja.
Melainkan, pertanyaan tersebut akan menguji konsistensi, kesiapan mental, dan pemahaman lo terhadap gaji yang diharapkan–yang sesuai dengan kemampuan serta pengalaman kerja yang lo punya, Civs.
Sebelumnya, gue pun mengalami hal demikian–ketika hendak berkarir di industri kreatif Indonesia; menjawab rentang gaji yang terlalu tinggi, sampai bikin recruiter geleng-geleng kepala. Nah, langsung deh saat itu sepertinya gue merasa salah dalam menjawab pertanyaan soal gaji.
Terus, gimana caranya supaya jawaban yang lo katakan, justru bikin recruiter makin tertarik dengan kemampuan lo, dan menyetujui negosiasi gaji yang lo berikan?
Pada tulisan di bawah ini, seluruh keluh kesah lo dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja soal gaji yang diinginkan akan terjawab secara gamblang. Langsung aja deh lo catat!
BACA JUGA: TIPS MENGGUNAKAN LINKEDIN BIAR LO CEPAT MENDAPATKAN PEKERJAAN
Hal pertama seperti riset dan mencari tahu rentang gaji posisi yang lo lamar di suatu perusahaan amatlah penting. Para influencer di bidang rekrutmen kerja, kerap menyarankan kandidat untuk memakai situs semacam salary.com atau glassdoor.com yang keberadaannya bak tren anak muda Indonesia.
Tujuannya sih, memang memberikan lo informasi seputar kisaran nominal gaji. Namun, menurut Green, penulis buku Ask A Manager: Clueless Colleagues, Lunch Stealing Bosses, and the Rest of Your Life at Work, jawaban gaji di situs tersebut belumlah pasti.
Lebih baik lo tanyakan dengan rekan kerja yang sudah bekerja di perusahaan yang lo incar. Nggak perlu tanya berapa besaran gaji mereka. Lo cukup tanya berapa nominal gaji yang pantas lo dapatkan di posisi perusahaan tersebut.
Setelah lo mendapatkan pencerahan soal gaji yang pantas lo dapatkan, selanjutnya lo bisa nih mempertimbangkan gaji dengan menanyakan pula seputar tunjangan dan bonus.
Seperti dikatakan pelatih wawancara kerja kondang, Barry Dexler, mengajurkan kita sebagai kandidat untuk mempertimbangkan semuanya, termasuk gaji pokok, tunjangan, dan bonus. Selain itu, apakah posisi lo sekarang jauh lebih tinggi, dan apa saja yang lo dapatkan di sana, Civs.
Biar aman dan menghindari kegocek jawaban dari pertanyaan recruiter, lo bisa menanyakan hal ini sewaktu sudah dinyatakan diterima oleh perusahaan. Jadi, kurang sopan kalau mengungkapkan proses negosiasi ini saat di awal wawancara kerja.
Betul sih, menjawab pertanyaan tentang gaji–nggak boleh sembarangan. Semuanya dilakukan berdasarkan riset yang sebelumnya dilakukan untuk menyiapkan jawaban yang sekiranya tepat.
Tapi, biar proses negosiasi gaji dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ekspektasi lo. Tunjukan pula dengan kemampuan serta hasil kerja keras lo sebelumnya. Cara ini akan semakin membuat recruiter merasa angka yang lo cantumkan tersebut adalah angka yang wajar.
Siapa tahu, berawal dari kecocokan nominal gaji dengan kemampuan lo sebelumnya, lo berkesempatan mendapatkan penawaran gaji yang lebih tinggi dari recruiter.
Last but not least, memberi penawaran gaji tertinggi nggak selamanya salah. Namun, jangan sampai jawaban lo malah salah kaprah. Strategi ini bisa lo lakukan, misalnya lo pernah berada di posisi yang selalu digaji lebih rendah.
Tipsnya adalah menawarkan gaji dengan kenaikan 20 persen lebih tinggi dari nominal gaji yang diinginkan. Kalau recruiter sepakat, cita-cita lo punya gaji yang lebih tinggi akan tercapai. Yah, kalaupun nggak sih, pasti mereka bisa mempertimbangkan pilihan lo.
Jadi, menjawab dengan penawaran gaji yang tertinggi hanyalah mitos dan perasaan lo aja yang menganggap hal ini menjadi kesalahan yang begitu besar.
Padahal, seni menjawab pertanyaan kerja soal gaji nyatanya juga nggak begitu sulit. Yang penting lo punya acuan gaji yang sesuai dengan posisi di suatu perusahaan, ya!
Dan jangan lupa selalu optimis. Oke, Civs? (*/)
BACA JUGA: BERKARYA DI INDUSTRI KREATIF, SOLUSI BAGI TENAGA HONORER SEBELUM DIHAPUS