Di sini gue mau bahas seberapa worth it kah seseorang berkarir menjadi selebgram. Selain harus punya konten menarik, paras ganteng dan cantik, mereka juga kudu viral demi mendulang followers dan jadi perhatian netizen, biar bisa dijejerin sama Anya Geraldine hehe.
FROYONION.COM – Selebriti Instagram atau dikenal dengan sebutan selebgram mulai banyak bermunculan di kalangan anak muda masa kini. Jumlahnya nggak lagi sedikit, kalau diperhatikan setiap tahun ada dua sampai empat selebgram baru alias akun pribadi centang biru.
Mereka bukan selebriti yang sudah top lebih dulu di layar kaca. Latar belakang mereka beragam, mulai dari pecinta musik, pecinta teknologi, mungkin penggila make up dan pembuat kontroversi.
Selebgram-selebgram baru ini berlomba-lomba menjadi terkenal, beberapa dari mereka pake cara instan untuk bisa terkenal, dengan cara memviralkan diri. Beda sama artis jaman dulu yang harus ikut casting dan nggak jarang gagal dan nggak jadi artis. Ya gara-gara kemajuan teknologi dengan mudah mereka bisa terkenal.
Sebagai idola baru tentu saja mereka punya jutaan pengikut alias followers. Coba gimana rasanya menjadi panutan banyak orang, dipuja para fans, dan jadi perhatian banyak orang. Menarik bukan?
Lama kelamaan Instagram bergeser nih Civs jadi lahan bisnis. Meski awalnya Instagram diciptakan sebagai media sosial untuk berbagi, tetapi kreativitas para pengguna akhirnya membuat Instagram menjadi sarana yang tepat untuk berbisnis memasarkan produk.
Lalu muncul sosok selebgram dengan pengikut setianya yang kemudian didekati merek-merek terkenal untuk memasarkan produk. Dan ya kita lihat endorsement hingga online shop menjamur di Instagram.
Sejak jadi lahan bisnis, selebgram dilirik banyak perusahaan ternama. Tarifnya juga nggak main-main tergantung jumlah pengikut dan kreativitas konten. Semakin banyak pengikutnya dan konten menarik semakin banyak tuh pundi-pundi kekayaan yang mereka dapat.
Kalau kata CEO Sociabuzz, Rade Tampubolon seseorang bisa dikatakan sebagai selebgram kalau memiliki minimal 20.000 followers. Biasanya kalau sudah punya pengikut lebih dari 20.000, ada merek ‘numpang lewat’ dalam setiap posting-an si selebgram.
Dan tarif beriklan selebgram beragam, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah untuk sekali posting. Makin banyak produsen yang mencari, makin tinggi tarif seorang selebgram. Nggak jarang mereka diminta endorsement barang-barang mahal dan terkenal.
Pantes dipikir-pikir kok enak banget ya, tiap buka aplikasi Instagram, muncul para selebgram ini dengan foto posting-an liburan. Hari ini di Bali, besoknya sudah ada di Eropa menikmati salju di awal Januari.
Mendiang Nukman Luthfie yang merupakan pengamat digital marketing dan bapak media sosial Indonesia, pada Januari 2017 lalu, pernah mengatakan hadirnya bisnis selebgram ini nggak lepas dari rekomendasi orang yang dikenal. Makanya beberapa selebgram bisa laris manis.
“Tapi ingat, selebgram itu followers-nya banyak belum tentu pengaruhnya besar,” kata almarhum Nukman dikutip Kompas.com, pada Selasa, 18 Januari 2022.
Karena udah jadi lahan bisnis dan dilirik perusahaan, jelas dong tarif mereka naik. Semakin terkenal dan semakin laku dipasaran harga endorsement nggak lagi murah kayak mereka pertama kali diminta endorsement. Ya karena mereka menjual jutaan pengikut dan kreativitas konten yang dihasilkan.
Biasanya selebgram ini udah punya tarif beriklan sendiri untuk sekali posting di Instagram. Tergantung fitur apa yang digunakan sesuai permintaan. Misalnya posting di Instagram story, Reels, dan Live. Tarifnya pun bervariasi yang membuat isi tabungan gue bergetar.
Dari beberapa sumber yang gue temukan, tarif paling mahal untuk sekali posting masih dipegang sama artis-artis papan atas yang biasa muncul di layar televisi. Iya dong mereka bakal mematok harga, tergantung dari produk yang akan dipromosikan. Nggak cuma itu, besar atau kecilnya tarif iklan tergantung juga berapa lama posting-an tersebut di timeline.
Nah jadi selebgram ternyata ada nggak enaknya juga. Buat kalian yang belum tau, dan mau jadi selebgram, ini mungkin bisa jadi pertimbangan. Beberapa hal yang mungkin lo hadepin ketika lo milih buat jadi selebgram, biasanya selebgram ini nggak punya privasi, karena seluruh kehidupan dan aktivitas pribadi dibagikan di Instagram. Jadi bahan buat konsumsi publik.
Mereka jadi tahu kesehariaan lo, tempat tinggal lo dimana, keluarga lo siapa aja. Yang dikhawatirkan, belum lagi ada ‘orang iseng’ yang mata-matain lo. Resiko Civs jadinya.
Belum lagi harus hadepin orang yang benci sama lo, kita sebut saja dia haters. Semakin terkenal diri kalian, makin banyak orang yang membenci kalian. Nggak jarang mereka suka cari-cari kesalahan dan nggak segan juga buat jatuhin kalian.
Selain itu, seorang selebgram juga dituntut harus sempurna. Mereka dituntut buat selalu kelihatan cantik dan seksi seperti foto yang mereka bagikan. Mereka dituntut untuk mempunyai kehidupan glamour seperti yang ditunjukkan lewat foto dan video. Kadang dituntut juga buat selalu benar. Kalau nggak, bakal selalu ada haters yang dapat menemukan kesalahan dan palsunya mereka.
Nah demi totalitas ada perjuangan di setiap foto yang mereka bagikan. Buat ambil foto aja mereka bisa sewa fotografer. Belum lagi studio dan perlengkapan lain untuk mendukung foto ‘sempurna’ tadi. Waktu yang mereka habisin juga nggak sedikit, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam lamanya buat memposting sebuah foto, Civs
Satu lagi, jadi selebgram mungkin buat sebagian orang gampang. Teknologi udah canggih dan siapapun bisa jadi selebgram. Dengan modal membuat sensasi, membagikan foto-foto ciamik dan berbagi konten menarik makin banyak orang berlomba jadi selebgram. Siapa nggak mau sekali endorsement bisa-bisa puluhan juta masuk tabungan.
Tapi Civs, di tengah persaingan yang ketat ini, bakal selalu ada yang mendahului dan akan ada yang bawah. Bisa aja hari ini selebgram B berada di atas, besoknya sudah digeser oleh selebgram D. Profesi ini nggak pasti dan lo dituntut buat inovasi terus menerus. Kalau nggak lo bakal kalah dan ‘tenggelam’.
Gimana menurut lo Civs, dari apa yang udah dijelasin di atas, dari pendapatan tinggi seorang selebgram sampai dukanya jadi selebgram, menurut lo worth it nggak? (*/)